drei und vierzig

293 44 1
                                    

Nyx sampai didepan sebuah rumah warga yang sudah lumayan hancur itu, dan sudah tidak ditempati.

Klek!

Nyx mendorong pintu rumah itu, dan perlahan membukanya memperlihatkan kondisi berantakan di dalam sana. Tapi bukan itu yang menarik perhatiannya, melainkan seorang pria yang sedang terbaring tak jauh darinya.

Ia mendekati pria itu, dan berhenti dihadapannya. Wajah tidurnya terlihat damai dan sangat nyenyak, membuat niat Nyx yang tadinya akan membangunkannya langsung hilang.

Nyx berdecih. "Tch, kubiarkan kau tidur lebih lama lagi."

Sesaat itu juga, tubuh Nyx segera ambruk kesamping Reiner dan menubruk dinding, menandakan bahwa ia juga harus beristirahat.

Nyx meluncurkan tubuhnya hingga terduduk kebawah, tepat diatas dekat kepala Reiner. Pandangannya mulai mengabur lagi, dan kelopak matanya tidak dapat bisa ditahan lagi untuk tetap terbuka.

"Kalau begitu, biarkan aku juga...."

Di sisi lain

"Hange-san, kau baik baik saja?" Tanya Rolan kepada Hange yang terlihat sedang gusar.

"Maa, syukurlah kau ikut bersamaku Rolan. Jika tidak, mungkin aku akan kesulitan melawan mereka," ucap Hange memegang kepalanya frustasi.

Pandangan Rolan beralih kepada Levi, yang saat ini dalam kondisi yang begitu mengenaskan. Berkat ulah Zeke yang dengan sengaja meledakkan tombak petir ke dirinya, dan itu berdampak besar pada Levi yang juga bersamanya.

Hange dan Rolan menemukan Levi dalam kondisi sekarat, bahkan hampir mati. "Jika saja kau bukan seorang Ackerman, kau sudah mati?"

Tapi kini, keadaan sudah mulai tenang. Beberapa bagian tubuh Levi juga sudah diperban dan diobati oleh Hange.

"Entah apa yang terjadi disana. Tapi, sepertinya sesuatu yang buruk sedang terjadi."

___

"Ini sudah mulai sore, dan si bajingan ini masih tidur dengan nyenyaknya," Nyx mendesis sambil memandang Reiner yang masih tidur dan tak bangun bangun.

Nyx mengambil beberapa roti yang tersisa dirumah itu, dan memakannya walau kini makanan itu sudah terasa keras.

"Tch," Nyx mendecih mulai bosan karena ia seperti orang bodoh daritadi, dan mengambil beberapa kerikil, kemudian melemparkannya kearah Reiner yang masih tertidur.

Akhirnya pria itu bergerak risih, karena merasakan gangguan diwajahnya itu. Perlahan ia membuka mata, dan mengedipkan matanya beberapa kali.

Dan betapa terkejutnya Reiner saat menyadari wanita yang kini duduk diatas meja yang tak jauh dari hadapannya, memandangnya dengan sorot mata dingin.

"N-Nyx!?"

"Kau mau tidur sampai kapan, hah?" Nyx berkata tak mengindahkan reaksi Reiner padanya.

"Apa yang-!" Reiner menggantungkan perkataannya saat ia menyadari yang terjadi dalam waktu lalu.

Ya.. Aku baru ingat, saat Eren berhasil melucuti armor ku.. Dan Gabi... Batin Reiner telah sepenuhnya sadar.

Reiner memperbaiki posisinya, dan duduk sedikit bersandar kebelakang. Pandangannya tak lepas dari seorang wanita yang sedang terduduk santai dihadapannya.

Nyx mengangkat sebelah keningnya, juga menatap pria itu. "Kau seperti melihat setan."

Reiner langsung tersadar, dan menggelengkan kepalanya. "Tidak- maksudku.. Apa yang kau lakukan disini? Dan apa yang terjadi?"

𝐃𝐄𝐈𝐍𝐄 𝐀𝐍𝐖𝐄𝐒𝐄𝐍𝐇𝐄𝐈𝐓 | 𝐑𝐄𝐈𝐍𝐄𝐑 𝐁𝐑𝐀𝐔𝐍✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang