chapter 33🌾

114 5 2
                                    

Keesokan harinya

Matahari mulai terbenam namun leroy tak kunjung pulang, kinara pun tak mencari atau menghubunginya, ia terlihat baik-baik saja tanpa ada rasa khawatir meski tanpa leroy

Beberapa menit kemudian leroy pun tiba dirumah dengan pakaian yang sama, kayla yang duduk dipangkuan ibunya segera turun dan berlari menghampiri ayahnya

"Papa!" Teriak kayla sambil merentangkan tangan dengan senyum terbaik terpancar diwajahnya "papa kemana aja sih?" Lanjutnya

Leroy berjongkok kemudian menyambut dan memeluk hangat putrinya "papa kerja sayang" jawabnya

"Biasanya kan papa nganterin kayla dulu baru berangkat kerja...papa ngga sayang kayla lagi ya" terlihat keyla cemberut dengan mata yang sedikit berkaca-kaca sambil memegang bahu ayahnya

Leroy merasa gemas dan tersenyum kemudian mencubit lembut hidung putrinya "siapa bilang papa ngga sayang kayla..." kemudiankan ia mengeluarkan sebuah mainan dari jaketnya "tadaa...ini papa beliin kayla mainan"

Wajah anak kecil itu pun langsung sumringah dan menerima hadiah dari ayahnya kemudian memeluk lalaki itu dengan penuh kasih sayang "makasih pah" ucap kayla tersenyum manis

"Sama-sama sayang" mereka pun berjalan keruang keluarga dimana kinara berada kemudian ia duduk di single sofa dan meletakkan kayla diatas pangkuannya "kakak kamu mana?" Tanya leroy

"Kak zayden sekarang sibuk sama teman-temannya ngga pernah main sama kayla lagi"

"Siapa bilang kaka ngga peduli lagi?" Tiba-tiba zayden muncul dan berjalan menghampiri mereka, ia berdiri tepat dibelakang sofa dimana leroy berada kemudian mengulurkan tanggannya dan menggendong adik perempuannya itu lalu mengangkatnya keatas

"Hahah kakak" terlihat senyum bahagia terukir dibibir kayla. Kinara dan leroy yang menyaksikan hal itupun tanpa sadar ikut tersenyum

"Siapa bilang kakak ngga sayang kayla, hah?" Tanya leroy yang menggendong adiknya dan saling berhadapan

Zayden yang kini berusia 17 tahun terlihat sangat tampan dan tinggi. Zayden juga sangat suka berolahraga terlebih olahraga basket membuatnya dikagumi banyak wanita

"Kakak sih ngga pernah main sama kayla lagi" keyla terlihat cemberut, bibir manyung kedepan dan tangan dilipat didepan dada

Zayden yang tak tahan melihat betapa imut adiknya ini langsung memeluk kayla dengan erat dan menciun seluruh wajahnya

"Iih kakak" kayla yang merasa risih langsung menahan bibir kakaknya yang tak berhenti menciumnya dengan telapak tangannya

"Besok deh kakak ajak jalan-jalan, mau ngga?"

Mendengar hal itu kayla langsung meletakkan tangannya pada bahu zayden kemudian mulai tersenyum bahagia "kakak ngga bohong kan?"

"Emang kakak pernah bohong?"

"Yeeey" kayla langsung mengangkat tangan keatas merasa bahagia kemudian memeluk kakaknya

Leroy yang dari tadi menoleh kebelakang memperhatikan interaksi antara kakak dan adik itu berkata "nih zayden pake kartu kredit papa"

"Pah tolonglah uang zayden banyak kali"

Mendengar jawaban tak terduga itu zayden langsung menghela nafas sambil memukul keningnya, ia lupa bahwa anak-anaknya memiliki banyak tabungan

