38

3.1K 371 49
                                    

"Wah pahlawan akhirnya datang.." Bible tertawa meremehkan, ia dengan luka di wajahnya sama sekali tidak merasa takut pada Vegas. "Apa kau bangga telah mencuri desain orang lain?"

"Arbiu bawa Arbel masuk!" Vegas sedikit menekan ucapannya.

Biu masih disana, duduk diatas lantai yang dingin.

"Kenapa harus masuk? Bicara sama-sama terdengar lebih baik."

"Arbiu!" Vegas lagi-lagi menaikan suaranya. Biu dengan gemetaran bangun, ia lalu menarik Arbel untuk masuk kedalam apartemen.

"Pengecut. Melihatmu seperti ini aku jadi berpikir bahwa Biu sebenarnya tidak tau apa yang kau lakukan." Lagi-lagi Bible berkata dengan tajam.

Setelah memastikan pintu apartemen tertutup dan Biu telah masuk ke dalam, Vegas lalu mendekat, mencengkram kerah Bible. "Bagaimana rasanya? Selangkah lebih dekat menuju kehancuran tuan Kusuma.. Pasti mendebarkan.."

"Sialan." Bible melayangkan kepalan tinjunya tepat kerahang Vegas hingga pria itu terhuyung. "Apa hakmu melakukan hal keji seperti ini? Kau memalukan Vegas."

Bughhh

Tak sampai satu menit Vegas telah membalas meninju perut Bible. "Ini baru permulaan, kau pikir aku akan melepaskanmu semudah ini?"

"Sialan!" Kali ini bagian Bible menendang Vegas hingga pria itu tersungkur di lantai. "Aku akan menuntutmu."

"Kau bercanda?" Vegas menepis tangan Bible, gantian ia sekarang yang membuat mantan suami Arbiu itu tergeletak diatas lantai, Vegas lalu memukul Bible bertubi-tubi. "Dengar baik-baik, sebelum kau bisa menuntutku, aku akan lebih dulu memastikan kejatuhanmu. Kau dan keluargamu, semuanya."

Wajah Bible sudah tidak berbentuk, ia meringis ketika akhirnya Vegas melepaskan dirinya. "Jangan datang pada Arbiu lagi mulai sekarang. Selangkah kau mendekat padanya maka seribu langkah aku akan mempercepat kehancuranmu."

"Apa kau pikir aku akan diam saja dan menerima ini semua Vegas? Aku tidak akan pernah menyerah untuk mimpiku. Selamanya Future city adalah milikku. Camkan itu."

Vegas tertawa, benar-benar tawa geli yang meremehkan. "Percaya dirimu sangat tinggi, aku suka orang percaya diri. Baiklah, mari bertemu dikantor nanti siang, pada pertemuan investor buktikan apa yang kau katakan sekarang."

Bible mengeram, ia lalu bangun dari atas lantai. Ia kembali mencengkram kerah baju Vegas. "Aku tidak akan menyerah pada cara licikmu Vegas."

Vegas menepuk bahu Bible. "Aku juga tidak akan berhenti. Aku mempertaruhkan segalanya untuk memenangkan pertarungan ini."

***

Bible telah pergi, dengan kaki yang sedikit terpincang dan wajah babak belur.

Vegas juga sebenarnya sama babak belurnya hanya saja pria itu masih mampu berjalan dengan tegak.

Suara pin yang ditekan bergema keseluruh rumah, Vegas membuka pintu dan ia dikagetkan dengan seseorang yang berdiri di depan intercom. Arbiu dengan wajah datarnya menoleh pada Vegas yang kini terdiam kaku. Biu sepertinya mendengar semua perdebatan ia dan Bible.

"Apa itu benar Vegas?" Biu bertanya pelan. Tanpa emosi sama sekali dalam suaranya. "Kau mengambil desain yang ada di apartemenku?"

"Biu aku bisa jelaskan—" Vegas mencoba mendekat pada Arbiu namun pria kecil itu menggeleng.

"Aku tidak butuh penjelasan, reaksimu ini sudah memberitahuku bahwa apa yang Bible ucapkan memang benar."

"Biu sebentar," Vegas meraih tangan Biu yang akan berlalu pergi. "Aku punya alasan."

 La tricheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang