Vegas benar-benar memulai semuanya dengan rapi. Desas desus tentang hubungannya dan Biu terdengar di seluruh rumah sakit, menjadi perbincangan paling hangat sepekan ini. Biu jauh lebih santai sekarang, menanggapi godaan dari rekan-rekannya dengan senyuman.
Semua adalah keinginannya. Membalas Bible adalah hal yang harus ia lakukan. Biu tidak bisa menerima ini lagi, terlalu banyak. Vegas benar, manusia tidak akan berubah jika tidak ada yang memberi mereka pelajaran.
"Dokter Biu..." suara melengking itu, Biu mengenalnya dengan baik. Seorang perawat bernama Liza yang selalu merecoki Biu setiap hari.
"Kali ini apa?" Biu bertanya dengan nada bercanda. Kembali melangkah bersama Liza yang kini berada disebelahnya.
"Prof Vegas pergi kemana? Tidak biasanya dia keluar disaat jam kerja." Liza sedikit berbisik, Biu yang mendengar ucapan wanita muda itu menghentikan langkahnya. Liza yang melihat wajah bingung Biu menepuk bibirnya. "Apa kau tidak tau? Ah, seharusnya aku tidak bertanya ini." Wanita itu terlihat menyesal. "Apa dia tidak memberitahumu hal-hal kecil? Maksudku kalian kan sudah berkencan."
Biu berpikir sejenak. Mendengar ucapan Liza membuatnya mengangguk spontan. Ditatapnya dengan lekat wanita itu. "Kami membicarakan banyak hal seperti masa depan juga hari tua. Sesuatu yang remeh seperti pergi dengan siapa tidak penting untukku dan Vegas sekarang." Biu menguasai dirinya, tersenyum lebar sambil menepuk bahu perawat muda. "Kami tidak menjalani hubungan seperti bocah ingusan."
***
Bagaimana sinar matanya menyala, cara ia tertawa, lengkungan manis diantara kedua pipi bulat, Bible begitu merindukan semuanya.
Biu berdiri diantara orang-orang yang tengah mengantre dikasih cafe untuk memesan segelas kopi dingin. Bible melihatnya, memperhatikan gerak-gerik pria itu dalam diam. Setelah mendapat apa yang ia inginkan, Biu buru-buru keluar, meninggalkan Bible yang hanya bisa menatap punggung kecil itu menjauh. Bahkan Biu sama sekali tidak menyadari kehadirannya.
***
"Biu!"
Pria yang memegang secup kopi dingin melambai begitu matanya menangkap sosok Vegas beberapa langkah didepan sana. Biu berlari kecil menghampiri, rambutnya bergerak lucu mengikuti si empunya.
"Dari mana?" Biu telah tiba dihadapan Vegas. Ia kini tidak lagi canggung. Seminggu berlatih aktingnya sebagai kekasih Vegas menjadi lebih baik.
Vegas merapihkan rambut Biu. "Makan siang bersama rekan bisnis."
"Hmm?" Biu memiringkan kepalanya. "Apa selain pemilik rumah sakit kamu juga memiliki bisnis lain?"
"Tentu saja." Vegas mencondongkan tubuhnya agar bisa berbisik tepat ditelinga Biu. "Aku sangat kaya. Kamu akan menyesal hanya berpura-pura menjadi kekasihku."
Biu mencubit lengah Vegas. "Jangan main-main."
Tawa Vegas menggelegar. Pria itu kemudian mencubit pipi Biu. Tatapannya perlahan berubah, tidak seramah sebelumnya. Vegas terlihat dingin sekarang. "Nanti malam datanglah ke tempatku. Ada yang ingin aku bicarakan."
Biu mengangguk.
***
"Ayah.." Bible dan Bian sedang berada diruangan rawat. Seperti hari-hari sebelumnya, Bible akan menyempatkan diri untuk melihat putranya ketika makan siang.
"Kenapa? Bian ingin sesuatu?" Bible bertanya lembut. Anak kecil diatas ranjang mengangguk. "Apa yang anak ayah inginkan?"
"Bian ingin bertemu om dokter."
Bible tahu dengan jelas siapa yang dimaksud oleh Abian disini. Pria itu mengusap kepala putranya."Apa Bian sangat suka om dokter?"
"Iya, pelukannya hangat sekali."
Bible tersenyum mendengar hal itu. Didalam hatinya ia mengiyakan ucapan Bian. Pelukan Biu memang pelukan paling hangat didunia ini.
"Ayah kenapa diam saja?" Bian mengguncang tangan Bible.
"Sebentar lagi nak. Om dokter sebentar lagi akan bersama kita."
***
"Sangat lezat.."
Ini bukan pertama kali Biu memakan masakan Vegas. Terhitung sudah tiga kali ia mampir ke tempat pria itu untuk makan malam bersama. Selalu Vegas yang memasak dan hasilnya tidak pernah mengecewakan Biu.
"Itu bukan putranya." Ucapan Vegas membuat Biu yang tengah mengunyah dengan nikmat berhenti seketika.
"Maksudmu?" Suara Biu sedikit gemetaran.
Vegas menarik nafasnya sebelum berlalu mengambil sebuah map. Menyerahkan map itu tepat ke hadapan Biu.
"Apa ini?"
"Buka saja, kau akan tahu."
Biu dengan ragu mulai membuka isi amplop itu. "Hasil test DNA?"
Vegas mengangguk. "Bian bukan anak Bible."
"Tapi bagaimana bisa? Ini?" Biu kehilangan kata-katanya sendiri. Membaca satu persatu paragraf dengan seksama kemudian ia semakin kebingungan. "Tidak mungkin. Bible begitu mencintai Bian."
"Aku akan mengambilnya. Anak itu milikku."
"Milikmu? Siapa? Bian?"
"Aku minta maaf, perempuan yang merebut kebahagiaanmu itu adalah saudariku."Belum pulih dari satu keterkejutan, Biu kembali dihantam dengan ucapan Vegas.
"Vegas.." Biu ingat reaksi terakhir kali ketika Vegas mencari tau tentang Bible tapi ia tidak menyangka dengan hal ini. Bagaimana bisa Vegas adalah saudara Almira? "Vegas aku bingung."
"Awalnya aku hanya akan membalasnya untukmu Biu tapi sekarang berbeda." Vegas mendorong sebuah foto kehadapan Biu.
Terlihat sangat familiar. Remaja berseragam didalam foto ia mengenalnya dan pria disebelahnya adalah Vegas.
"Kami berpisah sejak remaja." Vegas menjelaskan. Matanya memerah mengingat kisah lama. "Bisnis keluarga kami tidak baik saat itu sehingga ayah dan ibuku mengirim Almira kembali kekeluarganya. Sejak saat itu aku tidak lagi tahu bagaimana kabarnya."
"Aku tidak mengerti."
"Biu dengar, aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu." Vegas menatap lurus tepat kemata Biu. "Namun sekarang diantara kita tidak bisa lagi ada perasaan seperti itu. Aku hanya akan berbisnis denganmu. Jika kamu bersedia maka kita pergi hancurkan mantan suamimu bersama."
Biu terdiam. Kata-kata Vegas membuatnya tercekat. Ia bingung harus memproses fakta yang mana terlebih dahulu.
Bian bukan anak Bible atau perempuan itu adalah saudari Vegas. Biu bingung, kenapa takdir mempermainkannya seperti ini.
"Kamu sangat penting untukku tapi Almira juga berharga. Kalian seharusnya tidak menghabiskan waktu dengan pria yang salah."
"Aku—"
"Putuskan dengan jelas, kau akan berada dipihakku atau tidak sama sekali."
***
Biu kembali ke apartemennya dengan langkah gontai. Ia belum memberikan Vegas jawaban. Ini terlalu mengejutkan untuknya.
Biu butuh waktu untuk berpikir.
***
Halo 👋🏻
Pertama-tama aku minta maaf karena belum bisa update 5 chapter seperti yang aku janjikan. Sebagai gantinya 5 chapter itu akan diup minggu depan. Have a nice day semua 🫶🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
La triche
FanfictionDiusia pernikahan yang ketujuh Arbiu tanpa sengaja mengetahui bahwa suaminya memiliki orang lain. Tak lain adalah seorang karyawan wanita yang kini tengah mengandung anak dari suaminya. Arbiu membenci perselingkuhan namun ia tetap memberi Bible kese...