31

4.2K 500 58
                                    

"Halo.." Sebuah telpon yang tiba-tiba masuk membuat Biu berhenti dari rutinitasnya.

"Benar dengan tuan Arbiu Sagara?"

"Ya saya sendiri, saya bicara dengan siapa ya?"

"Saya perwakilan dari V internasional, saya ditugaskan untuk mengirimkan undangan makan malam untuk tuan Arbiu."

"V internasional.." Biu menggumam. Ia tentu mengenal perusahaan yang disebutkan sebagai induk dari rumah sakit tempatnya bekerja.

"Untuk detailnya akan dikirim lewat pesan. Saya harap tuan Arbiu dapat meluangkan waktunya—"

Biu tidak lagi mendengar ucapan si penelepon. Ia sibuk dengan pikirannya sendiri.

***

Victoria Evelina berjalan dengan dagu terangkat tinggi, suara haknya yang beradu dengan lantai restoran mengema. Ia hanya sendirian sebab asistennya tidak diizinkan untuk ikut dalam pertemuan siang itu. Bagi Victoria menghadapi Biu akan sangat mudah, ia merasa yakin bisa melakukannya seorang diri.

Wanita yang menenteng tas mahal seharga rumah ditangannya itu di persilahkan masuk oleh pelayan yang menunggu di depan pintu ruang VIP restoran. Victoria memang sengaja memesan tempat ini untuk berbicara dengan orang yang katanya adalah kekasih Vegas itu.

Pintu ruangan terbuka lebar, langkah wanita angkuh itu membawanya semakin dekat kemeja. Pria yang sejak setengah jam lalu sudah duduk di sana membelakangi pintu kini menoleh. Arbiu Sagara bangun dari duduknya begitu melihat presiden direktur yang selama ini hanya ia lihat fotonya di rumah sakit dan juga berita-berita.

Jantung Biu berdebar hebat. Ia tahu bahwa wanita itu bukan tanpa maksud mengajaknya bertemu.

Bukan hanya Arbiu yang berdebar, Victoria yang sebelumnya sangat percaya diri kini mengengam tali tasnya lebih erat. Wanita cantik itu kehilangan kata-kata jahat yang semula sudah siap dimulutnya untuk membuat Biu menyerah pada hubungan pria itu dan adiknya.

Victoria menelan ludah susah payah ketika Biu menunduk, dari sisi itu Biu terlihat jauh lebih mirip dengan seseorang yang begitu Victoria rindukan selama bertahun-tahun. "Kau, kenapa, ini tidak mungkin. Siapa kau sebenarnya?"

***

Vegas telah menghubungi Biu berkali-kali namun hasilnya nihil.

Nomor Biu tidak aktif.

Vegas telah mencari Biu keseluruh rumah sakit tapi pria itu tidak kunjung ia temukan.

Seingatnya tadi pagi keduanya memiliki janji untuk makan malam bersama dan keadaan keduanya masih baik-baik saja. Apa yang membuat Biu tiba-tiba menghilang seperti ini membuat Vegas sangat panik.

Biu hanya akan menonaktifkan ponselnya ketika pria itu memiliki operasi, ini pertama kalinya pria itu benar-benar hilang tanpa kabar.

"Tenang Vegas, tarik nafas. Tenang." Vegas mencoba mengendalikan dirinya sendiri. "Biu enggak pergi, dia gak kemana-mana."

Ketakutan Vegas memang hanya satu ; Biu pergi darinya. Vegas tidak bisa.

Profesor muda itu hampir kehilangan akal ketika kemudian telponnya berbunyi. Vegas bernafas sedikit lega ketika ternyata itu adalah panggilan dari orang suruhannya.

"Bagaimana apa kamu menemukan lokasinya?"

"Tuan Arbiu sedang bersama nona Victoria di emily hotel. Mereka makan malam bersama tuan."

Vegas memegang ponselnya lebih erat. "Terus laporkan posisi mereka padaku, kalau-kalau nanti Victoria membawa Biu ketempat lain siapkan beberapa orang untuk melawannya."

 La tricheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang