chapter 13🌾

215 17 3
                                    

Beberapa hari telah berlalu sejak kinara dan zayden meninggalkan leroy. Leroy pun terlihat begitu kacau ia mengurung diri dikamar dengan botol alkohol yang berserakan dimana-mana

Stiven tak sanggup melihat tuannya yang begitu kacau ia pun akhirnya memberanikan diri untuk memasuki kamar leroy

Terlihat steven mengendus sambil mengelus dadanya dengan tangan yang lain memegang gagang pintu kamar tuanya

"Aku pasti bisa" gumamnya

Perlahan stiven membuka pintu dan dikejutkan dengan kondisi leroy yang terbaring dilantai, ia pun segera menghampirinya untuk memeriksa kondisi lelaki itu, merasa ada yang tak beres stiven segera membawa lelaki itu kerumah sakit

...

"Bagaimana dok keadaannya?" Tanya stiven setelah dokter memeriksa kondisi leroy

"Untunglah tuan leroy cepat dibawa kerumah sakit kalau tidak kita tidak akan tau apa yang akan terjadi padanya" jelas ananda yang juga ikut khawatir atas kondisi lelaki ini "dia mengalami masalah lambung akibat minuman beralkohol yang berlebihan dan tidak makan sama sekali, tapi sekarang kondisinya sudah membaik, kita tinggal menunggu tuan leroy siuman" ucap ananda lalu meninggalkan ruangan itu

Stiven pun berjalan mendekati leroy lalu menatap leroy yang terlihat menyedihkan, ini kali pertama leroy sakit seperti ini. Leroy itu memiliki imun tubuh yang kuat ia sangat jarang sakit bahkan jika sakit ia hanya butuh istirahat beberapa jam lalu setelahnya tubuh lelaki itu kembali normal

~~~

Keesokan harinya stiven kembali mengunjungi tuannya dengan membawa beberapa pakaian, ia mendapati leroy sedang duduk diatas tempat tidurnya sambil memandang keluar jendela

"Tuan untuk sementara tuan makan makanan dari rumah sakit" ucap stiven sambil meletakkan barang bawaannya keatas meja lalu berdiri tak jauh dari ranjang tuannya

"Aku mau pulang kerumah hari ini juga" cetus leroy dengan mata yang terus memandang keluar jendela

Stiven menghela nafas seakan telah menduga hal ini akan terjadi

"Kata dokter tuan harus dirawat beberapa hari lagi"

"Steven, kau tau aku tidak suka mengulangi kata-kataku"

"Tuan...kenapa tuan jadi seperti ini? Apa karena tuan muda zayden dan kinara pergi dari rumah?"

Mendengar ucapan stiven, leroy langsung menatap sinis lelaki itu

"Tuan saya tau dimana kinara dan tuan muda berada, saya bisa membawaya pulang jika itu yang tuan inginkan" jelas stiven

Tiba-tiba leroy marah dan melempar vas bunga yang terletak diatas nakas pada stiven untungnya saat itu stiven menghindar dengan cepat hingga lemparan leroy meleset

"Kau pikir aku ngga tau mereka dimana,hah!" Bentaknya "aku juga tau! Tapi jika aku memaksanya kembali hal itu akan membuat kinara semakin membenciku" ucap leroy sambil menunduk

"Tuan..." stiven mencoba menenangkan leroy yang sedang kacau ini namun ia kehabisan kata-kata

"Aku bahkan tidak berani menunjukkan wajahku padanya bagaimana mungkin aku memaksanya untuk kembali"

"Bagaimana dengan tuan muda zayden? Apa tuan tidak ingin menemuinya?" Tanya stiven

"Tentu saja, dia itu putraku"

"Kalau begitu tuan silahkan pergi temui tuan muda zayden"

Leroy tiba-tiba tertawa remeh setelah mendengar ucapan stiven "kinara pergi karena ingin menjauh dariku. Apa kau pikir dia akan diam aja ketika melihatku menemui zayden...tentu saja tidak...tapi hal itu justru membuatnya semakin pergi ketempat yang sulit ku jangkau" jelas leroy

Kini stiven tak bisa berkata-kata lagi, semua yang diucapkan leroy benar adanya "maaf tuan" ucap stiven

"Sebaiknya kau segera mengeluarkanku dari rumah sakit ini sebelum aku semakin menghabisimu!" Bentaknya

"Ba-baik tuan"

~~~

BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN

Zayden kini berusia 7 tahun, ia tumbuh menjadi anak yang begitu tampan dan juga pintar namun begitu dingin, sejak kejadian beberapa tahun yang lalu anak itu tak pernah memancarkan senyum lagi, ia selalu menunjukkan wajah datarnya, hal itu juga membuat kinara semakin mengkhawatirkan putranya

Terlihat kinara menjemput putranya yang pulang sekolah

"Zayden sayang" teriak kinara sambil melambaikan tangan, tak ada jawaban dari putranya, anak lelaki itu langsung memasuki mobil ibunya

Hmmm bersyukur berkat kartu yang diberikan leroy waktu itu kinara dan zayden hidup berkecukupan, zayden bisa sekolah disekolah ternama, hidup dirumah yang nyaman serta memiliki kendaraan pribadi, yah walaupun kinara bekerja namun gajinya tidak akan cukup untuk biaya sekolah anaknya

"Zayden sayang ini hari ulang tahunmu, kamu mau kado apa? Kamu mau makan apa?" Tanya kinara yang sedang menyetir dengan semangat sambil melirik putranya yang duduk disampingnya

"Engga ada" jawab zayden singkat

"Ah gimana kalo kita makan direstoran *** disana makanannya enak enak"

"Engga"

Kinara menghela nafas namun masih fokus untuk menyetir "jadi kita mau kemana sayang? Tempat yang kamu suka?"

"Rumah"

Kinara langsung terdiam ia pun segera menuju kerumah sesuai dengan keinginan putranya itu

...

Sesampainya dirumah terlihat ada sebuah box didepan pintu rumah, setiap tahunnya dihari ulang tahun zayden selalu ada kotak yang berisi hadiah dengan note yang mengucapkan selamat ulang tahun dengan nama pengirim penggemar berat

"Waah sepertinya kamu dapat kado lagi dari penggemar beratmu" ucap kinara sambil tersenyum lalu mengangkat kotak besar itu dan membawanya kedalam rumah

Terlihat zayden membuka kotak itu dengan penuh semangat walaupun ekspresi wajahnya masih datar

Setelah membuka kotak besar itu terdapat komputer, laptop dan ipad dengan kualitas terbaik. Tak pernah sekalipun penggemar berat itu mengirim hadiah yang biasa, ia selalu mengirim sesuatu yang dibutuhkan oleh zayden

"Emm sayang tadi mama beli kue, mau tiup lilin tidak?" Tanya kinara dengan lembut

Zayden pun mengangguk tanpa mengatakan apapun, mereka pun duduk diruang tamu dengan kue yang diletakkan diatas meja serta lilin yang berada dipuncak kue menyela

Kinarapun menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk putranya lalu zayden meniup lilin namun tak lupa ia membuat permohonan sebelum meniup lilinnya

"Yeeeey" teriak kinara kesenangan sambil memeluk putranya "selamat ulang tahun sayang" ucap kinara lalu mengeluarkan kado ulang tahun untuk putranya "mama sayang banget sama kamu" lanjutnya

"Zayden juga"

Zayden tak pernah banyak bicara seperti dulu namun ia pernah menanyakan keberadaan ayahnya dan kenapa mereka harus hidup dinegara lain namun sayangnya kinara menghindar dan sejak saat itu zayden tak pernah menanyakannya lagi

"Zayden ada permintaan lain ngga?" Tanya kinara sambil tersenyum

"Ngga ada"

"Ayo dong sayang, jangan gitu... apapun permintaan kamu akan mama kabulkan" kinara berusaha merayu putranya agar semangat

"Apapun itu?" Tanya zayden

"Emm apapun itu" jawab kinara mengangguk

"Papa"

Kinara langsung membulatkan matanya mendengar ucapan putranya, sudah sangat lama mereka tak membicarakan tentang leroy

"Aku mau papa, aku mau ketemu papa" tegas anak laki-laki itu

"Sayang i-itu..."

"Zayden cuma mau itu" ucap zayden sambil bangkit berdiri "kalau ngga bisa dikabulkan lupakan saja" lanjutnya lalu berjalan menuju kamarnya

Walau bagaimana pun zayden juga merindukan ayahnya yang dulu merawatnya dengan penuh kasih sayang, dan kini tiba-tiba harus berbisah membuat zayden bingung akan keadaan ini

REVENGE (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang