"Apa susahnya menjawab pertanyaanku!" Ucap leroy dengan suara yang tegas, terlihat urat diwajahnya keluar menahan emosi
"Aku bilang lepasin!" Teriak kinara lalu mengangkat tangannya yang lain dan menampar lelaki itu hingga membuat leroy tertoleh
Tiba-tiba leroy kehilangan kendali dan langsung menarik rambut kinara dengan kasar dan tangannya yang lain memeras pipi wanita itu
"Aargh" rintih kinara kesakitan
"Kenapa kau selalu menguji kesabaranku nara!" Ucap leroy menatap tajam netra mata wanita itu "jawablah selagi aku bertanya baik-baik!" Lanjutnya dengan tegas
Kinara mulai gemetaran, lelaki itu ternyata belum berubah jiwa spikopatnya masih melekat
"Aku terlalu lembut padamu sampai kau berbuat seenaknya" leroy menarik rambut kinara dan menyeretnya naik ke lantai dua lalu mendorongnya masuk kedalam kamar hingga membuat tubuh wanita itu terseret kelantai
"Sekali lagi kau berani menginjakkan kaki keluar dari rumah ini tanpa seizinku jangan harap kau bisa melihat mata hari lagi" bentak leroy lalu membanting pintu dan membiarkan kinara sendiri didalam kamar
Rasa trauma wanita itu kembali menghantuinya, ia duduk disudut ruangan sambil menangis, ia menenggelamkan wajahnya diantara kedua lutut
"Hidupku kembali hancur sejak aku bertemu lagi dengannya,hiks" gumam kinara dalam tangisnya
~~~
Beberapa jam kemudian leroy kembali memasuki kamar kinara untuk mengantar makan siangnya, ia mendapati kinara masih menangis disudut ruangan tanpa henti namun air mata itu tak membuatnya luluh
"Nara makanlah! Kau butuh tenaga untuk menangis" ucap leroy namun kinara tak mendengar
Lelaki itu nengendus kesal dan berjalan menghampiri kinara lalu menarik lengan wanita itu, ia menyeret kinara lalu mendorongnya hingga terduduk diatas sofa
"Jangan menguji kesabaranku nara!" Tegas lelaki itu
"Kau benar-benar bajingan!" Bentak kinara lalu mengambil vas bunga yang terletak diatas meja dan memukul kepala leroy hingga mengeluarkan cairan kental berwarna merah dari kepalanya
Tangan kinara gemetar, perlahan ia berjalan mundur untuk menjauh.
Sedangkan leroy masih tertunduk dengan tangan yang memegang kepalanya yang mengeluarkan cairan kental berwarna merah, perlahan ia mengangkat kepalanya tatapanya begitu tajam, ia mengeraskan rahangnya hingga memperlihatkan urat diwajahnya ditambah lagi darah yang mengalir kewajahnya semakin menambah ketakutan kinara saat melihat betapa menyeramkannya leroy saat ini
"Ternyata kau lebih suka kekerasan kinara!" Ucap leroy dengan suara yang serak dengan tangan yang bekerja melepas gespernya lalu mengibaskannya kebawah "mari kita lakukan sesuai dengan keinginanmu!"
"L-leroy apa yang kau lakukan!" Ucap kinara dengan suara yang bergetar
Tanpa pikir panjang leroy langsung mencambuk wanita itu dengan tali pingangnya hingga kinara menangis sambil merintih kesakitan
...
Terlihat kinara terbaring lemah dengan bekas cambukan diseluruh tubuhnya tak sampai disitu leroy masih belum puas menyiksa wanita itu, ia kembali menarik rambut kinara hingga membuatnya mendongak menatap leroy
"Sekali lagi kalo aku nanya baik-baik yah dijawab, mengerti!" Bentaknya
Wajah kinara yang babak belur serta bibirnya yang sedikit mengeluarkan cairan kental berwarna merah dan mata yang mengeluarkan air mata terpaksa mengangguk agak penderitaan ini cepat berakhir
Leroy menyeringai lalu mendorong kepala kinara hingga membuatnya tertunduk "bagus!" Ucap leroy lalu meninggalkan kinara sendiri dan tak lupa mengunci pintu
...
Keesokan harinya leroy hendak mengantar sarapan untuk kinara namun ia tak menemukannya dimana-mana, ia melihat pintu balkon terbuka leroy pun segera berjalan menuju balkon untuk mencari keberadaan kinara
"Nara kau dimaan.." leroy langsung mematung dengan mata yang terbelalak dan mulut yang menganga saat melihat kinara duduk diatas pagar balkon
"K-kinara kau ngapain?" Tanya leroy
"Leroy tolong jaga anakku baik-baik" ucap kinara sambil melirik kebawah dengan tubuh yang gemetar
"Kinara turunlah mari kita bicara baik-baik, jangan gegabah" leroy perlahan mendekat namun langkahnya terhenti saat mendengar teriakan kinara yang menggelegar
"Berhentii!" Teriak wanita itu "aku capek leroy, capek! Aku hanya ingin bahagia tapi aku selalu terjebak disekitarmu!" Jelas myla sambil menangis
"Myla aku minta maaf, mari kita mulai semuanya dari awal" leroy berusaha menahan kinara "aku tidak akan menyakitimu lagi" lanjutnya
"Ini udah kesekian kalinya kau mengatakan itu leroy"
"Kinara kali ini aku bersungguh-sungguh aku ngga akan menyakitimu lagi" leroy mengulurkan tangannya untuk menahan kinara dengan mata yang merah dan berkaca-kaca "kinara aku menyesal! Kumohon jangan bertindak gegabah" lanjutnya
"Leroy aku ingat betapa lembutnya dirimu saat aku hamil anak kita, aah betapa bahagianya aku saat itu, ku pikir aku bisa mendapatkan leroy yang seperti itu tapi ternyata aku salah"
Setelah mendengar ucapan kinara, leroy menangis tersedu-sedu sambil berlutut dan kepalanya menunduk "kinara kumohon beri aku satu kesempatan lagi" ucap leroy sambil mengusap air matanya
"Selamat tinggal leroy" kinara memejamkan matanya lalu menjatuhkan tubuhnya kebelakang
"Kinaraaaaaa!" Teriak leroy sambil berlari meraih tangan kinara namun takdir berkata lain, kinara langsung terjatuh ke lantai satu tanpa sempat meraih tangannya
Leroy melihat kebawah dan mendapati tubuh wanita yang sangat ia cintai ini dipenuhi dengan cairan kental berwarna merah. Leroy langsung menangis tersedu-sedu ia benar-benar menyesali perbuatannya
"Kinaraaa!" Teriaknya lagi sambil memukul pagar balkon hingga punggung tangannya terluka, entah apa yang merasuki lelaki itu tatapannya begitu kosong lalu menaiki pagar untuk menyusul kinara
"Tunggu kinara aku akan kesana" ucap leroy siap untuk melompat
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (Season 2)
RandomSebelum membaca season 2 harap baca season 1 terlebih dahulu supaya jalan ceritanya lebih mudah dimengerti. Setelah penderitaan yang ia lalui, akankah kinara mendapatkan kebahagiaan dan memaafkan semua perbuatan leroy padanya? Atau malah membalas de...