Beberapa bulan telah berlalu sejak kinara dan zayden tinggal bersama leroy, kinara ingin anaknya merasakan kasih sayang kedua orang tua yang dulu sempat hilang karena keegoisannya.
Terlihat mereka sedang menonton bersama diruang keluar, leroy merangkul putranya yang bersandar padanya
"Pah optimus prime keren banget" ucap zayden sambil menunjuk layar televisi
"Nanti papa beliin buat zayden"
Plak...kinara langsung memukul bahu lelaki itu "aaagh" rintih leroy kesakitan sambil mengelus bahunya bekas pukulan maut dari kinara
"mainan lagi mainan lagi! Ngga liat ruang bermain zayden penuh dengan robot transformer" bentak kinara
"Tapikan zayden suka sayang"
"Itu lagi" kinara menunjuk sebuah robot yang sangat besar melebihi ukuran manusia dipajang dibawah tangga "mainan sebesar itu untuk apa coba! Dimainin pun ngga bisa" lanjutnya
Zayden mengubah posisinya menghadap kedua orang tuanya dengan kedua kaki dilipat diatas sofa "tapi kan mah rumah kita jadi lebih berwarna sejak bumblebee dipajang disitu" saut zayden kemudian melirik ayahnya "pah nanti optimus prime dipajang disamping bumblebee ya"
"Oke sayang" jawab leroy sambil mengangkat tangannya untuk melakukan tos, zayden pun membalasnya kemudian memeluk ayahnya
"Papa baik banget"
Melihat tingkah anak dan bapak ini membuat kinara lansung mengendus kesal sambil melipat tangan didepan dada.
Melihat wanita yang kesal itu, leroy melirik putranya dan berkata "tapi zayden tanya mama dulu deh. Taukan siapa penguasa rumah ini, bisa bisa kita diusir kalo ngga dapat izin dari nyonya besar" ucapnya
Mendengar hal itu zayden langsung melirik ibunya si penguasa rumah kemudian berjalan menghampiri wanita itu "mah" tegur zayden, kinara pun menatap putranya "boleh kan mah" bujuknya dengan mata berbinar-binar sambil mengedipkannya berkali-kali
"Ngga" jawab kinara cuek sambil membuang muka
"Masa putra semata wayang mama yang paling ganteng sedunia setelah papa minta optimus prime aja ngga boleh"
"Pffft hahahha" kinara langsung tertawa lepas mendengar hal itu kemudian memeluk putranya "iya iya boleh" ucap kinata
"Yeeey" zayden pun tersenyum dan membalas pelukan ibunya
Disisi lain leroy melirik zayden begitu sinis. semudah itu dia membujuk kinara! Anak ini selalu saja lebih unggu dariku! Aku bahkan belum pernah memeluk kinara seperti itu sejak pindah kesini hmph
"Kamu kenapa?" tanya kinara saat melihat tatapan leroy seakan ingin memangsa mereka
Seketika tatapan leroy berubah dan bibirnya mulai tersenyum "ngga papa sayang" jawab leroy
~~~
Keesokan paginya, terlihat kinara baru saja selesai menyiapkan sarapan untuk mereka. Kinara menarik nafas dalam-dalam kemudian...
"LEROY ZAYDEN CEPAT SARAPAN!" Teriak kinara menggelegar membuat leroy dan zayden keluar dari kamar masing-masing kemudian berlari menuruni tangga
"Kami datang"
Mereka pun duduk sambil tersenyum menatap makanan yang disiapkan oleh kinara
"Bisa ngga sih pagi-pagi tuh turun untuk sarapan tanpa harus diteriakin" ucap kinara sambil menyendokkan makanan kepiring anaknya
Leroy bangkit berdiri menghampiri kinara kemudian memegang bahu wanita itu dan menuntunnya untuk duduk
"Iya sayang iya" jawab leroy dengan lembut "kamu sarapan dulu baru terusin ngomelnya yaa" lanjutnya. Leroy pun membuka piring kinara yang tadi telungkup kemudian menyendokkan makanan keatasnya
"Maaf ya sayang hari ini aku telat bangun, kamu jadi kerja sendiri deh. Besok aku yang kerjain semuanya, oke?" Ucap leroy kemudian mengecup puncak kepala wanita itu
Kinara pun terdiam melihat lelaki ini, caranya memperlakukan kinara tak pernah berubah, ia selalu berkata lembut dan bersikap manis membuat hati kinara mulai goyah
...
Sepulang sekolah kinara pun menjemput zayden. Kini kinara tak takut menunjukkan bahwa dirinya adalah ibu kandung zayden
"Zayden" teriak kinara sambil melambaikan tangan pada putranya. Zayden pun berlari memeluk ibunya "gimana sekolahnya?" Tanya kinara
"Lancar mah"
"Kinara" sebuah suara memanggil kinara. Wanita itu pun menoleh dan mendapati billi disana
"Billi" ucap kinara. Tentu saja mereka bertemu, preschool dan sekolah dasar milik leroy berdampingan
"Lama ngga ketemu" ucap billi "kamu nggapain disini?" Lanjutnya
"Jemput anakku"
Billi melirik anak laki-laki yang berdiri disamping kinara "anakmu mirip banget sama tuan muda zayden" cetusnya
"Hai om" sapa zayden sambil melambaikan tangan "nama aku zayden oliver"
"Waah namanya juga mirip...hah!" Billi langsung membulatkan matanya kemudian menatap kinara dan zayden secara bergantian
"J-jadi kamu istrinya tuan leroy!" Teriak billi tak sadar
Kinara terlihat berpikir sejenak, bagaimana ia harus menjelaskan hubungannya dengan leroy. Jika kinara mengatakan dirinya bukan istri leroy maka itu akan mempengaruhi kehidupan anaknya
"Emm i-itu..."
"Mah ayok pulang¡ zayden kangen sama papa" ucap zayden. Kinara pun merasa lega terselamatkan dari pertanyaan itu
"Tapi papa masih dikantor sayang" jawab kinara
"Ayok kita samperin papa ke kantor" ucap zayden sambil menarik tangan ibunya
"Iya iya...billi kita ngobrol lain kali aja yaa" kinara pun melambaikan tangan pada temannya kemudian memasuki mobil yang dari tadi menunggu disana
"Om kita kekantor papa yaa" ucap zayden pada supir yang duduk dikursi pengemudi
"Baik tuan"
...
Kini sekuriti dikantor leroy telah mengenal kinara dan zayden, mereka masuk begitu mudah kemudian meniki lift menuju lantai tertinggi digenung ini
Sesampainya disana zayden pun tak lupa mengetuk pintu sebelum masuk
Tok tok tok...beberapa detik kemudian seseorang membukakan pintu
"Papa..." teriak zayden kemudian terdiam saat mendapati stiven yang berdiri membukakan pintu untuk mereka
"Pak tuan zayden dan nyonya datang" ucap stiven melirik leroy
"Zayden sayang masuk masuk" leroy pun menyambut mereka dengan hangat
Kinara hendak memasuki kantor lelaki itu namun langkahnya terhenti saat mendapati Clara disana
"Ada apa nyonya?" Tanya stiven saat melihat kinara mematung didepan pintu
"Ah aku ada urusan, aku kesini cuma nganterin zayden aja" ucap kinara kemudian segera pergi dari sana
Stiven pun menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil menutup pintu dia kenapa?
"Loh kinara mana?" Tanya leroy sambil mengerutkan alisnya
"Ah tadi nyonya bilang ada urusan" jawab stiven
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (Season 2)
RandomSebelum membaca season 2 harap baca season 1 terlebih dahulu supaya jalan ceritanya lebih mudah dimengerti. Setelah penderitaan yang ia lalui, akankah kinara mendapatkan kebahagiaan dan memaafkan semua perbuatan leroy padanya? Atau malah membalas de...