Bab 10 - THE CALL

35 4 6
                                    

Angin malam tidak baik untuk kesehatan, Theo mengetahui itu mungkin lebih baik dari orang-orang yang tidak pernah merasa sakit setelah perjalanan malam atau orang yang tidak pernah terkena flu karena reaksi kedinginan. Mengesampingkan efek yang mungkin ia akan dapat setelah ini, Theo tetap melangkahkan kaki telanjangnya menyusuri bibir pantai, menyisakan jejak pada pasir putih yang sedikit basah dan membiarkan butiran kecilnya menempel pada telapak kaki—mengikuti selangkah dua langkah sebelum dibenamkan kembali pada pasir di titik yang berbeda.

Rambut yang sebelumnya tertata rapi kini berantakan karena tertiup angin pada arah yang ia sendiri tidak yakin timur atau barat. Theo sudah melepas jas abu muda yang semula melekat dengan baik pada postur tubuhnya, menyisakan kemeja putih berlengan panjang yang ia linting sampai sikut, biasanya Theo akan menggigil kedinginan, tetapi kali ini ia membiarkan dingin menusuk tulangnya.

Berbicara soal dingin, ia teringat akan jaket Maximilian yang belum ia kembalikan dan masih terlipat dengan rapi di sisi koper, di atas ranjang kamar hotel yang ia rapikan seorang diri, lalu teringat lagi pada perkataan pria pemilik jaket mahal itu beberapa jam yang lalu. Sebenarnya tidak ada yang salah dari ucapannya saat itu, tetapi untuk beberapa alasan bantahannya memberi rasa tidak nyaman. Kata 'tidak' atau bentuk elakan lain tidak pernah terasa sejanggal itu sebelumnya.

Theo menyadari mereka memang tidak dekat tepat pada saat itu juga, tetapi sebagian dari dirinya ingin menyangkal itu. Sebagian dirinya mungkin ingin Max menjawab Edmund dengan 'kami baru mengenal satu sama lain sekarang ini' atau 'hanya kenal, tidak begitu dekat tapi kami berteman' yang terasa sedikit lebih cocok pada situasi saat itu.

Ombak menyapu ujung kaki, menegur kalau ekspektasi Theo sedikit agak egois.

Maximilian berkali-kali menyaksikannya bertingkah konyol, tetapi pria itu tidak pernah memberi komentar buruk, pada satu kesempatan ia malah meminjamkannya jaket. Theo tidak menyadari ia membutuhkan seekor kucing untuk mengisi kekosongannya sampai Max datang dan membawakan makhluk mungil itu untuk dirinya—meskipun tidak sengaja. Presensi Theo seperti tidak dihitung pada kejadian-kejadian ini, ia adalah bagian dari momen yang berfungsi sebagai pelengkap karena pada kenyataan nya Theo bahkan tidak pernah punya satu bagian dialog pada kisah sialan apapun yang saat itu tengah terjadi.

Bulan tampak semakin tinggi, namun Theo belum memiliki keinginan untuk kembali ke kamar hotel. Mully mungkin mengeong dan mencarinya di kamar, Theo khawatir, tapi ia tahu kucing selalu peka dengan keadaan dan perasaan. Ia ingin menyerapnya sendirian, membalut diri dengan hal yang ia anggap sebagai rasa tersinggung. Jadi ia duduk di pesisir, menghadap gulungan ombak yang berlomba-lomba memburu pesisir sebelum ditarik mundur kembali oleh laut.

Idealnya karyawisata selalu menyisakan kenangan tak terlupakan bagi semua pihak yang terlibat, tidak sedikit siswa menemukan cinta, membuat kenangan, merajut kedekatan satu orang dengan orang yang bahkan tidak pernah mereka kenal sebelum ini. Theo mencicip sedikit rasanya, dari bersinggungan dengan Maximilian dan Juan yang sedikit lebih banyak ketimbang hari-hari biasa. Theo berharap sedikit untuk memulai pertemanan, kemudian malam selanjutnya berharap ia akan mendapat seseorang yang ia bisa ajak berkeluh kesah—yang bisa ia ajak bicara bukan tentang tugas sekolah atau agenda OSIS—sebagai sesama siswa.

Sesama remaja.

Sesama anak laki-laki.

Ombak menyapu ujung kaki, menegur kalau ekspektasi Theo sedikit  egois. Ia mungkin sempat lupa kalau orang lain yang punya kehidupan sosial saja sulit menembus barrier pertemanan Max, Juan dan Karma. Ia tertawa pelan, mengejek diri sendiri di tengah deru ombak San Diego pada malam hari.

"Moluska dengan cangkang kotor, jelek dan retak ... pada akhirnya tetap harus diam di dalam cangkang." Theo menghembuskan napas setelah tertawa panjang. "Kamu lupa kalau kamu bisa mati terinjak jika keluar dari sana."

Candle Within The WindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang