⸸ - 22

205 69 45
                                    

"semenjak kita ga ibadah di gereja yang sama lagi. seonghwa mulai jarang ketemu sama gue. awalnya gue kira dia masih serabutan aja kek dulu, karna kami sama-sama pengangguran. jadi gue kira dia ada masalah sama gue, karna kalopun lagi sibuk mah sibuk ngapain coba? kan sama-sama pengangguran. makanya gue kira dia selek ama gue jadi ga nimbrung— eh ga lama tiba-tiba ngehubungin gue nanyain kabar, trus nawarin gue kerja di cafe ini, karna dia sering ngopi disini jadi dapet info loker.

yang anehnya itu. selama kerja di cafe ini, gue jadi selalu notic penampilan tu anak yang dateng pake jubah hitam aneh. awalnya gue masih mikir netral aja, palingan jaket biasa— tapi, antara memang disengaja atau kebetulan, dia selalu pake jubah itu setiap malam senin, rabu, jumat. gue tanyain rutinitas dia tiap malam dihari-hari itu apaan? jawabnya kerja. tapi waktu gue nanya kerja apa, dia ga pernah jawab serius. ujung-ujungnya membangsatkan. —kamoe nanyeah akoe kerjannya affah?— ya gue jadi malas. dan terakhir kali sharing gitu kita cerita cerita tentang satanisme sama illmunati. emang random banget, tapi seonghwa paling banyak ngasih informasi tentang aliran sesat, gue ga mikir sih dia tau darimana. kalo gue ya tau sekedar aja karna pernah baca-baca artikel. kemungkinan ya dia sama kaya gue, bisa tau yang gituan dari internet."























bodoh.

andai saja bangchan tau kalau informasi aliran sesat dari sahabatnya itu totalitas.

cukup sampai disitu, atas percakapan hyunjin dan chan tadi pagi — bisa disimpulkan bahwa ia tidak tahu menahu rutinitas menyimpang yang dilakukan seonghwa. karena itu pada akhirnya hyunjin meminta kontak seonghwa untuk menghubunginya.

sekarang tinggal memikirkan bagaimana pas-nya dia berbicara ke pria itu lebih lanjut tentang komunitas surga duniawi yang mulai hyunjin minati.

“tunggu sampe dua bulan. gue udah dapet kerja dengan penghasilan yang bisa buat kita hidup kaya dulu lagi. dan mulai sekarang, lo gausah terpaksa buat hemat ato ngelakuin ini itu. gue janji.”


































hyunjin hanya takut kalau yeji menjual diri lagi seperti dahulu.

"hwang yeji, jangan buat gue yang jadi antagonisnya disini.." gumam pemuda hwang, merebahkan diri keatas kasur lalu mengusap gusar wajahnya yang telah kusam.

semenjak jatuh miskin, hyunjin tak rutin lagi mengurus tubuh dan wajah. ia pasrah dan asal jadi saja. selagi belum makin parah. toh, ketampanannya tak akan pudar— wajahnya juga tidak pantas terlihat seperti orang miskin dari lahir. tapi, kenyataan merubah segalanya.





























hiks .. hiks ..











































hhh .. hiks.. tolong aku ...
































siapapun tolong aku ...

































lirih menyedihkan suara itu, tiba-tiba merubah keterpurukan hyunjin menjadi tegang.

isakan tangis wanita berasal dari ruang kosnya. hyunjin mengesot secepat kilat ke pojok dinding kasur sambil memeluk bantal dan menutup setengah wajahnya dengan sarung.

"k-kenapa.. ada suara cewe .. s-siapa.." makin besar rasa takut hyunjin, makin kuat pula tangisan itu menggema di ruang kosnya.

otak negatif ini sudah berpikir ke alam ghaib sampai yakin kalau itu adalah, ya hantu ..


























namun, hampir 10 menit berlangsung— pemilik suara itu tidak memunculkan wujudnya.

makhluk ghaib yang menari di bayangan hyunjin, tak kunjung menampakkan wujud seperti yang dia ekspetasikan. tangisannya masih terdengar.

setan mana yang mau menangis sampai 10 menit lamanya?! jika bukan setan itu artinya;

hyunjin menakuti suara tangisan seorang manusia asli. namun apakah  . . .











































memang berasal dari dalam kosnya?

— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4. satisfaction offer ⛧ hwang hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang