"Apa maksudmu? Kenapa tiba-tiba mereka bisa pindah?" Bible berteriak marah. Pria disebrang meja yang kini berhadapan dengannya memasang tampang bersalah. "Apa kau bercanda denganku?"
"Maafkan saya tuan Bible, saya juga merasa kaget ketika mendapat informasi ini."
"Sialan." Bible melempar gelas dihadapannya hingga membentur dinding ruang kerjanya. Mereka memang bertemu dikantor pria itu. "Cari dia sampai dapat. Bahkan jika itu dineraka sekalipun aku akan membawanya untuk Abian."
Pria kepercayaan Bible mengangguk. "Baik tuan."
"Aku tidak memiliki lagi banyak waktu Tan." Bible menatap pria yang ia panggil Tan itu. "Dan aku juga sudah tidak memiliki banyak kesabaran."
***
Vegas mengiriminya pesan untuk keluar dari ruangan. Setelah membacanya Biu segera saja bangkit dari kursi dan menuju tempat lelaki itu menunggunya. Ketika Biu sudah mendekat Vegas membalikan badannya.
"Apa kamu sudah mau pulang?" Biu melihat Vegas yang membawa tas kerjanya.
Vegas mengangguk. "Aku akan pergi ke kampus untuk mengisi mata kuliah lalu setelahnya akan mampir ke kantor."
"Sibuk sekali." Biu berkata pelan. "Lalu kenapa memanggilku?"
Vegas tidak langsung menjawab sebab beberapa perawat lewat di depan mereka berdua, Vegas dan Biu serempak membalas sapaan para perawat itu dengan ramah.
"Aku mungkin pulang larut malam. Beri aku semangat."
Biu memincingkan matanya, beberapa hari terakhir setelah tinggal bersama, Vegas menjadi sangat menggelikan.
"Ayo beri aku semangat."
"Baiklah, baiklah, semangat Vegas!" Biu mengepalkan tangannya ke udara dengan wajah datar yang terlihat sangat terpaksa.
Vegas tertawa renyah, mencubit kedua pipi Biu. "Kamu seharusnya mengatakan itu dengan senyum lebar."
"Swakit.." Biu memukul tangan Vegas yang ada di pipinya.
Vegas meredakan tawanya, mengusap kedua pipi Biu yang kini sedikit memerah. Vegas menelan ludahnya susah payah ketika rona di wajah Biu membuat pria itu terlihat berkali-kali lebih menawan. "Biu..."
"Ya?"
Vegas tidak menjawab. Matanya sibuk menatap Biu dalam-dalam.
"Kenapa Vegas?"
"Sangat cantik."
Sejujurnya Biu ingin melempar ponsel ditangannya kewajah Vegas tapi tentu saja tidak ia lakukan. Pria itu berdecak kesal. "Sudahlah aku akan kembali keruanganku."
Biu berbalik namun Vegas menahan tangannya. "Sebentar Biu."
"Apa?"
"Telapak tanganmu." Vegas mengulurkan tangannya meminta Biu melakukan hal yang sama.
"Untuk apa?"
"Ayo cepat aku harus pergi mengajar."
Biu akhirnya mengalah. Mengulurkan tangannya pada Vegas. Vegas kemudian mengeluarkan sebuah benda dari jasnya. Benda hitam kecil yang Biu tau bahwa itu adalah kunci mobil.
"Mulai sekarang aku tidak bisa menemanimu pergi dan pulang kerja jadi kamu harus melakukannya sendiri."
Biu menatap telapak tangannya beberapa saat kemudian mendongkak. "Vegas ini?"
"Bukan hadiah kok, jadi kamu tidak perlu merasa terbebani." Vegas menepuk kepala Biu beberapa. "Aku hanya meminjamkannya selama aku sibuk."
"Aku bisa naik taksi Ve.." Biu berusaha menyerahkan benda itu kembali pada pemiliknya namun Vegas sudah menyembunyikan tangannya di belakang punggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
La triche
FanfictionDiusia pernikahan yang ketujuh Arbiu tanpa sengaja mengetahui bahwa suaminya memiliki orang lain. Tak lain adalah seorang karyawan wanita yang kini tengah mengandung anak dari suaminya. Arbiu membenci perselingkuhan namun ia tetap memberi Bible kese...