Tiba-tiba leroy meletakkan sebuah kartu debit keatas meja "saya tidak tau masalah kamu apa tapi semoga ini bisa membantu. Tolong kalo ada masalah cerita pada saya saja karena kinara saat ini sedang hamil"
"Apa!" Sontak david pun kaget mendengar kabar bahagia ini
"Usia kandungannya baru 3 minggu"
"Jadi kakakku mau punya anak lagi?" Tanya david sambil menggeser dirinya agar duduk lebih dekat dengan kaka iparnya
"I-iya" jawab leroy
"Padahal dulu kak kinara ga mau punya anak, melihat betapa kacaunya keluarga kami membuatnya tak ingin berkeluarga"
Tiba-tiba leroy meraih tangan adik iparnya itu dan menggenggamnya "david kamu jangan khawatir aku akan membahagiakan kinara dan mencintainya dengan sepenuh hati" ucap leroy dengan penuh percaya diri
Melihat dirimu yang suka menempel pada kakakku seperti itu siapa yang tidak akan percaya pada ucapannya "baiklah aku percayakan kakakku padamu" ucap david
Leroy pun melerai genggamannya kemudian mengelus dada merasa bahagia mendapat restu dari anggota keluarga istrinya
"Jadi david kamu ada masalah apa?"
Meskipun sedikit ragu untuk bercerita namun david harus menceritakan semua masalahnya pada kakak iparnya ini, walau bagaimana pun ia tak ingin kinara merasa sedih setelah mendengar masalahnya
Beberapa tahun lalu tepat diakhir semester, david yang akan menyelesaikan kuliahnya terkendala saat ia pulang kerumah beberapa orang menunggu didepan rumah untuk menagih hutang, ayah dan ibunya juga tak kunjung pulang beberapa minggu ini, mereka meninggalkan banyak hutang dimana-mana dan akhirnya ia harus mengambil cuti panjang dan berusaha melunasi hutang kedua orang tuanya namun bukannya berkurang hutangnya malah semakin bertambah, david berusaha bertahan dan melunasi hutang namun ketika rumah mereka yang kecil disita semangat lelaki itu langsung patah, dan akhirnya david memberanikan diri untuk mendatangi kakaknya
"Jadi kuliah kamu belum selesai?" Tanya leroy. Davidpun mengangguk sambil menunduk
"Aku bahkan tidak pernah mengunjungi kampus lagi dan mungkin aku tidak bisa melanjutkan kuliahku dan harus memulai dari awal lagi" jelasnya
"Ah tenang saja aku akan mengurusnya, mulai besok kamu lanjut kuliah saja" ucap leroy sambil mengotak atik ponselnya
"Tapi bagaimana bisa? Banyak mahasiswa yang dikeluarkan setelah beberapa bulan tidak masuk apalagi yang sampai bertahun tahun dan bahkan tidak membayar uang kuliah" ucap david. Ia mengira leroy hanya mengatakan omong kosong semata untuk menyenangkannya
"Aku akan mengurusnya jangan khawatir tapi jangan ceritakan hal ini pada kinara, dia akan kepikiran terus dan bisa mengganggu kesehatannya" ucap leroy namun matanya masih fokus pada ponselnya
"Tapi kakak ipar bagaimana aku menghadapi dosen nantinya? Aku harus bilang apa pada mereka"
Leroy langsung membulatkan matanya menatap david "kau bilang apa?" Tanya leroy
"Aku harus bilang apa pada dosen?"
"Bukan sebelum itu?"
"Bagaimana aku menghadapi dosen?"
"Bukan...sebelumnya lagi"
"Kakak ipar??"
Mendengar kata itu leroy langsung tersenyum kemudian memegang bahu adik iparnya itu "tenang saja adik ipar kakak iparmu akan mengurus hal itu" ujarnya merasa bangga
"Trimakasih kakak ipar"
Leroy pun kembali mengotak atik ponselnya "kamu tinggal melanjutkan semester akhirkan?" Tanya leroy, davidpun mengangguk "jurusan?" Tanyanya lagi
"Kedokteran" jawab david
"Okay kamu besok udah bisa melanjutkan kuliahmu"
"David leroy sini makan dulu" teriak kinara dari dapur yang baru selesai mempersiapkan makan malam
"Iya sayang" jawab leroy
~~~
7 bulan kemudian
Perut kinara yang terlihat besar, ia berjalan disebuah taman bersama zayden menikmati ketenangan dan kebahagiaan selama pernikahannya. David pun kini dapat menyelesaikan kuliahnya dan mulai bekerja di rumah sakit milik leroy
"Mah zayden ga sabar nunggu adik lahir" ucap zayden mendongak menatap ibunya
"Hahaha mama juga sayang"
"Nanti kalo adik dah lahir zayden bakalan jagain adik dengan baik"
Kinara pun tersenyum bangga kemudian mengelus puncak kepala anaknya
Tiba-tiba seseorang merusak suasana yang tenang itu dan menghadang jalan mereka, kinara pun tampak mengerutkan alisnya saat mendapati ayahnya kembali muncul dihadapannya
"Mah dia siapa?" Tanya zayden
"Diaa..." kinara terlihat ragu-ragu menjelaskan pada anaknya, walau bagaimana pun lelaki dihadapannya ini adalah kakeknya
"Sini nak, jangan takut aku adalah kakekmu" ucap arnold
Kinara pun mulai waspada, ia menarik tangan anaknya dan menuntunnya berdiri dibelakangnya "ada urusan apa anda kesini?" Tanya kinara tak ingin memanggil lelaki itu dengan sebutan ayah
"Aku ingin bertemu anak dan cucuku"
"Ngga usah basa basi! Aku tau kau menginginkan sesuatu"
Arnold menghela nafas sambil mendongak kemudian menyeringai dan tatapannya berubah tajam "ternyata anakku sangat peka" ucapnya tersenyum remeh
Kinara pun mengambil langkah mundur untuk menjauh dan arnold pun berjalan mendekat
"Kau butuh berapa?" Tanya kinara
"Ayahmu tidak butuh banyak cuma 50 miliar saja"
"Apa!" Kinara langsung menganga tak percaya mendengar nominal yang disebutkan ayahnya, dari mana ia bisa mendapatkan uang sebanyak itu kinara lupa kali ya kalo suaminya kaya raya "dari mana aku bisa dapat uang sebanyak itu?" Lanjutnya
"Alaah kinara kau jangan berpura-pura lagi! Aku tau kau menikah dengan siapa! Suamimu tidak akan miskin hanya dengan 50 miliar itu" tatapan arnold berubah semakin menyeramkan ia pun berjalan mendekati kinara semakin cepat kemudian merebut zayden darinya
"Aaah!" Teriak kinara kaget dan ketakutan "a-apa yang kau lakukan!" Bentaknya. Kinara tak ingin anaknya mengalami trauma yang sama seperti kejadian yang dulu, ia cukup kesulitan menyembuhkan trauma anaknya dan kini zayden malah disakiti oleh kakeknya sendiri
"Okay fine 50 miliar aku kasi tapi kembaliin anakku" bentak kinara sambil menangis. Salah satu tangannya memegang perutnya yang buncit dan tangannya yang lain berusaha meraih zayden namun arnold langsung menepisnya
"Aah aku berubah pikiran! Sekarang aku mau 100 miliar"
"Akan aku kasi tapi kembaliin dulu anakku"
"Saya mau 100 miliarnya dulu"
Kinara tau betapa gilanya lelaki ini, ia juga tidak akan segan-segan untuk menyakiti zayden bahkan anak dalam kandungannya ini "baik, aku akan menghubungi suamiku" ucap kinara merogoh tasnya dan mengeluarkan ponselnya dari sana
"Kau pikir aku bodoh!" Bentak arnold sambil merebut ponsel itu darinya "Bagaimana jika dia membawa polisi?"
"Tidak akan, aku jamin dia hanya akan membawa uang bersamanya"
Kinara terdiam sejenak, ia kesusahan untuk bicara melihat betapa kerasnya ia menangis "Pah tolong! Cukup! Hiks" Ucap kinara menangis terseduh-seduh "sampai kapan papa terus menyakitiku? Apa papa pernah menganggapku sebagai anak? Atau aku ini bukan anak..."
"Kau memang bukan anakku! Kau hanya anak adopsi!" Jawab arnold tanpa rasa bersalah
Gada habis habisnya cobaan yang datang
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (Season 2)
RandomSebelum membaca season 2 harap baca season 1 terlebih dahulu supaya jalan ceritanya lebih mudah dimengerti. Setelah penderitaan yang ia lalui, akankah kinara mendapatkan kebahagiaan dan memaafkan semua perbuatan leroy padanya? Atau malah membalas de...