chapter 2 🌾

428 28 3
                                    

"Adikmu!"

Teriakan itu membuat kinara menghentikan langkahnya

"Adikmu sangat merindukanmu! Dia membutuhkan uang untuk melanjutkan pendidikannya"

Sudah ku duga ujung-ujungnya pasti uang. Kinara pun menoleh menatap ayahnya "berapa?" Tanya kinara

"100 juta saja" jawab ayahnya dengan santai

"A-apa! Dari mana aku dapat uang sebanyak itu"

"Alaah kinara! Aku tau kau punya banyak uang" cetus ayahnya sambil berjalan mendekati kinara "kau mau adikmu jadi gelandangan karena tak punya pendidikan!" Lanjutnya

"Tunggu disini aku akan mengambilnya" ucap kinara lalu segera berlari untuk mengambil uang yang dibutuhkan adiknya

Walau bagaimana pun ia tetap menyayangi adiknya itu, adik satu-satunya yang menghibur hatinya saat ingin menyerah. Ia memiliki perbedaan umur 7 tahun dengan adiknya, saat ia meninggalkan rumah adiknya itu nasih berusia 8 tahun yang masih tak mengerti apa-apa

Beberapa menit kemudian kinara kembali dengan membawa tas berisi uang, ia menemui ayahnya yang masih menunggunya di helte bus

Lelaki paruh baya itu langsung berdiri dan menghampiri kinara sambil tersenyum remeh. Kinarapun menyodorkan tas berisi uang tanpa mengatakan apapun

"Sudah ku duga kau pasti punya uang"

Kinara tak ingin berlama-lama berurusan dengan ayahnya jadi ia langsung pergi setelah memberikan sejumlah uang yang dibutuhkan adiknya

~~~

Kini kinara berada disebuah hotel ia menikmati siaran televisi sambil memikirkan cara mengatakan pada leroy bahwa ia telah mengambil sejumlah uang dari kartu atm lelaki itu

Kinara menghela nafas lalu merentangkan tubuhnya keatas kasur sambil menatap langit-langit

"Aku udah ngga kerja jadi dari mana aku dapat uang untuk menggantinya" gumam kinara

Kruuuk...suara perut kinara yang minta diisi, kinara pun memakai sendal dan jaketnya untuk membeli makanan diluar namun saat membuka pintu ia dihadapkan dengan lelaki tinggi dan tampan bersama seorang anak laki-laki yang tak lain adalah leroy dan putranya

"Hai sayang" sapa leroy sambil tersenyum ia tau bahwa kinara tidak akan bisa marah jika zayden bersamanya, leroy pun memeluk kinara seolah mereka adalah keluarga yang harmonis padahal nikah aja belum😒

"N-ngapain kesini?" Tanya kinara terkejut melihat kedua lelaki ini sambil membolang matanya

"Loh sayang gimana sih? kan tadi katanya nyusul kesini kalo zayden pulang"

Kapan aku bilang gitu?. "Haha iya lupa?" Ucap kinara pura-pura tertawa.

Kedua lelaki itu pun langsung memasuki kamar itu dan memperhatikan sekelilingnya

"Pah ini beneran hotel? Kok hotelnya sesempit ini?" Tanya zayden yang baru pertama kali berada dihotel murah seperti ini

"Sssst" leroy langsung menutup mulut anaknya dengan jari telunjuknya ia tak ingin kinara tersinggung "ngga boleh ngomong git.."

"Iya ini hotel murah" ucap kinara menyela ucapan leroy "ini hotel murah makanya sempit" lanjutnya

"Ohhh...tapi kenapa mama milih hotel sempit ini? Apa papa ngga kasi uang sama mama?"

Anakku pintar banget ngomongnya. Padahal leroy tak pernah membuat kinara kekurangan apapun, kartu kredir yang unlimited dan kartu debit yang isinya tak terhitung serta beberapa uang tunai selalu disediakan oleh leroy

Kinara pun berlutut lalu memegang bahu anaknya dan berkata "Sayang mama mau ngajarin kamu kesederhanaan jadi mama pesan hotel murah deh"

"Ohh gitu"

"Oh iya sayang tadi kami beli makanan diluar, makan bereng yok" ucap leroy sambil menata makanan diatas meja

Hotel ini memang benar-benar sempit hanya ada meja kecil dan satu kursi yang tak cukup untuk mereka bertiga akhirnya mereka menikmati makanan dilantai

Terlihat zayden sedikit tak nyaman makan dilantai ia bahkan bingung posisi makan yang bagus seperti apa, ia terlihat sedang mencari posisi yang nyaman. Zayden duduk dengan menyilang kaki dengan salah satu tangan yang ia letakkan dilantai dan tangannya yang lain memegang sendok

Zayden menghela nafas, ia benar-benar tak nyaman makan dilantai, ini kali pertama ia makan seperti ini akhirnya ia menyerahkan makanannya pada kinara "mah suapin" ucap zayden sambil tersenyum lebar

Kinara mengangkat alisnya sambil menatap anaknya, ini juga kali pertama zayden minta diuapin olehnya. Kinara pun mengelus puncak kepala anaknya sambil tersenyum, tentu saja ia senang ketika anaknya bermanja-manja seperti ini

"Aaaa" titah kinara agar anaknya membuka mulutnya, zayden pun membuka mulutnya dan menerima suapan dari ibunya

Disisi lain leroy menatap sinis anaknya, ia juga ingin bermanja seperti zayden namun bagaimana jika kinara menolak dan malah mempermalukannya didepan anaknya

"Sayang aku juga mau disuapin" ucap leroy, zayden terlihat bingung saat kedua orang tuanya hening, ia menatap leroy dan kinara secara bergantian sedangkan kinara masih menganga tak percaya

"Aaaaa" ucah leroy membuka mulutnya dan siap menerima suapan dari wanita yang ia cintai ini

Dengan terpaksa kinara menyendokkan makanan kedalam mulut lelaki itu karena tak ingin anaknya melihat sisi gelap dari kedua orang tuanya

"Aaaa" ucap zayden membuka mulut tak mau kalah

"Aaaa" ucap leroy juga

Kinara menghela nafas sambil memutar bola matanya anak bapak sama aja

Akhirnya kinara memberi makan anak dan bapak ini terlebih dahulu baru menyantap makanannya

¤¤¤

Keesokan harinya mereka kembali ke mension, kinara pun tak menyangka leroy selicik ini ia memanfaatkan anaknya agar kinara bersikap lembut dan mau kembali kerumah

Tak lama setelah mereka sampai kakek dan nenek zayden juga tiba dirumah dalam keadan kesal mereka menerobos masuk dan langsung menggendong zayden

"Leroy kamu ini kenapa tiba-tiba jemput zayden semalam! Udah dibilang biarkan cucuku ini tinggal disana selama beberapa minggu!" Bentak ayahnya

Leroy tersenyum paksa sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal, tentu saja ia menjemput anaknya karena tak ingin kinara jauh-jauh darinya

"Sudahlah kami pulang dulu! Zayden ikut, kami mau jalan-jalan keluar negeri" ucap ayahnya lalu meninggalkan rumah itu

"Eeh pah tunggu!" Tak ada lagi yang bisa menahan ardian ketika bertindak, leroy hanya bisa pasra sambil memandangi ayahnya yang pergi meninggalkan mension itu

Setelah ayahnya pergi leroy mengusap kasar wajahnya lalu melirik kinara, ia tau wanita ini akan meninggalkan rumah ini lagi ketika zayden pergi dan yah memang benar kinara langsung berjalan keluar tanpa mempedulikan leroy disana

Namun tiba-tiba sebuah tangan menahan lengan wanita itu, kinara pun langsung menoleh menatap sinis lelaki itu

"S-sayang mau kemana?" Tanya leroy gugup

"Bukan urusanmu!" Bentak kinara lalu menepis tangan lelaki itu namun leroy malah mencengkramnya semakin erat dan tatapannya berubah begitu tajam

"Lepasin!" Titah kinara namun leroy tak mendengar "ihh sakit! Lepasin!" Bentaknya sambil memukul tangan lelaki itu agar melepas cengkraman yang begitu erat

"Apa susahnya menjawab pertanyaanku!" Ucap leroy dengan suara yang tegas, terlihat urat diwajahnya keluar menahan emosi

REVENGE (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang