BAB 27 - POLONIUM

16 4 0
                                    

Jari-jari lentik Conan sedari tadi bergerak dengan gesit untuk mem-back up data di ponsel He Zhao yang hangus terbakar. Biasanya, ia lebih cepat daripada itu. Di tengah rasa penasaran dan kepanikannya, Cyrus sadar jika Conan lebih berhati-hati kali ini—ia tidak pernah banyak berpikir sebelum menekan Enter, Conan bahkan merepotkan dirinya dengan membaca ulang perintah yang sudah ia masukan tiap satu langkah ia ambil.

"Bagaimana hasilnya?" Cyrus sedari tadi menatap tak sabar ke arah Conan. Detektif itu ingin memastikan sendiri bagaimana wajah pria bernama Polo ini, berharap pria yang ia cari ini adalah sosok yang setidaknya pernah ia lihat sehingga tidak akan sulit untuk ditemukan.

"Lucky, Tuan Muda He mem-back up ponselnya, aku hanya perlu membuka iCloudnya dan ya, ini dia foto yang kau inginkan." Layar computer Conan kini menampakkan wajah seorang gadis yang diduga kuat adalah Miranda Hilton, seorang pria duduk tepat di belakang gadis itu, berbagi meja dengan Logan Watson. Seorang pria berhidung bengkok dengan potongan rambut cepak, memiliki brewok tipis dan mata cekung dengan tubuh yang tidak seberapa kekar, ini adalah Polo yang mereka cari.

"Hubungi William, minta dia mencari data orang ini. Omong-omong, kenapa kau memanggil pria itu tuan muda?" Cyrus mengambil kursi beroda, sedari tadi detektif itu hanya berdiri menunggu Conan mem-back up data.

Conan menganggukkan kepalanya, segera mengirim pesan pada William. Tidak melewati jaringan internet, tetapi menggunakan mesin fax. Pencegahan ekstra jika pihak luar sedang mematai-matai jaringan komunikasi mereka.

"Well, aku bekerja paruh waktu di perusahaannya, Ingêr. Sebenarnya ia biasa dipanggil dengan nama inggrisnya, tetapi entah kenapa ia memintaku memanggilnya dengan nama kelahirannya."

Cyrus merogoh sakunya untuk mencari rokok filter dan berdecak saat menyadari ia kehabisan rokok lagi. "Pria muda itu pemilik perusahaan game terkenal? Dunia memang tidak adil untuk orang-orang dengan latar belakang biasa saja."

Conan tertawa, jarang-jarang ia mendengar Cyrus mengomentari kehidupan orang lain. "Kau akan terkejut atas fakta lain tentang Tuan Muda He." Conan mengambil permen tangkai dari sakunya, memberikan permen itu sebagai pengganti rokok kepada Cyrus. "Tuan Muda He, putra kandung Mrs. Ford yang berarti juga ia anak tiri dari Dokter Bradley Ford."

Awalnya Cyrus ingin menolak permen yang diberikan Conan, tetapi setelah ia mendengar ucapan Conan selanjutnya, detektif itu mendengus dan mengambil permennya. "Tidak salah pepatah mengatakan dunia itu sempit." Sekarang ia tahu kenapa Ford tampak percaya diri untuk menjamin Maximilian.

Balasan dari William datang tak lama kemudian, namun file yang dikirimkan Wiliam lebih banyak dari dugaan mereka. Conan mengambil data itu, memberikannya pada Cyrus.

"Sepertinya William sudah selesai menyelidiki keluarga Dokter Theo," ucap Conan.

Kertas diambil, belum sempat Cyrus membaca satu pargraf yang tertera di sana, ponselnya berdering. Nama Liam Franklin tertera di layar ponselnya. Anak itu tidak akan menelponnya jika bukan ingin memberitahukan hal mendesak, Cyrus segera mengangkat telepon dari Liam.

"Kau tidak bercanda?" Suara Cyrus terdengar dingin saat ia mendengar kabar dari Liam di sebrang sana.

"Baiklah, aku akan segera ke TKP."

Berkas mengenai informasi Polo dan keluarga Theo ia berikan kembali kepada Conan. "Simpan itu untukku, jangan dibaca meksipun kau penasaran setengah mati." Cyrus mengantongi ponselnya dan segera beranjak dari posisi duduknya.

"Ada apa? Kemana kau akan pergi?"

"Seluruh keluarga Hilton ditemukan tewas beberapa saat lalu."

Kematian keluarga Hilton kini menjadi perbincangan media. Keanu Hilton dan Merida Hilton ditemukan tewas, terbakar di dalam mobil pribadi milik keluarga Hilton tepat di depan rumah mereka. Sedangkan Jennifer Hilton ditemukan tewas di dalam rumah, belum diketahui apa penyebab kematiannya.

Candle Within The WindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang