Kini waktu telah menunjukkan pukul 22.00 namun leroy dan zayden tak kunjung pulang. Kinara pun mulai khawatir, ia terus mondar-mandir diruang tamu menunggu kepulangan kedua orang itu. Kinara telah menghubungi leroy berulang kali namun tak ada jawaban, ia bahkan menghubungi stiven namun stiven mengatakan tuan leroy sedang bersama non clara
Beberapa menit kemudian leroy pun pulang namun kinara tak nelihat zayden bersama lelaki itu
"Zayden mana?" Tanya kinara. Wanita itu terlihat khawatir, sesekali ia melirik pintu berharap zayden akan masuk
"Ah sayang itu zayden malam ini nginap dirumah clara"
Kinara langsung menganga tak percaya, sedekat itukah mereka sampai zayden menginap disana. Mata kinara mulai berkaca-kaca, tangannya mengepal menahan emosi
"Leroy maksud kamu apa!?" Tanya kinara "kamu ngga nganggap aku dirumah ini, hah!" Bentaknya
Leroy mengambil langkah mendekat, namun kinara langsung mundur untuk menjauh "sayang bukan gitu"
"Leroy aku ini masih ibunya zayden! Kau harus mendapatkan izinku sebelum membiarkannya tinggal dengan orang lain!" Ucap kinara tak sadar meneteskan air mata
Leroy mulai khawatir, ia bahkan tak bisa mendekati kinara selangkah pun. Setiap kali leroy mendekat kinara langsung menjauh "sayang dengarin dulu penjelasan aku" ucap leroy mengambil langkah untuk mendekat namun kinara langsung mengambil vas bunga diatas meja dan melemparkannya pada leroy, untungnya leroy cepat menghindar
"Jangan mendekat!" Bentak kinara. Leroy langsung mematung tak tau harus berbuat apa "leroy...jangan harap aku akan menyerahkan zayden jika kau menikah dengan wanita itu!" ucap kinara. Sesekali ia mengarahkan telunjuknya kelantai
"Siapa yang menikah sama siapa sih sayang, aku ngga ngerti kamu ngomong apa"
Kinara merasa geram melihat leroy terus berlagak bodoh. Kinara langsung menghentakkan salah satu kakinya kelantai kemudian berlari kelantai dua dan memasuki kamarnya
Sedangkan leroy mengusah kasar wajahnya dengan salah satu tangannya sambil menghela nafas kemudian menyusul kinara kekamarnya
"Sayang dengarin dulu penjelasan aku" ucap leroy dari balik pintu
Kinara terlihat bersandar pada pintu namun tak menjawab ucapan leroy. Perlahan kinara berjongkok dan menenggelamkan wajahnya diatara kedua lutut
"Sayang sabenarnya tadi..."
"Pergi!" Teriak kinara membuat leroy terdiam "aku ngga mau dengarin penjelasanmu!" Lanjutnya
"Yaudah kita bicara besok saja. Kamu istrahat dulu dan tenangin diri kamu" ucap leroy dengan sabar dan lembut
~~~
Pagi yang indah, matahari pun bersinar begitu cerah namun suasana dirumah begitu suram, kinara tak kunjung keluar dari kamar bahkan setelah leroy memanggilnya berkali-kali. Tak terasa leroy mondar-mandir didepan kamar kinara lebih dari satu jam namun dari dalam sana tak ada suara
"Kinara buka pintunya!" Bentak leroy. Kini lelaki itu mulai sedikit kasar, ia memukul pintu begitu kasar hingga mengeluarkan suara yang menggelegar namun kinara tak kunjung keluar
"Sialan!" Umpatnya "jangan jangan kinara kabur lagi" gumamnya.
Segera leroy memanggil sekuriti namun kesabaran lelaki itu setipis tisu, ia pun menendang pintu begitu kuat hingga terbuka lebar
"Tuan kamu sudah membawa alat untuk membuka pin...tu" sekuriti yang datang langsung menganga dan membulatkan matanya melihat pintu yang terbuka lebar walaupun sekarang rusak.
Leroy pun menoleh kesumber suara, namun tatapannya begitu tajam dan menyeramkan membuat sekuriti ketakutan dan menunduk "LAMA!" Ucap leroy kemudian memasuki kamar
Lelaki itu terlihat seperti akan menerkan siapapun yang berada dihadapannya, tatapannya tajam dan mengeraskan rahangnya hingga memperlihatkan urat diwajahnya serta tangan yang mengepal membuatnya terlihat seperti serigala yang kelaparan Aku akan mengurung dan menyiksamu kinara, aku akan mematahkan kakimu hingga kau tak bisa pergi lagi dari sisiku pikiran leroy dipenuhi aura hitam saat memikirkan kinara yang pergi lagi darinya
Leroy pun membuka tirai yang menutup pintu kaca balkon namun pintunya masih tertkunci kemudian melirik ranjang dan mendapati kinara masih terbaring dengan selimut yang membaluti tubuhnya serta keringat yang membasahi wajahnya
Ekspresi lelaki itu pun langsung berubah khawatir "Sayang kamu kenapa?" Ucap leroy sambil berlutut di samping ranjang kemudian menempelkan punggung tangannya pada pipi dan kening kinara. Leroy langsung membulatkan matanya saat merasakan subu tubuh kinara yang begitu panas
Tanpa pikir panjang leroy langsung bertindak, ia mengangkat kinara namun sebuah tangan menahan pergelangan tangan lelaki itu
"Kinara...sayang semuanya akan baik-baik saja, aku akan membawamu kerumah sakit" ucap leroy. Kinara menggelengkan kepala dengan matanya yang sayup-sayup
"Aku ngga mau kerumah sakit" ucap kinara dengan suara begitu lemah
Leroy langsung mengendus kesal namun tetap mengikuti keinginan wanita ini dan menghubungi ananda.
Rasa khawatir leroy tak bisa membuatnya duduk diam menunggu ananda. Leroy pun membasuh kain dengan air hangat dan meletakkannya pada dahi wanita itu. Baru beberapa detik kain menempel pada dahi kinara leroy kembali membasuh kain dengan air hangat dan memerasnya lalu menempelkannta kembali pada dahi kinara dan terus melakukannya berulang-ulang
Tiba-tiba sebuah tangan menggenggam pergelangan lelaki itu saat hendak mengambil kain yang menempel pada kening kinara
"Leroy sebelumnya kamu pernah rawat orang sakit ngga sih?" Tanya kinara namun masih memejamkan matanya
"Engga"
Kinara langsung menghela nafas saat mendengar jawaban lelaki itu, pantesan. "Leroy...kalo ngompres orang sakit tuh nunggu kainnya agak dingin dulu baru di ganti. Masa kamu ganti padahal kainnya baru nempel" jelas kinara
"Tapi biar kamu cepat sembuh sayang" jawab leroy
Kinara kembali menghela nafas kemudian membuka matanya dan menatap tajam lelaki itu "aku lagi malas berdebat" ucap kinara
"Oke-oke aku ngerti"
Akhirnya leroy mengompres kinara dengan benar, namun tangannya tak berhenti memegang kain pada kening kinara dengan telapak tangannya agar pergantian kompres tak terlewatkan
"Leroy" tegur kinara
Leroy langsung bangkit berdiri "kenapa sayang? Kamu butuh apa?" Tanya leroy
"Haus"
Lelaki siap siaga itu pun langsung membatu kinara duduk kemudian memberikannya segelas air hangat. "Ananda mana sih! Lama banget!"
Tok-tok-tok...baru juga diomongin ananda langsung tiba dan mengetuk pintu. Dengan cepat leroy berlari dan membuka pintu
"Lama banget sih! Ngga liat kinara lagi sakit" Ujarnya
Nananda menasuki kamar sambil menggeleng kepala mendengar omelan lelaki itu kemudian memeriksa keadaan kinara. Sedangkan leroy mondar-mandir merasa khawatir
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (Season 2)
RandomSebelum membaca season 2 harap baca season 1 terlebih dahulu supaya jalan ceritanya lebih mudah dimengerti. Setelah penderitaan yang ia lalui, akankah kinara mendapatkan kebahagiaan dan memaafkan semua perbuatan leroy padanya? Atau malah membalas de...