BAB 47 - UNPACKING

16 3 2
                                    

"Kau menemukan sesuatu?"

Derap langkah William Franklin menggema di koridor headquarter MID yang sepi, disambung dengan derit kursi yang digeser menjauh dari meja batu di sisi kanan ruangan. Conan merapikan tumpukan gelas kertas sisa kopi seduh, pembungkus mie instan dan remah roti kering. Pria itu baru saja hendak menyalakan vacuum cleaner tetapi langsung berhenti ketika ia ingat yang datang adalah William dan bukan Liam.

Berantakan sedikit seharusnya bukan masalah untuk Franklin yang satu ini.

William tidak banyak berkomentar tentang kondisi ruang kerjanya yang jauh lebih berantakan dibanding terakhir kali ia menggunakannya, pria di depannya kini jauh lebih kacau—kantung mata amat tebal dan gelap, rambut depan yang dikuncir dan wajah pucat. Hanya tuhan yang tahu kapan terakhir kali Conan Blackwood tidur dan makan dengan layak sejak ratusan ribu folder berisi jutaan berkas dari Hoover Dam berhasil disalin.

Mengesampingkan rasa belas kasihnya, William mengambil sebuah gulungan kertas karton dari atas meja, membeberkan mind-map yang sempat tersembunyi. Jelek dan sulit dimengerti—William tidak akan repot-repot mengeluh—jauh dari sana ia sudah tahu kelak Conan akan menjelaskan bagan apapun yang ia coba paparkan di sana.

"Yah, kau kelihatan ... sekarat."

"Komentar yang sangat membangun, terima kasih." Conan menyuguhkan satu botol air mineral pada William, mengambil posisi duduk di depannya. "Aku akan menjotosmu sampai mendarat di Republik Kongo jika kau tidak membantuku memilah berkas Hoover dan organisasi sialan itu."

"Baiklah," William menarik napas, memfokuskan matanya pada hologram di depan mereka. "Kau bisa menceritakan padaku apa yang kau dapatkan, setelah itu kau bisa tidur."

"Kalaupun tidur aku tidak yakin tidurku akan tenang setelah membaca beberapa file mengerikan dari sana," Conan mengusap wajahnya kasar.

"Berapa yang sudah kau baca?"

"Sekitar dua puluh atau tiga lima berkas yang aku baca secara intensif, sisanya hanya membaca sekilas dan mencatat apa yang penting." Conan menunjuk folder yang ia beri warna hijau dan merah, sisanya masih berwarna kuning.

"Dari sana aku menemukan data orang-orang yang terkait dengan organisasi ini, dan identitas sebagian anggota. Pertama, kita mulai dari tiga korban awal kasus Merlion. Dua korban pertama adalah utusan asosiasi perlindungan rakyat Asia yang diutus untuk memberi dukungan pada rencana pembentukan kembali Valhalla pada dua tahun silam, keduanya hanya anggota biasa—Shu Mei Mei alias Mei dan Li Shu Meng alias M. Data mereka berdua dimuat dalam folder berjudul '2012' yaitu tahun terbentuknya Valhalla, dinamai dengan kode acak dengan ekstensi berkas .temp atau .exe yang isinya bisa dibaca setelah diconvert menggunakan program custom bahasa Linux dan diterjemahkan menjadi .pdf atau .txt berupa biodata seperti curriculum vitae dan rekam medis yang memuat riwayat penyakit keduanya sampai dinyatakan meninggal dunia pada awal tahun ini.

Conan menjeda ucapannya dengan meneguk air mineral. "Adapun orang ketiga, Gonza, atau Gon Wu Fan merupakan warga negara Cina yang datang ke United States dengan jalur ilegal—di Cina sana juga ia merupakan seorang pekerja kasar, pada data yang memuat tentangnya ia adalah budak yang organisasi ini beli dari sebuah organisasi lain di Cina."

"Dari folder yang sama, ada bukti percakapan berupa chat yang menyatakan Gonza mengancam seseorang bahwa ia akan melaporkan mereka jika tidak membiarkannya mendapatkan uang yang diiming-iming pada awal perjanjian. Setelah melakukan ancaman, ia melarikan diri dari tempat mereka. Lokasinya kembali ditemukan dalam dua hari, mereka mengeksekusinya dengan Merlion," lanjut Conan.

"Artinya Logan Watson adalah?" tanya William.

Conan menyadarkan tubuh di sandaran kursi. "Logan Watson adalah kesalahan. Target mereka setelah Gonza bukan Logan Watson, tapi seorang aktivis asal Thailand bernama Chinapat Sapotirat. Chinapat tidak memiliki alasan kuat untuk menjadi korban Merlion selanjutnya, adapun sepertinya mereka hendak mengeksekusi Chinapat untuk mengecoh pihak rumah sakit yang mulai mencurigai bahwa virus Merlion hanya tumbuh di inang yang memiliki kode genetik ras Asia."

Candle Within The WindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang