Vegas tertegun. Seiris mata penuh luka milik Biu mengetarkan hatinya. Perih sekali.
"Tolong.." Biu berbisik rendah. "Aku tidak bisa menerimanya lagi. Ini terlalu banyak."
Vegas membawa Biu untuk duduk diatas sofa yang ada diruang kerjanya. Mengengam kedua tangan gemetaran itu, Vegas berlutut dilantai tepat dihadapan Biu. "Apa yang terjadi?"
"Saat aku masih muda aku begitu naif. Aku ingin tau rasanya memiliki orang tua, Bible datang untuk mewujudkanya. Dia memberikan ayah dan ibunya untuk menjadi orang tuaku, saat itu aku berjanji apapun yang terjadi aku akan selalu mencintainya."Ucapan Biu tercekat karena tenggorokannya terasa sakit sekarang. Vegas buru-buru berdiri untuk mengambilkan Biu sebotol air yang ada dilemari pendingin di dalam ruangannya.
"Cerita pelan-pelan ya, aku gak akan kemana-mana." Vegas menyerahkan botol yang sudah dibuka tutupnya ketangan Biu kemudian ia duduk disamping pria itu.
Biu menenggak minumnya beberapa kali. Mengatur nafasnya kemudian menggeser tubuhnya agar bisa berhadapan dengan Vegas yang masih setia menunggu.
Vegas tersenyum menenangkan. Mengusap tetesan air yang masih ada dikepala Biu.
"Hari ini ibunya telah memutuskan hubungan denganku."
Senyum di wajah Vegas luntur begitu saja, tangannya mengambang di udara.
"Aku tidak bisa bertemu dengan mereka lagi mulai sekarang." Biu menarik tangan Vegas, mencengkam cukup erat dengan kedua tangan pusatnya. "Aku akan lakukan apapun. Bantu aku untuk membalas Bible dan keluarganya."
"Apa kau yakin?" Vegas menatap Biu lurus, terlihat sangat serius. "Aku tidak berencana melibatkan keluarganya. Kita hancurkan mantan suamimu, kurasa itu cukup."
"Aku hanya anak yatim piatu yang beruntung bisa berkuliah di kota besar, berkali-kali aku hampir mati karena kelaparan. Tapi semua orang bilang bahwa aku berada dititik ini karena bantuan keluarganya. Usahaku tidak terlihat sama sekali." Suara Biu kian memelan. "Aku ingin tau jika tanpa keluarganya yang hebat itu apa yang bisa dia lakukan. Apa dia masih bisa sesombong sekarang?"
Vegas berpikir cukup lama. Keluarga Bible juga bukan orang sembarangan. Menghukum Bible dan menghukum keluarganya akan jadi dua hal yang berbeda.
"Dia menyiksaku."Ada jeda dua detik sebelum Biu melanjutkan kata-katanya. "Hari itu ketika kita bertemu di klinik, aku baru saja diizinkan pulang oleh dokter setelah dihajar habis-habisan."
Vegas melotot kaget. "Biu?"
"Aku tidak bisa kembali dengan orang sepertinya."
Vegas menarik Biu kepelukannya. Mengusap punggung rapuh Biu hati-hati. "Tidak apa-apa. Jangan menangis Biu. Tidak apa-apa itu sudah berakhir."
"Vegas didunia ini tidak ada lagi yang bisa aku percaya."
"Percayalah padaku." Vegas melepaskan pelukannya sejenak. "Aku akan melakukan yang kau inginkan. Aku akan mempertaruhkan segala yang kupunya didunia ini." Vegas mengusap air mata di wajah Biu. "Jangan menangis lagi mulai sekarang. Tegarlah sebab kita akan melalui banyak hari berat mulai sekarang."
"Aku tidak akan menangis lagi." Biu mengusap sisa air matanya sendiri. "Lalu kita akan mulai dari mana?"
"Mengganti bajumu." Vegas menunjuk baju Biu. "Kamu akan sakit jika memakai baju basah seperti itu."
***
Vegas menelan ludahnya susah payah. Biu keluar dari kamar mandi dengan pakaian milik Vegas yang terlihat kebesaran ditubuh mungilnya. Vegas memang meninggalkan beberapa pakaian santai di ruangannya ini untuk berjaga-jaga jikalau ia tiba-tiba harus pergi kesuatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
La triche
FanfictionDiusia pernikahan yang ketujuh Arbiu tanpa sengaja mengetahui bahwa suaminya memiliki orang lain. Tak lain adalah seorang karyawan wanita yang kini tengah mengandung anak dari suaminya. Arbiu membenci perselingkuhan namun ia tetap memberi Bible kese...