"makasih, bang."
"buat?"
ingin sekali rasanya hyunjin menonjok pemuda berhati mulia di sampingnya ini yang tengah pura-pura bodoh.
namun ia tau changbin hanya mengujinya.
enggan buang tenaga, hyunjin mengalah. "karna udah muncul dan nolongin gue."
"..."
"kalau ga ada lo mungkin, gue udah pergi juga bareng yeji."
"lo emangnya gamau nemenin dia?"
hyunjin tersenyum, "yeji bisa ngelakuin semuanya sendiri. dan gue gamau kalah sama cewe, gue bisa juga bisa kali hidup mandiri. toh, lagian ga bener-bener sendiri." ucapnya melirik changbin sebentar lalu fokus pada jalanan yang mereka langkahi. "gue udah punya kerjaan buat ngebutuhin hidup gue sendiri, gue punya tempat tinggal yang gue urus, lingkungan yang ngeri ngeri sedap, dan .. temen-temen baru yang baik ya walopun aneh sih."
walau hyunjin telah kehilangan saudari juga cinta pertamanya— tapi Tuhan tidak membiarkannya benar-benar sendiri.
jadi siapa yang tak bahagia melihat orang lain mulai bersemangat ingin memulai hidupnya dengan baik? changbin merasa lega, ia berusaha merangkul leher hyunjin yang sedikit lebih tinggi darinya.
"neh, gitu dong jadi manusia!! dari semalem kek."
biarkan indera penciumnya merasakan udara sejuk di malam hari, hyunjin ingin mengumpulkan niat untuk memulai lembaran hidupnya yang baru— sesaat kemudian ia menatap lamat
di dukung oleh changbin, "tenang aja. yeji pasti udah bahagia di alam sana."
untuk itu, hyunjin mengangguk lalu disisi lain tersenyum lega bahwa dirinya sudah memutuskan untuk tidak terlalu memenuhi hasratnya dan bersikap egois, serta juga tidak berakhir masuk dalam kelompok satanis.
akan tetapi untuk menemani changbin yang berniat mengembalikan sebuah benda ke tempat yang seharusnya. dia jadi harus berpijak lagi ke lingkungan terkutuk ini.
hyunjin menatap sebuah papan permainan yang berhiaskan 10 angka 24 huruf alfabet di atasnya.
"ouija, game laknat yang udah bawa sial ke hidup gue." gumam changbin sambil memegang papan itu.
"tapi bang, bukannya lebih bagus kasih ke pendeta aja ato paranormal?" tanya hyunjin.
changbin menghela nafas sebelum bergeleng. "udah, tapi mereka yang megang malah jadi korban. termasuk pendeta yang gue kenal."
"sebenernya benda ini harus kembali ke tuan nya yang asli, tapi menurut gue lebih baik para satanis yang megang. karna mereka pasti bisa ngatasinnya."
"tuannya yang asli kemana?"
"dia hidup di sekitar kita..
—lee jeongin."
_________________________________
untuk yang ke-empat kalinya, series Antonym Satanic Universe rampung ku selesaikan di tengah badai purba yang terus berlalu lalang :')
oke, perjalanan hwang hyunjin dan akhir hidup hwang yeji cukup sampai disini ya manteman. seterusnya kita do'a kan saja yang terbaik untuk si para tokoh fiksi. semoga ke depannya doi bisa jalanin hari hari nya dengan santai ga banyak pikiran sampe ajal menjemput.
sekali lagi, aku minta maaf sebesar-besarnya buat readers yg boring bgt nungguin kejelasan story ini— mana pula episode lumayan panjang lagi ekan.. semoga di next series (insyaallah) ga se-lama ini dah ku usahain :))
terimakasih dan terimakasiihh banget buat kalian yang stay in here. dan yang udah leave karna jenuh nungguin— ya.. yauda dadahh ~ <3
keempat kali nih, #pelukdarijauh
btw, aku berniat lanjut ke story abin tuh. tapi masih ragu ragu ngeliat kesibukanku di rl suram banget :') tapi— kita liat aja nanti, gimana. kalo ada notip berarti udah pasti jadi lah itu pokoknya.
oke uda deh sampe sini, jadi panjang kan partnya njir.
baibai wankawannn— stay healthy, stay good, and stay love for your self & of your life! ' ♡´
KAMU SEDANG MEMBACA
4. satisfaction offer ⛧ hwang hyunjin
Terrormaukah hyunjin bergabung dengan mereka? tw || offensive word , lowercash , religion , dark romance , blood , worship of god , satanic nation ⸸ ⁶⁶⁶ [ march end ] Antonym Satanic Paradise 4/8 pemuda di lindungi Tuhan.