".43."

7 2 0
                                        

Happy Reading















































































































           Amber tampak asyik menyaksikkan serial TV favoritnya,  sembari menikmati kripik singkong rasa balado yang ia pangku setelah mendudukkan diri diatas karpet bulu rasfur berwarna abu-abu ruang tengah.

         Tak selang lama, Mark yang baru turun dari kamarnya langsung mendudukkan diri tepat di samping Amber. "Seru banget, nonton apa? Boleh gabung gak?" tanyanya yang buat Amber seketika tersenyum kecil pada Mark, yang sejak tadi tampak enggan mengalihkan kedua netranya dari wajah Amber.

           "Astaga! Yi En-ah, jangan buat ku tertawa" ujarnya sedikit terkekeh sembari melayangkan pukulan ringan pada lengan kekar Mark, karna merasa greget dengan pertanyaan yang dilontarkan laki-laki berbaju kuning itu. Bahkan, Mark yang mendapat perlakuan demikian dari Amber, entah kenapa hatinya justru terasa senang.

      "Apa ada yang lucu?" tatap Mark berlagak polos.

     "Eung! Tentu saja!" angguk Amber.

"Memang apa yang lucu, Hah?"

       "Kau! Kau sangat lucu sekali" ujarnya sembari mencubit hidung Mark karna gemas, hingga tanpa sadar membuat kedua pipi Mark merona bak tomat yang siap di panen. "Yi En-ah! Kau kenapa? Apa kau sedang sakit?" tanyanya saat mendapati kedua pipi Mark tampak memerah.

     "Aniya! (Tidak!)." sahut Mark yang buat Amber tampak ragu, hingga ia putuskan untuk memeriksanya sendiri, apakah benar Mark baik-baik saja. Namun Mark segera menepis kedua tangan Amber yang tengah membingkai wajahnya, karna biar bagaimanapun, sentuhan tangan Amber sungguh membuat jantungnya berpacu tak beraturan.

     Mendapat reaksi demikian dari Mark, Amber segera meminta maaf, karna sedikit lancang. "Ah, Mianhaeyo (maaf)" ujarnya segera memundurkan diri.

    "Ya! Amber-ah, kau tak perlu meminta maaf, aku hanya terkejut" ucap Mark yang tak ingin ada kesalahpahaman di antara mereka. Karna sebenarnya ia sangat menyukai perlakuan Amber, yang kini terasa lebih  dekat dari sebelumnya. "Ehem! Ou iya, aku boleh gabung nonton gak nih? Dari tadi belum dijawab" ujarnya mencoba menguraikan situasi canggung yang menyelimuti keduanya.

    "Eung! Tentu saja, kenapa tidak!" seru Amber sembari mengulas senyum.
 

       "Gomawoyo (terimakasih)" ucap Mark yang seketika buat Amber menatap bingung.

     "Untuk?"

    "Untukmu yang telah mengijinkanku  menonton bersamamu" terangnya yang berhasil buat seorang Amber terkekeh kembali.

     "Ya! (Hei!) No (kau)" tatap Amber masih dengan sisa tawanya. "Apa kau lupa, jika Kau ini adalah kakak laki-lakiku, kenapa harus meminta izin dan berterimakasih hanya untuk hal seperti ini sih!" ujarnya yang tampak greget-greget gemas akan perilaku laki-laki bermata sipit itu. Namun berbeda dengan Mark, yang justru tampak terhujami ribuan panah tepat di jantungnya, setelah mendengar kalimat yang meluncur mulus dari bibir Amber. Ya meskipun ia tetap memaksakan diri untuk tersenyum.

EgoKah Aku?? (RBO) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang