chapter 21🌾

133 8 5
                                    

Sesampainya diluar gedung yang tinggi menjulang ke langit, kinara terlihat bingung harus pergi kemana, ia berhenti sejenak kemudian menghela nafas sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan

"Apa yang harus ku lakukan? Apa leroy sudah tidak mencintaiku lagi?" Gumamnya

"Hey sayang" teriak leroy memanggil kinara. Kinara pun menoleh kebelakang dan mendapati leroy berdiri dibelakangnya

"Sayang kamu mau kemana? Aku anterin ya" ucap leroy

"Zayden mana?"

"Ah dia lagi sama clara"

Mendengar jawaban itu, kinara langsung menunduk, sekarang akan sangat mudah untuk menyingkirkanku, zayden juga sepertinya menyukai clara.

"Sayang kamu kenapa?" Tanya leroy dengan salah satu tangannya memegang bahu wanita itu dan tangannya yang lain memegang dagu kinara hingga membuatnya mendongak menatap leroy

Tiba-tiba kinara menepis tangan lelaki itu darinya "berhenti bersikap sok baik!" Bentaknya. Aku tau kau berniat menyingkirkanku kan!

"Maaf" ucap leroy selangkah mundur "a-aku cuma khawatir" lanjutnya. Kinara dengan cepat menghentikan taksi dan pergi dari sana. Sedangkan leroy memijit ringat kepalanya sambil menghela nafas

...

Terlihat kinara sedang berdiri disebuah rumah dan tampak ragu-ragu untuk menekan bel. Kinara pun memberanikan diri, ia menarik nafas dalam-dalam kemudian menekan bel. Sesekali kinara menggigit kukunya merasa gugup

Tak lama kemudian seseorang membuka pintu dan tak lain adalah alya bersama dengan anak perempuannya yang kini berusia 4 tahun serta perut alya yang terlihat besar mengandung anak kedua

"Alya" ujarnya sambil menunduk. Ia masih merasa bersalah setelah semua yang terjadi. Sedangkan alya tanpa pikir panjang langsung memeluk sahabatnya yang sangat lama ia rindukan kinara pun membalasnya sambil menangis

.

Kini mereka terlihat sedang duduk diruang tamu dengan teh yang telah diseduh oleh alya beberapa menit yang lalu

Alya menghela nafas sambil melirik kinara yang tak berhenti menangis sejak tadi "udah dong nangisnya" ucap alya

Kinara pun mengusap air matanya dengan tisu dan mengeluarkan ingusnya yang dari tadi keluar masuk kemudian melempar tisunya ke tempat sampah yang sengaja diletakkan didekat wanita itu

"Iss jorok banget kamu ni" ucap alya

"A-alya kamu keliatan bahagia banget. Ditambah kamu mengandung anak kedua" ucap kinara. Tangisnya pun mulai mereda

"Yah anak-anak kan lucu jadi aku pengen nambah" jawab alya

"Aku tau...aku juga suka anak-anak" sambarnya sambil menatap perut buncit sahabatnya

"Yaudah kalo gitu kamu nambah anak aja sana sama leroy"

"Masalahnya...sepertinya akan akan segera disingkirkan dari rumah itu waaah" kinara kembalo menangis tersedu-sedu

Alya menggeleng kepala sambil berdecak kesal kemudian mengambil tisu untuk sahabatnya "kok bisa?" Tanya alya

Kinara pun mengusap air matanya dengan tisu yang ia terima dari alya "leroy hiks...leroy punya kekasih baru hik" jawab kinara sesegukan

"Nara kau mulai suka yaa sama leroy...cieee" ejek wanita itu sambil tersenyum dan jarinya menunjuk wajah kinara

"Ih apaan sih!" Bantahnya sambil memukuk jari yang menunjuknya "ini bukan masalah suka atau engga! Masalahnya zayden udah suka sama cewek itu...apa karena selama ini aku suka marah-marah yaa makanya zayden teralihkan sama wanita lain" jelas kinara

"Wayo loh itu hukuman sih keknya"

"Aaaaaah" teriak kinara sambil mengacak-acak rambutnya "kamu ni bukannya ngasi solusi malah bikin orang makin stres"

"Makanya kamu harus sedikit lebih lembut pada mereka" ucap alya

...

Sesampainya dirumah kinara disambut oleh leroy dan zayden didepan pintu. Kinara pun langsung mematung ayok kinara kamu harus bersikap lembut agar mereka kembali menyukaimu

"Sayang kamu udah makan" tanya kinara menatap leroy sambil tersenyum

Leroy langsung menganga tak percaya akan apa yang baru saja ia dengar kemudian menunduk menatap anaknya "zayden coba cubit papa" titahnya. Zayden pun langsung mencubit paha lelaki itu "aaaarg" rintihnya kesakitan

"Zayden kamu mau mau makan apa sayang? Mau coklat atau eskrim? Atau kamu mau jajanan yang lain"

"Hah?" Zayden juga ikut menganga dan membulatkan matanya, biasanya kinara melarang keras memakan coklat dan eskrim dimalam hari apa lagi jajanan bisa ngamuk nyonya besar. Zayden pun menoleh kesamping dan mendongak menatap ayahnya "pah mama kenapa?" Tanya zayden, leroy pun menggeleng sambil menghela nafas

"Sayang kamu kenapa?" Tanya leroy sambil memegang kedua bahu kinara "apa kepala kamu terbentur? Apa kita perlu kerumah sakit? Sayang bilang kamu sakit dibagian mana?" Leroypun memeriksa tubuh kinara dan memastikan tak sedikitpun goresan ditubuhnya

Sedangkan kinara terlihat mengendus kesal matanya berubah begitu tajam seolah sedang menahan emosi

"Sayang kamu ngga ada lecet atau jangan-jangan ini luka dalam! Sayang ayok kita harus segera kerumah sakit dan melakukan rontgen"

Kinara pun memejamkan mata sambil menghela nafas meredakan emosinya Sabar kinara sabar, kamu pasti bisa

"Aku ngga papa sayang" jawab kinara dengan senyum paksa

"Mama kenapa sih? Mama kok berubah?" Tanya zayden "apa mama ngga sayang kita lagi?" Lanjutnya

Ada apa dengan pertanyaan itu, aku berusaha baik tapi malah dianggap aneh

"Apa mama bersikap baik gini kerena mama mau pergi?"

"Sayang ku mohon jangan pergi. Kalau kita ada salah bilang aja marahin kita juga sekalian tapi jangan pergi"

"Siapa yang mau pergi sih!" Teriak kinara menggelegar, semua orang pun terdiam

Leroy dan zayden pun saling menatap dan bibirnya mulai tersenyum "zayden! mama kembali normal" ucap leroy mengangkat tangan untuk melakukan tos dengan anaknya

"Yeeey mama sembuh" sambarnya membalas tos ayahnya kemudian melompat kesenangan

Dikira aku lagi sakit apa! Orang-orang dirumah ini memang aneh

REVENGE (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang