Banyak hal telah terjadi. Setelah kudeta yang dilakukan Erwin berhasil, sang komandan kemudian meminta Historia Reiss untuk menjadi seorang ratu dan memimpin dunia yang dilindungi oleh dinding dinding itu.
Tak mudah juga aksi yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka terpaksa mengotori tangan mereka sendiri demi mempertahankan tujuan mereka kedepannya.
Maka dari itu, kini berdiri didepan banyaknya orang, dengan menyandang gelar seorang ratu. Historia Reiss, yang merupakan keturunan bangsawan yang sebenarnya.
Dapat dilihat, betapa anggunnya gadis itu ketika memakai baju yang seharusnya, dengan sorot mata yang tegas dan berdiri tegak, diiringi dengan sorakan sorakan para rakyat.
"Kau baik baik saja?" Tanya Levi saat menyadari bahwa wanita disampingnya saat ini sedang menunduk lesuh.
Nyx hanya berdehem menanggapi.
"Hanya sedikit lelah." Ucapnya pelan dengan sorot mata gelapnya yang ditujukannya pada Levi.
"Ini belum berakhir. Aku berusaha untuk tak memikirkannya, tapi... Semuanya terus terusan menyapu pikiranku." Desah Nyx dan menyandarkan kepalanya dibelakang tembok.
"Apa aku perlu menjitakmu?" Sedari tadi diam menyimak wanita itu, Levi akhirnya mengucapkan perkataan itu yang membuat wanita disampingnya itu menjadi jengkel.
"Kampret." Umpat Nyx memandang sinis pria yang bahkan tingginya hanya sebatas bahunya saja.
"Begitu lebih baik." Kata Levi.
Tak beberapa lama setelah itu, terlihat rombongan Historia bersama kawan kawan berjalan menghampiri mereka.
Nyx mengangkat salah satu keningnya, melihat sang Ratu yang sedang berapi api dengan wajah marahnya yang sebenarnya terkesan imut jika dilihat.
"Hyaaaa!!"
Tanpa disangka sangka, Historia berlari ke arah Levi dan meninju lengan pria itu. Tapi, bagi Levi pukulan ith tak ada rasanya sama sekali.
Mereka yang melihatnya terlihat kaget dan terpukau. Sedangkan Mikasa, gadis itu memasang senyum penuh kemenangannya.
Bisa ditebak itu rencana siapa?
Nyx yang melihat hal itu hanya menggeleng geleng kepalanya dengan tingkah mereka.
"Bagaimana? Aku adalah seorang ratu! Jika kau-
Perkataan Historia terhenti saat hal itu ditanggapi oleh kekehan kecil yang baru saja dilakukan oleh Levi.
Hal itu membuat mereka semua, sekaligus Nyx memandang tak percaya ke arah sang kapten. Ditambah lagi, pria itu bahkan tersenyum?
"Omaera, arigatou."
....
Nyx kini berjalan dengan malasnya menuju keruangan milik Erwin, karena barusan Erwin memanggilnya kesana entah dalam rangka apa.
Well, sudah lama juga dirinya dengan Erwin tidak berbincang bincang lebih lama daripada biasanya.
Tok tok tok
"Masuk"
Dengan perlahan Nyx membuka pintu dan melihat sosok yang sedang menunggunya, sedang duduk di meja kesayangannya dengan berkas berkas dihadapannya.
Hal itu sudah menjadi hal yang biasa bagi seorang Komandan pasukan pengintai itu.
Nyx melangkah masuk dan kemudian ia duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Erwin.
"Apa kabarmu?" Erwin membuka suara duluan, tapi masih bergulat dengan berkas berkas bodohnya itu.
"Seperti yang kau lihat." Ucap Nyx singkat dengan suara datar khasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️
Fanfiction[ REINER BRAUN X OC/READER) Wegen dir, deine Anwesenheit. Iris berwarna Onyx itu terlihat sangat gelap dan gelap.. Tapi, dibalik semua kegelapan itu, terdapat sebuah cahaya yang sudah lama tidak muncul dari sana. Iris merah darah itu menjelaskan sem...