"Udah papa sama mama ngedate aja besok, kayla biar aku yang ngurus" ucap zayden. Leroy dan kinara kini saling menatap, ada hal yang belum terselesaikan diantara mereka

~~~

Keesokan harinya terlihat kinara dan leroy baru saja masuk kedalam mobil untuk berkencan. Yaah walaupun itu dipaksa oleh zayden. Namun yang terjadi hanya keheningan, mereka masih merasa canggung, bahkan sejak kemarin tak seorangpun memulai percakapan

"Kita mau kemana?" Akhirnya leroy pun mulai berbicara namun tak menatap wanita yang duduk disampingnya

"Terserah" jawab kinara singkat

Leroy pun mulai menancap gas dengan kecepatan sedang. Sepanjang perjalanan hanya terdengar alunan musik saja

Tibalah mereka disebuah pantai dan menusuri pesisir pantai tanpa mengenakan alas kaki. Dan yah mereka masih merasa canggung dan tak seorangpun yang mau mengalah.

Kinara yang berjalan tepat disamping leroy, melirik lelaki itu sejenak namun ketika leroy membalas lirikkannya kinara langsung mengalihkan pandangannya

Sepanjang perjalanan mereka hanya itu yang terjadi, mereka bahkan tak berani menatap satu sama lain apa lagi memulai percakapan

...

Tibalah mereka dirumah, tak lama kemudian zayden dan kayla pun tiba

"Mama mamaaa kak zayden maa" teriak anak kecil itu sesaat memasuki rumah dan berlari kearah ibunya

"Kenapa sayang?" Tanya kinara sambil berjongkok dan menggenggam tangan putrinya tak lupa juga ia memberikan senyum terbaiknya

"Kak zayden jatuh cinta maa" ucap kayla sambil tersenyum mengejek kakaknya. Kinara pun langsung melirik zayden

"Mah ngga gitu. Dia cuma teman zayden" sambar anak laki-laki itu. Mencoba menjelaskan

"Hmmm sejak kapan kayla tau cinta-cintaan, hah?" Tanya kinara sambil mencubit lembut hidungnya. Kayla hanya terdiam.

"Tapi mah kayla liat kakak ketemu cewek trus wajah kak zayden langsung merah gitu"

"Ppfft" kinara tak dapat menahan tawanya setelah mendengar cerita putrinya

"Maah" ucap zayden merasa malu

"Jadi anak mama lagi jatuh cinta yaa" kinara bangkit berdiri sambil melirik putranya dengan senyum mengejek terukir dibibirnya

"Mamaaa"

"Hahahaa" melihat respon anaknya yang malu-malu serta wajah yang berubah begitu merah membuatnya tak dapat menahan tawa

Beberapa detik kemudian kinara terdiam, akhirnya ia tersadar putranya kini bukan anak kecil lagi. Tiba tiba ia memeluk zayden dengan erat. Bahkan kini putranya begitu tinggi membuat kinara hanya bisa menyenderkan telinganya kedada bidang milik zayden

"Anak mama sekarang udah gede" ucap kinara sambil mengelus punggung putranya

Zayden tersenyum dan membalas hangat pelukan ibunya "nanti kalo kamu udah nikah sering sering datang kerumah ya nak" ucap kinara

"Mamaah...zayden masih SMA mah. Nikah masih lama"

"Bentar lagi zayden kuliah pastu jarang pulang kerumah. Trus kayla sibuk sekolah. Nanti yang nemenin mama siapaaa"

"Tuh" zayden melirik ayahnya "ada papa yang super duper bucin yang nemenin mama" lanjutnya

"Papa kamu sibuk kerja"

Tiba-tiba leroy menarik kinara dari pelukan putranya kemudian memeluknya dengan erat

"sana kamu perjuangin dulu cewek yang kamu suka jangan malah merebut istri orang" ucap leroy sambil mengelus puncak kepala kinara kemudian mengecupnya. Kinara hanya bisa mematung dengan wajah yang berubah begitu merah. Sesaat lelaki itu lupa akan perdebatan mereka sebelumnya.

"Tuh kan! liat kan mah" zayden kesal sambil menunjuk ayahnya "suami mama bahkan cemburu sama anaknya sendiri"

"Ini bukan cemburu..."

"Alaah papa memang dari dulu bucin banget sama mama. Apalagi pas awal-awal nikah...papa bahkan ngga biarin mama merhatiin aku, giliran mama perhatiin zayden papa langsung nempel-nempel sama mama trus ngajak mama ke kamar seharian"

"Hahahaha" kinara langsung tertawa puas dalam dekapan suaminya setelah mendengar cerita anaknya tapi lebih tepatnya itu keluhan zayden sih

"Yang seharusnya diperhatiin tuh anaknya"

"Iya iya nanti mama lebih perhatian deh sama kamu"

"Ngga usah! Zayden ngga kuat sama suami mama yang bucin tukang cemburu itu"

Kinara tersenyum melihat bagaimana keluarganya yang tertawa lepas setelah mendengar cerita zayden. Kemudian ia mendongak menatap suaminya yang masih memeluk pinggangnya dengan erat sambil tertawa kemudian menenggelamkan wajahnya kedada bidang milik suaminya








REVENGE (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang