16

7.3K 763 125
                                    

Vegas menepikan mobilnya ke pinggir jalan.

Melihat Biu duduk disampingnya dengan wajah pucat juga tubuh gemetaran membuat ia merasa tidak tenang.

Melepas seatbelt terlebih dulu, Vegas kini sepenuhnya menatap Biu. Suara lalu lalang kendaraan terdengar namun belum ada satu patah kata pun yang berhasil keluar dari mulut Vegas.

Mata gelisah Biu membuat kata-katanya kembali tertelan.

"Tanyakan saja. Apa yang membuatmu penasaran, tanyakan saja."

Vegas yang kini balik ditatap oleh Biu menjadi salah tingkah. Pria itu kembali menetap kedepan.

"Dia mantan suamiku." Biu berbicara dengan nada pelan. "Aku kira bertemu dengannya lagi tidak akan ada artinya. Ternyata hatiku kembali sakit."

"Apa perpisahan kalian tidak baik?" Sedetik kemudian Vegas menyesali pertanyaannya karena itu bukan kapasitasnya untuk tau terlalu dalam. "Ah lupakan saja."

Biu menarik nafasnya untuk mengurangi debaran nyeri yang ada didalam dadanya. "Dia berselingkuh."

"Apa?" Vegas mengernyit. Dia tidak tuli dan jarak Biu hanya beberapa jengkal saja. Tidak mungkin dia salah mendengar. "Berselingkuh? Apa dia pria bodoh?"

Biu tidak menjawab. Ia beralih untuk melihat keluar jendela. Rintik hujan perlahan turun. "Aku ingin pulang."

"Oh iya, mari kita pulang."

Mobil kembali melaju, Vegas sesekali menatap Biu yang ada dikursi penumpang. "Apa kamu lapar? Kita bisa makan malam lebih dulu."

"Tidak." Biu membalas dengan dingin.

"Baiklah." Vegas tidak berusaha memaksa. Membiarkan Biu nyaman dengan pikirannya sendiri.

Mobil milik Vegas berhenti didepan apartemen Biu. "Apa kamu mau mampir ke tempatku? Aku bisa memasakanmu sup hangat."

Biu yang sudah membuka seatbeltnya kembali duduk dengan sempurna. "Aku tidak bisa bersikap seperti biasa. Bagaimanapun kamu sekarang atasanku.

Kedua alis Vegas menyatu. Tidak paham. "Lalu masalahnya?"

"Terimakasih. Lain kali tidak usah menolongku. Aku tidak ingin orang dirumah sakit salah paham."

Biu membuka pintu mobil, berlalu begitu saja meninggalkan Vegas dengan tanda tanya besar dalam kepalanya.

"Apa dia mengatakan agar kami pura-pura tidak saling kenal?"

Vegas masih disana. Didalam mobil dengan mata yang tidak lepas dari sosok Biu.

Sejujurnya ada rasa kecewa didalam hatinya mendengar ucapan Biu barusan.

***

Biu kembali bekerja dirumah sakit seperti biasa. Pagi ini ia belum sarapan sehingga memutuskan untuk pergi kecafetaria rumah sakit. Berjalan seorang diri Biu menempuh jarak cukup jauh sebab letak cafetaria yang berada dibelakang.

"Hei awas.." Mata Biu membelalak. Tubuh kecilnya tanpa sadar melompat untuk menarik tangan anak yang akan menabrak pilar rumah sakit. Mengorbankan dirinya sendiri, Biu kini berguling dengan tubuh anak itu dalam pelukannya.

"Apa kamu baik-baik saja?" Biu bertanya setelah berhasil duduk dilantai.

Anak dalam pelukannya mendongkak. "Aku mau ketemu ayah."

"Hai nak, kita bertemu lagi." Biu mengenali anak itu.

"Apa om mengenalku?" Anak itu bertanya. Biu tersenyum lalu mengangkat tubuh keduanya yang masih ada dilantai.

 La tricheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang