⸸ - 39

188 62 42
                                    

"bangun yeji .. gue mau pulang ke rumah kita yang dulu.."



"yeji bangun ... gue belum ada makan malam. gue laper.."



"jangan jadi becanda gini ji, gue tau lo cuma lagi marah kan sama gue? oke, gue minta maaf.. sekali aja plis jewer lagi kuping gue sini... jambak aja rambut gue yeji... jangan pura pura ga dengerin gue sambil tiduran gini ..."


















































"kembaran gue yang cantik.."






































"lo pikir gue bakal biarin lo cuekin gue terus kaya gini?"

"BANGUN HWANG YEJI! AYO PULANG! GUE MAU PULANG! GUE MAU KEHIDUPAN GUE YANG DULU!"




















jangan harap pemuda itu bisa mencoba ikhlas. betapa sulit untuknya menerima takdir.

hyunjin tak akan menyerah begitu saja. pasti ada cara lain untuk masalah ini. yeji, belum benar-benar mati. dia tidak mungkin mengingkari semua janjinya untuk tidak pernah meninggalkan hyunjin.

bila ajal yeji adalah hasil dari perjanjian gadis itu dengan sang dewi. maka jika begitu— hyunjin akan mencoba bicara baik-baik pada lilith atau melakukan apapun agar nyawa gadisnya bisa dikembalikan.

pasti ada caranya, dan pasti— jamaah sesat itulah yang tau jalan keluarnya.







































siapapun yang pergi dari gereja sakral ini dengan memegang sebuah perjanjian. maka ia harus kembali untuk menepati atau membayar janji itu.

tapi kali ini, pemuda hwang itu kembali lagi tanpa memiliki janji apapun atau berniat membayar hutang lagi— hyunjin malah datang dengan membawa sejasad gadis tak bernyawa ke hadapan patung iblis.

semua jamaah sesat yang berkumpul disana menertawai hyunjin dalam diam sebab kualat atas apa telah dia perbuat.


























terkecuali park seonghwa. pria yang diberi gelar sebagai putra lucifer itu, hanya diam sambil memandang miris hyunjin yang berlutut di hadapannya meminta belas kasih untuk yang terakhir kali.

"kenapa hyunjin" tanya seonghwa tanpa intonasi.

"tolong buat yeji bangun."

"dia udah meninggal."

hyunjin menggeleng, "dia cuma masih kritis."

"lo yang bunuh dia sendiri." ungkap seonghwa, mengatakan yang sebenarnya.












rasanya detak jantung hyunjin tak lagi berdetak setelah mendengarnya. ia mengangkat kepala, melihat seonghwa dengan mawar hitam yang telah hancur diletak dalam kotak kaca.

"kalau aja tadi siang lo ga sentuh mawar ini. apalagi sampai merusaknya."

“gak ada lucifer! gak ada kehidupan iblis, permaisuri apanya?! mereka semua mati! mati! mati! Tuhan itu ga ada! ”

“bukan lo, bodoh tapi orang lain!”

sekujur tubuh hyunjin melemas, setelah ingat kerusuhan apa yang dia perbuat beberapa waktu yang lalu. sungguh, pria itu tak tahu apa-apa.

bahkan ketika seonghwa menyerahkan mayat bunga padanya. "coba lo buat rangkaian mawar ini utuh lagi. dengan gitu semua organ dalam tubuh yeji bakal kembali sempurna. tapi sayangnya hyunjin, nasi udah jadi bubur."






























manik hyunjin bergetar, tubuhnya seketika mematung ditempat. sadar kalau penyebab kematian yeji benar-benar karna dirinya sendiri.

"maaf kami ga bisa bantu lo nyelesain ujian hidup yang sekarang ini, temanku hyunjin." ucap seonghwa menunduk, namun tak lama ia bergerak mendekat.

"tapi mungkin..

hyunjin semakin terpaku, saat seonghwa memasangkan kembali sebuah liontib salib yang pernah sekali ia campakkan.








































—Tuhan yang lo anggap maha kuasa itu bisa membantu." sambungnya pelan.

samar-samar hyunjin dapat mendengar kalah park seonghwa melantunkan do'a untuk jiwa yeji.











































"lepaskan jiwa gadis ini dan biarkan dia berakhir dipelukan penuh kasih Tuhan-nya."

— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4. satisfaction offer ⛧ hwang hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang