chapter 16 🌾

242 15 6
                                    

"Zayden kemasi barang-barangmu kita akan pergi" ucap kinara membuat zayden langsung mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap ibunya

"Ngga mau" bantah zayden

"Kamu cuma perlu membawa barang-barang yang kamu butuhkan saja" ucap kinara lalu berjalan keluar dan tak mempedulikan perasaan anaknya

Beberapa jam kemudian setelah kinara mengemasi barang-barangnya, ia pun kembali memasuki kamar anaknya dan mendapati zayden masih terbaring dikasur tanpa melakukan apapun. Kinara pun menghela nafas lalu duduk disudut ranjang anaknya

"Zayden mama melakukan ini untuk kebaikan kamu sayang" ucap kinara namun zayden masih diam "baiklah kamu istrahat dulu hari ini, kita akan berangkat besok, mama juga harus meminta surat pindah dari sekolah kamu" lanjutnya lalu mengecup kening putranya

~~~

Keesokan harinya kinara melihat kondisi putranya dan masih belum berpindah dari kasur "zayden mama kesekolah kamu dulu yaa, kamu siap-siap gih karena kita langsung pergi nanti" jelas wanita itu

...

Kinara menyelesaikan semua berkas-berkas kepindahan anaknya lalu segera pergi dari sana namun tak tak sengaja bertemu dengan leroy yang menunggu didepan gerbang

"Kinara zayden mana?" Tanya leroy. Kinara mengabaikannya dan terus berjalan menuju mobilnya. Leroy pun mengikutinya lalu menahan lengan wanita itu "kinara aku tanya zayden mana!?"

"Ihh apaan sih!" Bentak kinara sambil menepis tangan leroy "yah dia dikelaslah kau pikir zayden udah pulang sekolah dijam segini!" Lanjutnya

"Ah kau benar" ucap leroy dan membiarkan kinara pergi

...

Terlihat kinara mengeluarkan kopernya lalu memasuki kamar putranya "zayden ayok kita pergi" ucap kinara

"Zayden ngga mau pergi ma" bantah putranya yang masih terbaring diatas kasur

Kinara menghela nafas lalu mengambil koper dan mengemasi pakaian anaknya "zayden jangan keras kepala, kita harus pergi rumah ini sudah ngga aman" jelas kinara sambil menutup koper putranya yang terlihat terisi penuh

"Zayden ayok semua udah siap kita berangkat" ucap wanita itu

Zayden pun berdiri tepat dipinggir ranjangnya "zayden ngga mau pergi" ujarnya menggepal tangan sambil menunduk

"Zayden, ini semua demi kebaikan kamu sayang" jawab kinara sibuk mengemasi barang anaknya

"Sampai kapan mah"

Kinara mengerutkan alisnya sambil berdiri menatap putranya yang bertingkah aneh

"Sampai kapan zayden harus seperti ini!"

"Maksud kamu apa sayang?"

"Zayden ngga tau masalah mama sama papa tapi kenapa harus zayden yang menanggung semuanya" lelaki itu mulai menatap ibunya dengan mata yang berkaca-kaca

"Zayden mama sama papa ngga ada masalah apa-apa" ucap kinara perlahan mendekati putranya namun anak laki-laki itu melangkah mundur untuk menjauh

"Lalu kenapa! Kenapa zayden harus hidup tanpa papa! Dulu zayden hidup tanpa mama sekarang tanpa papa! Orang tua zayden masih lengkap tapi kenapa zayden hidup seperti anak yang tidak memiliki orang tua" ucap zayden tanpa sadar meneteskan air mata

"Apa zayden ini bukan anak papa sama mama?" Tanya anak laki-laki itu

"Tentu saja kamu anak papa sama mama nak"

"Jadi kenapa zayden harus hidup seperti ini! Saat mama ngga mau merawatku mama menitipkanku pada papa dan sekarang papa bosan merawatku lalu menitipkan ku pada mama! Mah apa zayden tidak pantas memiliki keluarga yang lengkap?"

Hati kinara terenyuh mendengar ucapan anaknya, selama ini ia terlalu egois hingga tak mempedulikan perasaan putranya

"Hanya karena keegoisan mama, mama menyakiti 2 orang sekaligus"

"Sayang maksud mama bukan gitu..."

"Mau sampai kapan mah? Sampai kapan kita harus kabur-kaburan kayak gini? Sekarang zayden udah berusia 12 tahun tapi teman pun ngga punya karena sibuk mengikuti keegoisan mama!"

Suasana menjadi hening, kinara pun tak tau harus mengatakan apa, pelahan ia berjalan keluar sambil menunduk lalu menangis diruang tamu sendirian sedangkan zayden mengurung diri dikamar

...

Beberapa jam kemudian tiba-tiba seseorang menerobos masuk kerumah kinara dan mendapati wanita itu sedang menangis

"K-kinara kau kenapa?" Tanya leroy sambil berlutut dihadapan wanita itu "apa kau sakit? Apa ada orang yang menyakitimu? Apa kau ada masalah?" Tanyanya lagi sambil menggenggam tangan kinara

Kenapa kau masih baik padaku? Aku berusaha memisahkanmu dengan zayden tapi kau masih perhatian seperti ini. Kinara tak berhenti menangis bahkan tangisnya semakin menggelegar mendengar ucapan leroy

"Sayang eh maksudnya kinara... kumohon berhenti menangis, katakan apa menggangganggumu?" Perlahan lelaki itu menyentuh wajah kinara dan mengusap air matanya dengan jempolnya "jangan menangis nara...hatiku hancur melihatmu menangis seperti ini" ucap leroy

Tiba-tiba kinara memeluk leroy dan menangis sesegukan, leroy pun membalas hangat pelukan wanita itu sambil mengelus puncak kepalanya

"Maafkan aku leroy, hiks" ucap kinara

"Kamu ngga salah sayang"

"Aku berusaha memisahkanmu dengan zayden maafkan aku"

"Tunggu-tunggu" leroy melerai pelukannya lalu menatap wanita itu "sayang apa zayden yang membuatmu nangis seperti ini?" Tanyanya

"Hah?"

"Bener-bener ya anak itu" leroy bangkit berdiri sambil mengepal tangannya "beraninya anak itu membuatmu menangis, aku akan memberinya pelajaran!"

"Tunggu" kinara langsung menahan pergelangan tangan lelaki itu dan mendongak menatapnya "i-ini bukan salah zayden, ini salahku" ucap kinara menunduk

Leroy pun membungkuk hingga wajahnya sejajar dengan kinara lalu mengelus pipi wanita itu dengan salah satu tangannya "kinara aku mengajari zayden supaya mencintaimu dan menghormatimu sebagai ibunya dan sebagai wanita yang ku cintai tapi dia malah berani membuatmu menangis seperti ini"

Mendengar penjelasan leroy, kinara langsung membulatkan matanya kenapa laki-laki ini selalu mengatakan semuanya tanpa berpikir dulu.

Leroy pun berdehem lalu menegakkan tubuhnya dan membelakangi kinara setelah menyadari ucapannya barusan "emm kinara maksudku, aku kurang bagus mendidik zayden sampai berani membuatmu menangis" ucap leroy gugup dan masih membelakangi kinara

"Leroy" tegurnya

"Hah? I-iya kenapa?" Terlihat jelas betapa gugupnya lelaki itu, ia bahkan tak berani menatap kinara "kinara maksud aku tadi..."

"Leroy kenapa kau masih begitu baik setelah aku berusaha memisahkanmu dengan zayden"

Leroy terdiam sejenak lalu menoleh menatap kinara

"Ini salahku kinara, ini hukuman bagiku setelah semua yang kulakukan padamu, tapi...kinara...aku tidak bisa menyerah terhadapmu, kemanapun kau pergi aku akan mencarimu bahkan keujung dunia"

REVENGE (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang