chapter 12 🌾

283 21 1
                                    

Kinara dan zayden kini dirawat dirumah sakit, mereka ditempatkan diruangan yang berbeda dengan penjagaan yang begitu ketat

Setelah kinara diobati leroy pun duduk disebuah kursi lalu menggenggam tangan wanita itu, namun tiba-tiba kinara menampar leroy hingga membuatnya tertoleh

"Ini semua karenamu! Kau membuat anakku dalam bahaya, hiks" ucap kinara sambil menangis

"Maafkan aku sayang" jawab leroy menunduk

"Semuanya menjadi kacau sejak kau hadir dalam hidupku...hari ini mungkin aku dan zayden selamat bagaimana jika hal seperti ini terjadi lagi!...tak masalah jika aku yang terluka tapi aku tak ingin anakku terluka, hiks" kinara terus menangis sesegukan setelah apa yang ia alami

"Aku janji hal ini tidak akan terulang lagi sayang...aku minta maaf"

"Bagaimana setelah kejadian ini membuat zayden trauma, hah! Bagaimana jika anakku tidak bisa hidup normal setelah apa yang ia alami!"

"Maaf sayang"

"Leroy...aku ngga tau seberapa banyak musuhmu diluar sana, aku hanya minta satu hal..."

Mendengar ucapan kinara leroy langsung mengangkat kepalanya dan menatap wanita itu

"Biarkan aku dan zayden pergi..."

Leroy langsung menganga tak percaya "Kinara kenapa aku harus berpisah denganmu dan zayden...aku ngga bisa hidup tanpa kalian" jelas leroy dengan mata yang berkaca-kaca

"Leroy kumohon jangan libatkan aku dan zayden disetiap masalahmu dengan musuhmu!" Jawab kinara

Leroy tiba-tiba bangkit berdiri lalu membelakangi kinara "kau istrahat saja dulu...setelah semuanya membaik baru kita bicarakan hal ini" ucap leroy lalu meninggalkan kinara

~~~

Beberapa hari telah berlalu kinara kini sudah sehat dan diperbolehkan untuk pulang sedangkan zayden harus dirawat beberapa hari lagi.

Kinara dan leroy pun mengunjungi anaknya yang terlihat sedang tertidur pulas. Kinara duduk disebuah kursi sambil menggenggam tangan anaknya sedangkan leroy berdiri disisi yang lain sambil mengelus puncak kepala zayden

"Leroy kita perlu bicara" ucap kinara sambil berdiri lalu berjalan keluar mendahului

Leroy menatap kinara yang pergi meninggalkan ruangan itu lalu menatap anaknya

"Zayden papa sama mama mau ngobrol dulu yaa setelah itu kami kesini lagi" ucap leroy lalu mengecup kening putranya

...

Terlihat leroy dan kinara berdiri disebuah taman dirumah sakit itu tanpa basa-basi kinara langsung mengatakan hal yang ingin ia katakan

"Besok zayden boleh pulang"

"Iya aku tau sayang" jawab leroy

"Besok aku dan zayden langsung pergi"

Mendengar ucapan kinara, leroy langsung membulatkan matanya, setelah beberapa hari berlalu kinara masih ingin pergi darinya

"Kinara, zayden itu anakku kenap..."

"Justru karena dia anakmu kau harus merelakannya pergi" bantah wanita itu

Leroy menghela nafas takut, ia tak ingin berpisah dengan kinara dan zayden

"Masih banyak cara lain untuk mengatasi hal ini nara...jadi ku mohon jangan pergi" ucap leroy memohon namun hal itu tak membuat luluh hati kinara

"Ini satu-satunya cara agar zayden tetap aman...hidup denganmu itu sangat mengerikan" ucap kinara lalu meninggalkan leroy sendiri disana

Setelah kinara pergi leroy mendudukkan bokongnya disebuah kursi, kenapa semua orang yang ku sayangi harus pergi meninggalkanku?. Leroy mengusap kasar wajahnya lalu bersandar disandaran kursi dan mendongak menatap langit-langit

"Ini sepertinya hukuman dariku setelah semua yang ku lakukan" gumamnya

~~~

Keesokan harinya kinara langsung mengemasi barang-barangnya dan zayden dipagi hari agar tak bertemu dengan leroy, namun beberapa menit kemudian leroy yang yang baru pulang dari rumah sakit setelah merawat anaknya semalaman mematung melihat kinara yang begitu semangat berkemas

"Kinara kumohon jangan tinggalkan aku" ucap leroy sambil berlutut

Kinara tak mempedulikannya, ia menutup kopernya yang terlihat penuh lalu menyeretnya keluar namun sebuah tangan menahan lengan wanita itu. Kinara menoleh menatap lelaki tinggi yang berdiri dibelakangnya

"Kinara aku akan melindungimu dan zayden, bahkan jika harus mengorbankan nyawaku akan kulakukan" ucap leroy sambil menyenderkan kepalanya ke bahu wanita itu "tapi ku mohon jangan tinggalkan aku...aku tak bisa hidup tanpamu nara" lanjutnya

Kinara menghela nafas sambil memutar bola matanya "sudah cukup basa-basinya" ucap kinara dan kembali melanjutkan langkahnya namun leroy menarik tangan kinara hingga membuatnya menubruk dada bidang milik leroy

"Kinara aku mau tanya satu hal sebelum kau pergi" ucap leroy sambil menunduk tak berani menatap wanita itu

Kinara berdecak kesal "apa lagi!" Bentaknya

"Apa kau tidak memiliki perasaan apapun padaku? Meskipun hanya sedikit tak masalah"

"Tidak" dengan gampang kinara menjawab bahkan tanpa memikirkannya terlebih dahulu "perasaan yang ku miliki terhadapmu cuma rasa benci" jelasnya dengan lantang

Mata leroy berkaca-kaca mendengar ucapan kinara, ia pun mulai melepaskan genggamannya dan membiarkan kinara pergi sesuai dengan keinginannya

Dengan cepat kinara meninggalkan kamar itu lalu membanting pintu dan tak mempedulikan perasaan leroy yang hancur setelah kata-kata kasar yang dilontarkan oleh wanita yang sangat dicintainya

Terlihat kinara saat hendak menuruni tangga ia berhenti sejenak lalu menoleh kebelakang menatap pintu kamar yang tadi ia tinggalkan, mungkin sebenarnya dalam hati kecil kinara masih ingin tetap tinggal bersama lelaki itu namun keselamatan anaknya lebih penting dan tarpaksa meninggalkan rumah ini

Kinara pun berjalan menuruni tangga sambil mengangkat kopernya

"Kinara tunggu!" Teriakan itu membuat kinara menghentikan langkahnya dan menoleh, ia mendapati leroy berlari kearahnya

Dengan nafas yang terengah-engah ia meraih tangan kinara dan memuka telapak tangan wanita itu lalu menyerahkan sebuah kartu pada kinara

"Apa ini?" Tanya kinara

"Kamu dan zayden harus hidup berkecukupan, belilah apapun yang kau inginkan, jangan sampai kekurangan suatu apapun dan juga...jaga kesehatanmu jangan sampai sakit" ucap leroy dengan senyum paksa sambil mengelus rambut kinara

"Emm dan juga kalau tidur ACnya jangan terlalu dingin itu bisa membuatmu terkena flu, kau tau setiap malam aku selalu ke kamarmu untuk mengatur ulang suhu ruangan dikamarmu" ucapnya sambil memegang pipi kinara dengan kedua tangannya

"oh iya kau sering meletakkan berangmu sembarangan dan membuatmu kesusahan untuk mencarinya, saat kau disini ada aku yang membereskannya tapi saat kau pergi jangan harapkan zayden melakukannya karena dia juga sama sepertimu suka meletakkan barangnya sembarangan... ah satu lagi..."

Plak...tiba-tiba kinara menampar leroy hingga membuat lelaki itu terdiam

"Laki-laki brengs*k berhenti mengoceh kau membuatku muak" ucap kinara lalu menepis tangan leroy darinya "jangan pernah muncul dihadapanku dan zayden lagi" lanjutnya lalu meninggalkan lelaki itu

Kaki leroy melemah dan terduduk dianak tangga saat melihat kinara yang pergi begitu saja "setidak biarkan aku memelukmu untuk terakhir kalinya nara" gumam leroy sambil menunduk dan meneteskan air matanya

REVENGE (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang