⸸ - 7

241 85 34
                                    

lupakan saja peristiwa semalam.
mereka, han dan felix rupanya tidak seperti apa yang hyunjin pikirkan. mereka orang-orang baik dan mau bersimpati untuk menemani hyunjin sepanjang malam hingga bisa dapat keberanian untuk tidur mengakhiri hari

benar kata mereka.

bahwa jangan sesekali menilai seseorang begitu cepat dengan sebelah mata.

07.15

kembari hwang 😜

| pagi jin

| lo jgn datangin kos gue
krn gue mo ngantr lamaran
bareng ryujin temen kos

| oiya kos lo yg 01 kan?

| di knop pintu ada gue gantungin plastik
isinya nasi gurih bungkus

| buat sarapan lo.

usai membaca pesan itu, hyunjin lekas beranjak dari kasur untuk langsung mengambil hidangan breakfast yang sudah tergantung di knop pintu luar kosnya.

























tok! tok!

tepat saat tangannya hendak membukakan pintu, seseorang yang berdiri diluar sana mengetuk.

tampaknya ada tamu di pagi hari.

"sebentar.." ucap hyunjin sebelum akhirnya membuka pintu dan berhadapan langsung dengan si tamu.

seorang gadis jelita berbadan cukup rendah dari hyunjin dengan balutan gaun pendek bermotif sekar putih membawa serantang kecil isi makanan hangat.

apakah yeji menyuruh gadis itu untuk mengantar sarapannya?

"itu titipan yeji buat gue?" tanya hyunjin. raut sang tamu jelita malah kebingungan, sedetik kemudian bergeleng sebagai jawaban.

alis hyunjin bertaut, lantas apa? siapa dia? untuk apa bertamu?

"eh? yuri!"
































hyunjin dan gadis yang dipanggil itu menoleh serentak kepada jeongin yang ternyata sudah membuka pintunya lebih awal.

"kamu kenal dia?" tanya jeongin terdengar seperti seorang pacar mengintimidasi kekasihnya.

hyunjin melihat yuri tidak bersuara, ia menjawab dengan bergeleng lagi lalu menggunakan bahasa tubuh untuk menjelaskannya pada jeongin. dari situ hyunjin tahu bahwa tetangga kosnya itu— memelihara sejasad gadis tunarungu.

"maaf kak, yuri kira kamarku yang disana." ucap jeongin pada hyunjin mewakili ucap yuri. gadis itu mengangguk benar, lalu membungkuk sopan.

"gapapa." singkat hyunjin membiarkan jeongin membawa gadis itu masuk kedalam kos miliknya.
























"wahh kenapa repot-repot rii.."

"ini persis kaya buatan bunda!"

di dalam kos bilik 03 itu keduanya saling menikmati sarapan dalam rantang mini yang dibawa. mereka bercanda tawa bahagia meski jeongin harus berpikir sebentar sebelum mengerti arti dari kalimat isyarat yang yuri sampaikan.

mereka sangat mesra dan hangat. itulah yang hyunjin intip dari kaca jendela kos jeongin.

huft, ia jadi iri.

"sangat serasi kan."






























hyunjin terlonjak manakala kemunculan lino secara tiba-tiba jelas mengkagetkan jiwa mudanya di pagi hari. dengan gaguk ia balas mengangguk. lalu berjalan ke pintu kos menyambar sebungkus nasi gurih dalam kantung plastik yang di gantung yeji di sana

"selesai makan lo sibuk?" lino ajak bicara seperti biasa, sok akrab.

hyunjin menggeleng, dia kan pengangguran.

"udah gue duga." celetuk pria itu buat hyunjin mendongak, apa wajahnya kontras dengan manusia yang tak punya tujuan hidup?

"ya begitulah." singkat hyunjin menggaruk tengkuknya.





































"habisin sarapan lo terus mandi. ayo gue ajak jalan-jalan pagi."

— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4. satisfaction offer ⛧ hwang hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang