⸸ - 6

283 89 33
                                    

dan sekarang— hyunjin merasakan sesuatu yang aneh terjadi didalam perutnya.
oh ayolah! perut yang terasa kembung itu pasti telah dimasuki semilir angin malam yang menusuk kulitnya saat berjalan di luar tadi.

"duh mules... sempet-sempetnya masuk angin njir!"

terpaksa—hyunjin harus bertandang ke kamar mandi pada waktu dini hari.





























"TOILET MANA LAGI?!"

buruknya, kamar bilik 01 itu tidak menyediakan kamar mandi pribadi. makan lagi-lagi terpaksa. hyunjin harus membangunkan tetangga² kosnya untuk menumpang bilik air.



























kebetulan sekali.
pemuda berwajah tupai itu tengah repot menarik barang-barangnya.

yang hyunjin dengar tadi, han bakal tinggal bersama kembaran tak identiknya di kos bilik 05— ya kalau dia tidak salah.

"han! bro..." panggil hyunjin santai menyebut nama.

tampak han juga biasa saja dengan seruannya, "apa?"

"numpang kamar mandi dong. hehe, mau pup."

"gue gak ta—

suara langkah kaki dari tangga mengalih atensi mereka, ada felix yang bergegas turun hendak membantu han mengangkat barangnya.

"lix, noh! mo minjem kamar mandi katanya." ucap han pada felix menunjuk hyunjin.

"... eee tapi kamar mandinya cuma ada di kos kak lino, seungmin, sama di— halaman belakang deket hutan, biasanya yang pake jamban disana tuh jeongin." kata felix.

hyunjin mendelik, opsi sangat tidak menarik minatnya. "yaudah gue pinjem tempat kak lino—

"barusan keluar. pintu kosnya dikunci" timpal han.

keluar di jam tiga pagi?! yang bener aja! "erghh.. kalo gitu toilet satu lagi yang kata lo di kosnya—

"seungmin belum pulang kerja." timpal felix pula.

luar biasa. kerja apalagi sampai jam tiga pagi belum balik?
hyunjin gak punya pilihan, tamatlah dia.

jadi sekarang bagaimana? mau tidak mau, harus mau.




































"gUsti nuh aGUNG—CABUT BRO! kentut lo bauk telor busuk, anjrit!" han nutup hidung kuat-kuat.

telinga hyunjin memerah. benar-benar memalukan!


































"ARGHHH JAMBAN PUN OKELAH! TAPI PLEASE TEMENIN GUEEE"





















di dalam jamban, di atas wc— hyunjin terus saja mendongak natapin seng atap. segala jenis bayangan, setan, hantu, jin, makhluk ghaib lainnya gak luput dari pikiran.

coba bayangin ada kepala tergantung di atap seng itu...

coba bayangin kalo di dalam jamban ini hyunjin tidaklah sendiri— siapa tau, ada beribu jin ghaib tengah duduk di sekitarnya memandang hyunjin lagi buang hajat sekarang...

coba bayangin kalo di balik pintu—diluar sana.. bukan dua abang beradik itu lagi yang menemaninya..

"BRO... LO PADA MASIH NUNGGUIN GUE KAN??" teriak hyunjin memastikan.



























"IYEEEEE buruan!"

hyunjin menghela napas lega. syukurlah— itu masih suara han dan felix.

kan kalau begini enak ... hyunjin bisa sedikit lebih tenang, puas dengan sautan manusia yang menjaganya di luar sana.

semoga mereka bisa sabar menunggu.

beralih iseng menatap kedua sudut jamban itu sampai akhirnya— atensi hyunjin tertarik memandang coretan spidol di dinding, tepat disebelah wc ia berjongkok.

coretan itu bukanlah garis caption, atau kalimat yang aneh-aneh. melainkan gambar segitiga mata ilahi yang cukup populer dikalangan muda-mudi sekarang.

yah, noraknya mereka menyebut simbol itu adalah—





















































"njir illuminati!"

— • —

— • —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4. satisfaction offer ⛧ hwang hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang