BAB 28 - THE ARTICLE

14 4 0
                                    

Hari ketiga Sohelia berada di rumah sakit, wanita itu seharusnya sedang dalam kondisi semangat karena akan pulang dalam beberapa jam. Semangat itu direnggut oleh kenyataan bahwa ia perlu istirahat sekitar tiga sampai lima hari setelah pengambilan sampel dari sumsum tulang belakang—keinginan untuk menjambak Theo jika adiknya itu muncul meningkat drastis, Sohelia akan benar-benar bangkit dan berkemas jika dokter Victor tidak memberitahunya tentang ini saat pengecekan sebelum sarapan.

Sebelum pergi bekerja, biasanya teman sekamar Sohelia akan berkunjung—sekadar untuk menanyakan kabar dan kapan Sohelia akan pulang. Hari ini sudah jam sepuluh dan belum ada siapapun yang berkunjung—bahkan suster Poppy juga belum datang untuk memeriksa debit keringat yang ia sendiri tidak tahu untuk apa.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Kau!" Sohelia berteriak—lalu berkedip saat melihat yang masuk bukan adiknya. "Oh, dokter Ford. Aku minta maaf ... keadaanku yah .. ya baik-baik saja."

"Ada apa?" Bradley Ford tertawa, mendekat dan memperhatikan penampilan Sohelia saat itu. "Semuanya baik-baik saja?"

"Ya, hanya sedikit kesakitan di beberapa bagian badan, mungkin efek pengambilan sampel kemarin."

"Poppy sudah kemari?"

"Belum, aku belum melihatnya."

"Oh ..." Bradley mengangguk. "Omong-omong sebenarnya aku tidak di sini untuk observasi. Di luar sana ada seseorang, dia temanku dan teman Theo juga. Dia ingin bertemu denganmu dan membicarakan beberapa hal, tapi dengan catatan kau tidak akan memberitahu Theo tentang kunjungannya. Jika kau tidak masalah, aku akan memanggilnya ke dalam. Dia tidak akan macam-macam, aku akan berada di luar dan kau bisa teriak jika ada sesuatu."

"Siapa?"

"Namanya Beethoven."

"Seorang musisi klasik?" Sohelia mengerutkan dahi, Bradley tertawa lagi.

"Sepertinya bukan."

"Aku rasa tidak apa, ya ... baik aku akan berbicara dengannya."

"Baiklah, seperti kataku aku akan berada di luar sampai kalian selesai berbincang."

"Satu pertanyaan sebelum dia kemari ...." Bradley berhenti, belum sempat membuka pintu.

"Ada apa?"

"Kenapa Theo tidak boleh tahu aku berbicara dengan Beethoven?"

Bradley menyunggingkan senyum—tangannya masih berada pada pegangan pintu. "Aku tidak tahu, Nona. Itu permintaan Beethoven sendiri, mungkin kau bisa bertanya padanya."

"Ah ... baiklah."

"Kalau begitu permisi."

Bradley Ford benar-benar keluar dari ruangan itu, bergantian dengan seorang pria tinggi tegap berkulit gelap. Tampan, gagah, dan bau rokok—Sohelia tidak banyak berkomentar, ia juga tidak merasa terganggu dengan itu. Satu-satunya hal yang mengganggunya adalah kenyataan jika Tuan Beethoven jauh dari dugaannya, ia kira Tuan Beethoven mirip-mirip dengan figur legenda di museum musik. Namun ternyata tidak begitu, Beethoven yang ini lebih keren dan modern.

"Cyrus Beethoven," ujarnya tiba-tiba sambil mengulurkan tangan, berjabatan. "Sohelia?"

"Ya."

"Senang bertemu denganmu." Pria dengan nama Cyrus itu duduk tanpa dipersilahkan—Sohelia juga tidak berkomentar tentang itu. "Jadi, kau kakak kembar dari Theo? Kalian tidak ... identik? Tapi setelah ku lihat lagi kalian punya mata dengan warna teal yang sama. Well, masih tidak identik karena berbeda gender. Warna rambutmu juga berbeda dengan saudara dan orang tuamu ... kau mengecatnya?"

Candle Within The WindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang