Nyx keluar dari ruangan Erwin dengan mood yang sangat buruk, ia membanting pintunya dengan keras.
Wanita itu sedikit bertengger ke dinding disampingnya saat merasakan kunang kunang dikepalanya.
Perlahan Nyx melangkah menyusuri ruangan, sebelum akhirnya ia terjatuh terduduk menyambar tembok.
Ini buruk! Nyx akhirnya menyesali perbuatannya dan mengutuk dirinya sendiri. Ia menarik nafas panjang sebelum perlahan memejamkan matanya, memilih untuk tetap berada dalam posisi seperti itu untuk sementara.
Rasa panas yang tadi menjalar ditubuhnya, kini berubah menjadi dingin layaknya es yang berdenyut didalam kepalanya.
Dengan posisi lutut yang ditekuk kearah dadanya, Nyx menenggelamkan kepalanya disalah satu lengannya, dan lengan yang lainnya dibiarkan lepas ke lantai tembok yang dingin.
Dalam keadaan yang gelap dan senyap itu, hanya terdengar suara nafas dari sang empu dan hembusan angin dingin yang menerpa tubuh wanita itu.
Tap tap tap
Nyx dapat mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat ke arahnya, tetapi enggan untuk mengangkat kepalanya.
"Kau baik baik saja?"
Nyx tak menjawab.
"Nyx?"
Nyx dengan berat hati mengangkat kepalanya dan menemukan kedua pasang mata emas yang kini menatapnya dengan khawatir.
Nyx menatap sayu pria itu, entah harus bereaksi apa saat ini. Yang pasti, Nyx malas untuk meladeni pria dihadapannya itu.
"Rasanya aku ingin segera menebas kepalamu," desis Nyx pelan ke arahnya dan kemudian menyenderkan kepalanya kebelakang. Ia menatap lurus kearah Reiner.
Reiner mengerutkan dahinya bingung dengan perkataan wanita dihadapannya saat ini. Apakah wanita ini masih mabuk?
"Kau masih mabuk?"
Nyx terus menatap pria itu, sampai tak menyadari setitik air mata lolos keluar dari matanya.
Reiner sedikit tersentak saat melihat wanita itu mengeluarkan air mata, dan dengan panik sekaligus bingung bertanya kepada wanita itu.
"Tc- hei kau menangis?" Reiner dengan segera berlutut didepan Nyx, membuatnya bisa dengan jelas menatap wajah cantik wanita itu, yang kini terlihat diepenuhi kekacauan.
Nyx membelakan matanya terkejut.
Apa? Menangis?
Nyx mengerjapkan matanya beberapa kali, dan merasakan bahwa benar. Dia memang meneteskan air mata. Kenapa?
Kenapa aku menangis? Batin Nyx masih terkejut.
"A-aku tidak tau," ucap Nyx setengah berbisik dan kemudian menatap ke arah Reiner lagi.
"Kau baik baik saja?" Tanya Reiner khawatir dan dengan refleks mendekati wajah Nyx, mengusap lembut air mata yang berada di pipi wanita itu.
Mendapati perlakuan Reiner kepadanya, membuat jantung Nyx kembali berdebar kencang dan membuat tubuhnya seakan kaku.
"Apa yang terjadi padamu, Nyx?" Reiner berkata dengan lembut, membuat hati Nyx merasakan kehangatan yang belum pernah dirasakannya.
Tapi perasaan itu segera tergantikan oleh perasaan yang berkecamuk.
"Jangan lakukan itu, Reiner," lirih Nyx hampir tak bersuara. Ia segera menepis tangan pria itu dari wajahnya.
Reiner semakin bingung dan merasa ada yang mengganjal dari gadis itu.
Nyx akan segera bangkit berdiri, membuat Reiner sontak ingin membantu wanita itu tapi malahan Nyx menolaknya dan hampir membuat wanita itu terjatuh jika saja Reiner tak segera menangkapnya.
Kini posisi keduanya sangat intim dan membuat kedua iris mereka beradu dalam gelapnya malam.
Reiner melihat kedalam manik onyx wanita itu, dan dapat merasakan dari sana perasaan yang jauh berbeda dari biasanya.
"Kau baik baik saja? Jangan paksakan dirimu jika masih mabuk," Reiner berkata memicingkan matanya.
Entah tanpa pikiran yang menyatu dengan lidahnya, Nyx berkata. "Ya aku sangat mabuk sampai aku bingung kau itu siapa."
Reiner sweatdrop dengan perkataan random Nyx. "Ternyata kau benar benar mabuk."
Reiner menghela nafas panjang, daritadi dirinya memikirkan tentang keadaan wanita di dekapannya ini. Apakah Reiner harus membantunya untuk sampai ke kamar?
Tapi, dengan cara apa? Membopongnya? Hell itu canggung! Mengangkatnya ala pengantin? Itu akan romantis dan akan menunjukan pada wanita itu sisi gentlemannya. Tapi dirinya terlalu tidak berani. Menggendongnya ke punggung?
Nyx memandang Reiner bingung. Apa yang dilakukan orang ini?
"Cepat naik, aku akan menggendongmu sampai ke kamarmu. Besok adalah hari ekspedisi dan kau malah mabuk begini. Apa yang sebenarnya ada dipikiranmu?" Nyx terdiam kala mendengar seluruh ucapan Reiner yang lebih seperti memerintah nya.
Tanpa mengatakan apapun, Nyx dengan tidak keberatan segera melengger naik kegendongan yang ditawarkan Reiner padanya.
Reiner yang sedikit terkejut karena wanita itu mau digendong olehnya seperti itu, tersenyum dan segera menahan kaki jenjang Nyx yang berada di kedua samping perutnya.
Tidak ada yang dipikirkan Nyx saat ini, pikirannya kosong dan terlalu lelah untuk memikirkan kenyataan.
Nyx mengalungkan kedua lengannya ke leher pria itu dan tanpa sadar dirinya perlahan terlelap di gendongan Reiner. Mengubur wajahnya dibahu lebar milik pria itu, menikmati sensasi hangat yang disalurkan melalu tubuh kekar pria itu. Ini lebih memabukan daripada alkohol!
Reiner sedikit mengerutkan dahinya bingung sekaligus senang. Dirinya memikirkan bahwa kenapa tidak dari dulu saja Nyx seperti ini padanya, dengan tangan terbuka wanita itu menerima tawarannya.
Ternyata mabuk bisa merubah sikap dinginnya begitu kira kira yang berada dipikiran Reiner.
Tapi, ada juga yang membuatnya lebih bingung. "Apakah saat mabuk kau juga sering menangis seperti tadi?"
Tidak ada sahutan dari sang empu, menandakan dirinya benar benar terlelap.
____
"Oi yotta! Okiru"
Nyx perlahan membuka matanya ketika mendengar suara seorang wanita yang sangat mengganggu tidurnya.
Nyx mengerjapkan matanya beberapa kali, dan kemudian perlahan duduk menatap Rika yang kini juga menatapnya. "Hm?"
"Hm? Apa maksudnya itu? Kau tidak tau sebentar lagi kita akan segera bertugas!?" Garang Rika tapi tak ditanggapi oleh Nyx.
"Oh baiklah. Keluarlah," ucap Nyx mengusir pergi Rika.
Rika memekik gemas dengan sikap santai kaptennya itu. "Aku tunggu 5 menit!" Wanita itu segera pergi keluar dari sana dengan membanting keras pintu kamar Nyx.
"Yang kapten sebenarnya siapa sih?" Desis Nyx kemudian tersadar kembali bahwa dirinya berada dikamarnya? Di kamar? Nya?
End sudah... Maksudnya animenya end, kalo ni ff mah belom. Tapi, sebenarnya ni ff endingnya udah ada, tapi saat ini lagi ada revisi besar besaran, dan banyak yang akan diubah.. So... Enjoy sampe tamat!!!
FYI : tenang aja masih banyak chapter menuju ending:)

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️
Fanfiction[ ATTACK ON TITAN/REINER BRAUN X OC ] Wegen dir, deine Anwesenheit. Iris berwarna Onyx itu terlihat sangat gelap dan dalam.. Tapi, dibalik semua kegelapan itu, terdapat sebuah cahaya yang sudah lama tidak muncul dari sana. Iris merah darah itu menje...