28

4.6K 492 130
                                    

Biu hampir saja pingsan karena kehabisan nafas jika Vegas tidak memisahkan diri. Pria itu masih berjarak begitu dekat sekarang, bahkan hidung keduanya masih bersentuhan.

"Biu.." Suara berat nan serak milik Vegas membuat Biu merinding. Pria itu kemudian menjatuhkan kepalanya kepundak Biu.

"Vegas.." Biu mengusap kepala Vegas karena merasakan nafas pria itu begitu memburu sekarang.

"Sebentar Biu. Aku harus mendapatkan akal sehatku kembali." Semakin lama berada di dekat Biu membuat Vegas semakin tidak bisa menahan dirinya . Nafasnya semakin cepat dan tubuhnya semakin panas setiap kali harum tubuh Biu masuk kedalam indera penciumannya.

Disisa kesadarannya, kedua tangan Vegas yang masih berada dipinggang Biu perlahan terlepas. Enam menit kemudian Vegas kembali berdiri tegak.

"Kamu tidak apa-apa naik sendirian?" Vegas menunjuk pada bangunan apartemen Biu yang hanya berjarak sepuluh meter lagi. "Aku sepertinya harus kembali ke kamarku sekarang."

Biu terdiam, matanya lekat menatap raut wajah Vegas yang terlihat sangat aneh. Biu tau apa yang terjadi pada pria itu.

"Masuk sana. Aku akan bawa mobilmu kesini jam setengah delapan. Nanti kirimi aku pesan kalau ada barang lain yang harus aku bawa untukmu." Vegas mengusap kepala Biu lembut. "Ayo sana cepat masuk." Vegas mendorong bahu Biu dengan lembut. Pria itu akan menunggu Biu sampai masuk kedalam apartemennya lebih dulu.

"Vegas tapi—"

"Kita bicara nanti ya, tolong." Biu akhirnya mengangguk. Ia kemudian melangkah perlahan menuju apartemennya meski sesekali masih menoleh pada Vegas. Vegas memberi Biu senyum kaku, seperti mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

Setelah yakin Biu masuk kedalam lift, Vegas segera berbalik. Pria itu menarik nafasnya dalam sebelum berlari kencang kembali keapartemenya sendiri.

***

Biu menggigiti kukunya gusar. Bukannya mencari pakaian seperti niat awalnya, kini Biu malah melamun sambil duduk dipinggir ranjang.

Beberapa kali Biu menatap jam dan waktu begitu lama berlalu.

Langit mulai kekuningan ketika akhirnya Biu memutuskan beranjak untuk membuka lemari pakaian. Namun bukan mengambil sebuah kemeja, pria itu justru menarik salah satu jaketnya secara acak dan segera menggunakan ditubuh kecil miliknya.

Tak lama Biu kemudian melangkah keluar dari kamar.

***

Hampir satu jam Vegas mengguyur tubuhnya di bawah air dingin. Pria itu tidak punya pilihan lain kecuali meredakan hasratnya sendiri dengan cara ini. Setelah merasa cukup Vegas kemudian mematikan shower. Melilitkan sebuah masuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya pria itu kemudian melangkah menuju cermin. Menatap pantulan dirinya disana.

"Sialan hampir saja aku melakukan hal bodoh pada Biu."

***

Handuk ditangan Vegas jatuh kelantai begitu saja. Ketika ia membuka kamar mandi yang pertama kali ia lihat adalah Biu yang berdiri dihadapannya. Wajah Vegas memancarkan keterkejutan yang luar biasa.

"Biu kamu kok bisa disini?" Vegas bertanya dengan patah-patah.

Tubuh Vegas terlihat begitu sexy sekarang. Dada bidang juga punggung lebarnya begitu indah.

"Vegas.." suara lembut Biu memanggil namanya menari ditelinga Vegas. Terdengar begitu manja. Vegas rasanya ingin membenturkan kepalanya kedinding karena lagi-lagi ia berpikir kotor.

"Biu keluar dulu, aku akan berpakaian sekarang." Nada suara dan tatapan Vegas memperingatkan Biu namun pria itu dengan berani mulai mengambil langkah mendekat. "Biu jangan mendekat keaku sekarang."

"Kenapa?" Biu memasang ekspresi paling polos, wajahnya mendongkak guna melihat Vegas lebih dekat. Lagi-lagi itu justru membuat Vegas kehilangan akal ketika dengan jelas ia kembali menatap bibir merah penuh Biu yang membengkak akibat ciuman mereka sebelumnya.

Ingatan betapa manis dan lembut bibir itu kembali membuat Vegas merasa panas. Tubuhnya menegang dan pria itu segera mundur.

"Biu aku juga laki-laki." Vegas memperingatkan sekali lagi.

"Aku tau Ve.." Biu kembali melangkah maju. Biu berjinjit mendekat ke telinga Vegas. "Aku juga tahu apa yang kamu mau sekarang." Bisiknya pada Vegas lalu setelahnya Biu mengecup rahang profesor muda itu.

Tangan Vegas mengepal, pertahanan dirinya menguap begitu saja ketika melihat Biu tersenyum manis dengan kedua tangan memeluk lehernya.

"Aku sudah memperingatkan kamu Bi."

"Terimakasih untuk itu. Tapi aku datang kesini dengan kemauanku Ve.."

Vegas menarik Biu mendekat, matanya mengunci Biu dalam tatapan tajam.

Vegas sejak awal begitu mendamba pada sosok Biu, mana mungkin ketika pria itu sendiri yang menyerahkan diri ia tidak tertarik. Vegas menunduk, kembali mempertemukan bibir keduanya. Kali ini lebih dalam dan menuntut. Vegas membiarkan lidahnya menjelajah kesela-sela mulut Biu. Mengecap semua sesuka hatinya.

(Versi uncut 21+ ada di privatter di Twitter estcasse_ dengan judul ; La triche 1. Bagi yang sudah cukup umur bisa membaca disana. Bagian NC tidak mempengaruhi jalan cerita sehingga teman-teman juga bisa memilih melewatkannya)

***

Vegas masuk ke dalam kamar setelah menelpon pihak rumah sakit untuk meminta cuti. Lagi-lagi Vegas menggunakan kekuasaannya sebagai pemilik rumah sakit. Dia dan Biu benar-benar lupa waktu dan baru berhenti ketika jam menunjukkan pukul sebelas siang.

"Kenapa tidak tidur?"

"Sini." Biu tidak tidur, pria itu hanya berbaring di bawah selimut tebal menunggu Vegas.

Vegas naik keatas ranjang. Ini bukan kamarnya melainkan kamar Biu. Keduanya belum sempat merapihkan bekas kegiatan mereka sebelumnya. Setelah membersihkan diri Vegas dan Biu kemudian memilih pindah kesini.

"Sini tidur disampingku." Biu menepuk tempat sebelahnya namun Vegas menggeleng. "Aku sedang menunggu makanan kita datang."

"Baiklah jika tidak mau." Biu berbalik. Memunggungi Vegas yang duduk bersandar dikepala ranjang. Pria muda itu tersenyum melihat Biu merajuk. Vegas akhir-akhir ini baru mengetahui bahwa dibalik sifat tenangnya Biu sangat manja dan mudah kesal.

Vegas akhirnya ikut berbaring, memeluk Biu dari belakang. "Apa kamu kesal?"

"Tidak." Biu berbicara dengan nada ketus membuat Vegas semakin terkekeh. Pria itu semakin merapatkan tubuh keduanya.

Vegas mengecupi leher belakang Biu. "Wangi.."

Biu tiba-tiba berbalik hingga kini keduanya berada sangat dekat. Wajah Biu memerah seperti menahan dengan air mata di pelupuknya.

"Hei kenapa?" Vegas mengusap pipi Biu.

"Vegas aku takut." Biu berbicara dengan suara serak. "Aku sepertinya mulai menyukai kamu."

Mata Vegas membulat kaget. Ia tidak menyangka mendengar hal itu dari Biu. "Biu apa kamu yakin?"

"Vegas aku harus bagaimana sekarang? Aku semakin terikat dengan kamu. Apa kita harus membatalkan semua rencana kita sekarang?"

"Maksudmu Biu?"

"Aku akan sangat menderita kalau suatu hari kamu tidak menyukaiku lagi. Sebaiknya kita berpisah sebelum aku semakin membutuhkanmu."

***

Halo 👋🏻👋🏻👋🏻

 La tricheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang