14 panggilan tidak terjawab. Bible baru menyadarinya ketika sudah memarkir mobil dihalaman rumah.
Ia benar-benar lupa akan janjinya pada Almira.
Segera saja ia melangkahkan kaki memasuki rumah dengan tergesa.
"Mir, kamu dimana?" Bible tidak menemukan wanita itu didalam kamar mereka. "Apa dia marah?"
Tidak ada jawaban. Bible kemudian melangkah keruang lain. Memeriksa kamar mandi juga ruang tengah. "Almira?"
Pria itu kemudian membuka ponselnya. Mencoba menelpon si wanita hamil. Berpikir barangkali wanita itu mungkin keluar rumah.
Tidak ada jawaban.
Mengernyit heran, Bible sayup-sayup mendengar suara ponsel arah dapur. Dering yang tidak asing. Itu milik Almira.
"Mir?!" Panik, Bible melihat tubuh Almira kini tergeletak diatas lantai yang dingin dengan ponsel ditangan wanita itu. "Darah? Mir bangun."
Dikaki Almira terdapat banyak darah. Berceceran.
Bible mencoba mengguncang tubuh wanita itu tapi tak ada hasilnya. Almira tidak sadarkan diri.
Meremas rambutnya frustasi, Bible segera mengangkat tubuh Almira.
Ia harus segera membawa wanita itu kerumah sakit.
***
Orang-orang berlalu lalang. Lorong rumah sakit cukup ramai.
Bible duduk dengan gelisah dikursi yang tersedia disana.
Ini semua karena kecerobohannya.
Bible melupakan Almira yang menunggunya dirumah untuk pergi makan bersama seperti janjinya tadi pagi.
Pria itu lebih memilih untuk menyusul Biu kebandara meskipun itu sia-sia saja.
Bible pantas disalahkan atas semua kejadian yang menimpa Almira.
Wanita itu mungkin kelaparan saat menunggunya sehingga memutuskan untuk pergi kedapur sendirian dan berakhir seperti ini.
Meremas rambutnya, Bible merasa benar-benar berengsek sekarang.
"Keluarga ibu Almira?" Seorang perawat keluar dari ruangan.
Bible segera berdiri. "Saya sus. Bagaimana keadaannya sekarang?"
"Pasien mengalami pendarahan hebat. Bayi dalam kandungannya harus segera dikeluarkan. Silahkan, anda harus mengurus administrasinya terlebih dahulu. Mari saya antar."
***
"Bib gimana?" Ibu dan ayahnya tiba dirumah sakit tepat setelah Almira dibawa keruang operasi.
"Almira tadi sore sempat telpon aku ma, aku gak tau kalo dia sudah merasakan kontraksi."
Plakkk
Tamparan dari ayahnya membuat Bible terhuyung. "Gak cukup menyakiti Biu sekarang kamu juga menyakiti wanita itu. Mau kamu itu apa sebenarnya?!" Ayah Bible berteriak murka.
Istrinya segera menenangkan."Ini rumah sakit pa, jangan ribut disini. Papa tunggu didepan aja, biar mama yang temani anak kita disini."
Menarik nafasnya terlebih dahulu ayah Bible kemudian menuruti saran istrinya. Ia tidak ingin menganggu kenyamanan pasien lain dengan membuat kegaduhan.
Sekepergian suaminya, ibu Bible menarik anaknya untuk duduk. "Apa kata dokter? Gimana keadaan Almira?"
"Dia kehabisan banyak darah, dokter juga bilang kemungkinan besar ketubannya pecah dari enam jam lalu." Bible menarik tangan ibunya. "Aku takut ma, kalau terjadi sesuatu sama Almira dan bayinya itu semua kesalahanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
La triche
FanfictionDiusia pernikahan yang ketujuh Arbiu tanpa sengaja mengetahui bahwa suaminya memiliki orang lain. Tak lain adalah seorang karyawan wanita yang kini tengah mengandung anak dari suaminya. Arbiu membenci perselingkuhan namun ia tetap memberi Bible kese...