⸸ - 4

307 90 53
                                    

aturan kos yang mewajibkan gender penghuninya 'lelaki' itu mengharuskan hyunjin dan yeji terpisah sementara. oh, jangan khawatir  .. mereka tidak berpencar jauh kok. letak bangunan kos hyunjin dan yeji itu bersebelahan— tak masalah, walau mereka tidak bisa tinggal disatu atap lagi.

jujur, berat untuk hyunjin jauh-jauh dari yeji.
tanpa kembarinya itu, hyunjin terkadang susah buat mandiri ; nemenin dia ke kamar mandi contohnya. di malam hari, biasanya hyunjin selalu mintol yeji jagain dia di luar pintu.

karena—  hyunjin suka aja membayangi keberadaan makhluk berbalut kain kafan yang berdiri diluar pintu kamar mandinya kalau tak ada yang jaga.

begitulah hyunjin si cowo parnoan yang selalu waspada dari makhluk astral.































"nah ini dia kosnya~"

begitu mereka berempat memasuki kos khusus pria yang akan ditempati hyunjin. langsung saja ia dapati seorang pemuda lagi di sana, berdiri membelakangi mereka.

kalau diperhatikan postur badan dan tingginya nampak tak jauh beda dari hyunjin. tidak lama kemudian, ia berbalik raga memperlihatkan wajah.

"orang baru lagi ya kak no?" tanya pemuda itu pada orang di samping hyunjin.

seluruhnya—hyunjin menelisik raut wajah ke empat orang yang kini berdiri disekitar nya.
dua pemuda asing yang pertama bertemu hyunjin tadi memasang wajah terkejut melihat keberadaan pemuda itu, mereka seakan baru ngelihat setan.

si familiar berseru, "loh?! j-jeongin??? lo, bukannya—

"gue yang jeongin. dari bilik kamar 03" intronya tiba-tiba menimpal seruan pemuda yang kaget itu lalu mengulur tangan kearah hyunjin buat jabatan.









hyunjin ragu. dia cuma natap lamat tangan jeongin yang sekarang mengembangkan senyuman, manis sekali.

namun bagi hyunjin— senyuman itu terasa pelik sekali..

"nama yang bagus kan hyunjin? yang-jeong-in.." ujar pria yang membawanya dengan menekan nama jeongin seraya melirik ke arah dua pemuda yang juga belum hyunjin tau namanya.

















"oh ya dia juga tinggal di kos ini." lanjutnya beralih menunjuk si familiar. "felix dari bilik kamar 04 kalau yang itu han kembarannya. dan gue— lee minho atau lo bisa panggil lino biar simple."












































situasi hening kini terasa tegang untuk hyunjin tatkala keempat pemuda itu--- nah, mereka punya nama! jeongin, felix, han dan lino saling memandang intens.

menurut hyunjin cara mereka bertatapan itu, aneh.
felix dan han tak henti memberi tatap intimidasi pada lino. sedangkan jeongin tidak memudarkan senyumnya untuk hyunjin. ya, jujur itu risih sekali.

kemudian lino— hyunjin tidak tahu.
pandanganya bersih dari segala emosi. jadi cukup sukar untuk ditebak.




















"suka kucing ga?" pertanyaan jeongin sontak memudarkan pikirannya.

"gak. gak terlalu.." jawab hyunjin spontan.

"ohh, kalo gitu semoga betah di lingkungan barumu kak... ada banyak kucing liar disini."

kalimat apa itu? kenapa hyunjin merasa tidak nyaman?

"ah gak juga, songie, dongie, dori cukup jinak kok." ujar lino.

"cukup jinak dan aman buat dipelihara. yakan kak no?" balas jeongin lagi. lino tertawa kecil lalu mengangguk, benar.

puas basa-basi nya? hyunjin cukup lelah berdiri sekarang.

"kalo gitu kos buat gue yang mana ya?" tanya hyunjin serius.

jeongin dan lino bertukar pandang sekilas lalu melempar gantungan kunci kamar yang dengan sigap hyunjin tangkap.







































"kamar bilik 01 itu kayanya cocok buat dia kak no..."

— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| lee minho - yang jeongin |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| lee minho - yang jeongin |

| lee minho - yang jeongin |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| han jisung - lee felix |

4. satisfaction offer ⛧ hwang hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang