Bab 29

6.9K 482 52
                                    

Meski amarah sudah menguasaiku, tetap aku tidak boleh bertindak gegabah, bar-bar seperti dulu. Setelah kembali menjalin hubungan dengan Revan, tentu aku penasaran dengan seberapa dalam hubungannya dengan Carisa yang sempat terajut.

Tempo hari aku bertanya pada Rara, mengingat mereka mengenyam pendidikan di Universitas yang sama. Berapa dalamnya hubungan mereka di masa lalu, menentukan langkah apa yang harus kuambil. Tingkah laku Revan yang tidak bisa lepas dari Carisa, meski sudah berhubungan denganku, semakin mempertegas perkataan Rara.

"Revan sangat tertutup dengan kisah asmaranya, tapi setahuku Carisa menjelma menjadi cinderella setelah menjalin hubungan dengan Revan," ujar Rara lewat sambungan telepon.

Aku dan Rara memang sering berkomunikasi lewat telepon, setelah pertemuan kita di rumah sakit pada waktu itu. Dia salah satu orang yang selama ini mendukung hubunganku dengan Revan, sejak awal. Bahkan dia sempat menawariku untuk tinggal di rumah Revan, meski pada waktu itu Revan masih berstatus menjadi tunangan Carisa.

"Cinderella, maksudnya?" Aku memang tidak menyukai dongeng semacam itu, namun aku cukup tahu siapa cinderella.

"Carisa gadis yang sangat cantik, tidak sedikit orang yang mengagumi kecantikannya, sayang dia bukan seorang putri. Dia hidup dalam ekonomi menengah kebawah, orang tuanya sudah tidak ada, dia hidup bersama tantenya, dia pun bisa kuliah karena beasiswa. Tapi dia gadis mandiri dan tangguh, mungkin hal itulah yang menarik perhatian Revan."

Ohh, itulah sebabnya Carisa yang terkenal lembut bisa murka saat aku bertengkar dengan Farah, jadi Farah yang selama ini menjadi pengganti orang tuanya.

"Semenjak menjalin hubungan dengan Revan, dia dari gadis biasa menjelma menjadi seorang putri, Carisa tampil lebih angggun dan fashionable. Bahkan Revan juga memberikan salah satu mobil mewahnya pada Carisa." Jujur pada waktu mendengar cerita Rara, darahku mendidih, tapi aku harus bertahan sampai ceritanya habis.

"Tapi sayangnya, hubungan mereka yang berawal dari Pangeran dan Cinderella berubah menjadi Romeo dan juliet. Keluarga Revan menentang hubungan mereka."

"Kenapa?" Gila, orang seperfect Carisa saja ditolak, apalagi aku?

"Ya, menurut maminya Revan, Carisa tidak sepadan dengan mereka. Tapi Revan tetap kekeh mempertahankan hubungan mereka, bahkan sampai bertahun-tahun hingga mereka memutuskan untuk bertunangan. Di acara sepenting itu, orang tua Revan tidak hadir, karena mereka memang tidak pernah memberi restu. Pada akhirnya hubungan mereka berakhir setelah Revan bertemu denganmu."

"Menurutmu , apa iya? Kisah mereka kandas karena aku?"

"Gue nggak tahulah, Fay. Itu masa lalu Revan! Nggak usah mikir macam-macam, sekarang lo yang ada di sampingnya."

Itulah percakapanku dengan Rara tempo hari. Mengingat perilaku Revan yang sempat menentang keluarganya demi Carisa, membuktikan bahwa cintanya tidak main-main.

Itulah yang membuatku masih tetap diam, menahan segalanya. Kalau memang Revan masih mencintai gadis itu, untuk apa menjalin hubungan denganku. Perkataan Carisa pada waktu itu juga masih terngiang di kepalaku, ia mengatakan bahwa akulah gadis bodoh yang dicintai Revan, faktanya tidaklah demikian. Astaga permainan apa, yang mereka perankan di  belakangku.

Sebenarnya apa yang terjadi? Revan berkata dia pernah sangat mencintaiku, di sisi lain, dia pernah mempertahankan hubungannya dengan Carisa, meski ditentang keluarganya. Sebenarnya siapa yang ada di hatimu saat ini, Van?

Aku keluar kamar setelah Revan menyelesaikan percakapannya dengan Carisa. Kali ini aku tidak bisa menyembunyikan kemarahan yang membalut wajahku. Aku tidak peduli ketika mata lelaki itu tidak beralih dariku.

Bring My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang