Leroy pun menghela nafas menatap wanita yang memasuki kamarnya kemudian kembali menduduki bokongnya keatas sofa dan menatap langit-langit
"Papa kapan nikah sama mama?" Tanya zayden. Sesekali ia mengayunkan kakinya yang tak sampai kelantai dan matanya menatap layar televisi
Leroy yang mendengar pertanyaan itu langsung membulatkan matanya menatap zayden
"Teman-teman disekolah ngejek zayden karena mama sama papa belum nikah"
Leroy pun mengangkat salah satu kakinya keatas sofa dan menghadap anaknya "zayden pernikahan itu sebenarnya ngga penting, yang penting itu cinta dan kasih sayang"
"Tapi kata teman teman zayden. Ikatan cinta itu adalah sebuah pernikahan"
Mendengar jawaban anaknya leroy langsung menunduk sejak kapan anakku jadi sepintar ini. Kemudian kembali menatapnya sambil menghela nafas "zayden! Papa sama mama itu akan menikah tapi kita harus menunggu waktu yang tepat" jelas leroy
"Iya iya" zaydenpun mengangguk kemudian mengganti siaran televisi
~~~
Kinara masih terasa canggung akan situasi semalam, ia pun mondar-mandir didepan pintu kamarnya menunggu leroy pergi. Sesekali ia menggigit jarinya tak sabar untuk keluar dari kamar
Ceklek...tiba-tiba seseorang memasuki kamar kinara. Sontak wanita itu kaget "aaaagh" teriaknya mengambil langkah mundur "k-kamu ngapain kesini?" Tanyanya
"Sayang kita perlu bicara" ucap leroy. Ia pun duduk disalah satu sofa, kinara pun mengambil posisi paling jauh darinya
"Mau bilang apa?"
Leroy menunduk sejenak dan menarik nafas dalam kemudian membuangnya lalu menatap kinara "sayang kita sudah lama bersama..." leroy terlihat gugup, salah satu tangannya berada pada saku celananya menggenggam kotak cincin yang sudah lama ia persiapkan untuk kinara "jadi...kita menikah saja"
Seketika terjadi keheningan, kinara pun membulatkan matanya menatap leroy, sedangkan leroy masih menunduk menunggu jawaban kinara namun ia masih belum mengeluarkan cincin dari saku celananya
"Kamu ini niat ngelamar orang ngga sih!" Bentak kinara. Padahal hatinya sedang berdetak tak karuan namun ia berusaha untuk menahan diri "bunga ngga ada! Cincin juga ngga ada!" Lanjutnya
Leroy langsung menegakkan kepalanya menatap kinara dengan senyum tipis terukir dibibirnya. Ia pun mengeluarkan cincinnya kemudian berlutut dihadapan kinara "will you merry me?" Ucap leroy sambil menyodorkan kotak cincin yang telah dibuka dan memperlihatkan sebuah cincin yang indah
Kinara pun menoleh kearah lain untuk menyembunyikan wajahnya yang merona kemudian bangkit berdiri dan mengambil cincin tersebut dengan kasar "emmm okay" jawab kinara. Sesekali ia berdehen menutupi rasa senangnya dan membelakangi leroy yang masih terlihat berlutut
"S-sayang kamu ngga bercanda kan" tanya leroy. Ia pun berdiri dan menatap kinara yang membelakanginya
Dengan malu-malu kenara mengangkat salah satu tangannya dan memperlihatkan cincin yang melingkar dijari manisnya "emm" jawab kinara mengangguk namun masih membelakangi leroy. Leroy tak dapat menahan rasa bahagianya dan langsung memeluk kinara dari belakang
~~~
Beberapa hari telah berlalu kinara dan leroy disibukkan dengan persiapan pernikahan mereka. Mereka telah memilih gaun dan juga telah melakukan pemotretan
Kinara yang merasa lelah langsung mendudukkan bokongnya diatas sofa sesaat sesampainya dirumah. Sedangkan leroy terlihat masih berdiri dan disibukkan dengan ponselnya
"Sayang aku keluar dulu yaa"
Kinara langsung membulatkan matanya dan menegakkan tubuhnya menatap tajam lelaki itu "mau kemana?" Tanyanya dengan kasar
"Aah itu ada kerjaan mendadak" jawabnya
"Emm" hanya itu jawaban kinara.
Leroy pun dengan cepat mengambil kunci mobil dan segera pergi. Sedangkan kinara menatapnya curiga, ia tak bisa tinggal diam dan segera mengikuti lelaki itu
...
Kinara yang memakai topi serta masker berpura pura memilih sebuah perhiasan. Padahal matanya sedang tertuju pada leroy dan clara yang saat itu juga sibuk memilih perhiasan. Terlihat leroy sesekali mencocokkan sebuah kalung pada leher clara membuat hati kinara semakin panas
Tak sampai disitu setelah menghabiskan waktu bersama di toko perhiasan mereka juga mampir ketoko bunga. Kinara yang melihat mereka dari luar toko merasa geram, ia mengepalkan tangannya dan tatapannya berubah begitu tajam. Bagaimana bisa lelaki yang akan dinikahinya menghabiskan waktu bersama wanita lain sehari sebelum hari pernikahan mereka
Kinara berusaha menahan diri namun hatinya telah dipenuhi oleh emosi. Ia pun berjalan cepat dan memasuki toko sambil membuka masker yang menutupi wajahnya. Ia menarik lengan lelaki itu hingga menghadap padanya kemudian menamparnya dengan kasar
Plak...leroy langsung tertoleh kemudian mengusap sudut bibirnya yang terasa perih. Leroy terlihat begitu marah, ia mengeraskan rahangnya hingga memperlihatkan urat diwajahnya dan tatapannya begitu tajam seakan ingin menerkam orang yang berani menamparnya. Namun saat mendapati kinara disana membuat ekspresi lelaki itu berubah lembut
"S-sayang kamu ngapain disini?" tanya leroy sambil memegang bahu kinara, namun kinara langsung menepisnya
"Berani-beraninya kau selingkuh!" Bentaknya sambil memukul dada bidang milik leroy "padahal besok hari pernihan kita" lanjutnya. Kinara terlihat menunduk menahan bendungan air matanya
"Sayang ini ngga seperti yang kamu kira...kita itu cuma..."
Plak...sekali lagi kinara menampar lelaki itu kemudian menatapnya begitu tajam namun ia tak bisa menahan air matanya hingga menetes membasahi pipinya
"Aku ngga mau menikah sama laki-laki brengs*k kek kamu" teriaknya. Kinara pun segera melepas cincin dijari manisnya dan melemparkannya pada leroy dan bergegas pergi dari sana
"Kinara tunggu! Dengerin dulu penjelasan aku" teriak leroy mengejar kinara. Kinara menghentikan langkahnya sejenak melepas salah satu sepatunya dan melemparkannya pada leroy
"Jangan ikutin aku!" Bentaknya kemudian menghentikan taksi dan meninggalkan leroy
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (Season 2)
RandomSebelum membaca season 2 harap baca season 1 terlebih dahulu supaya jalan ceritanya lebih mudah dimengerti. Setelah penderitaan yang ia lalui, akankah kinara mendapatkan kebahagiaan dan memaafkan semua perbuatan leroy padanya? Atau malah membalas de...