Kang Jail:
Gabut nich Gw di rumah terusss. Nanti sore ke mall yuuuukkkk!
Indah Lemot:
Gg punya cuan gua! Liburan jarang dapet setoran nih dr bokap.Kang Jail:
Anter Gw beli sepatu aja. Lo lihat-lihat Mall aja gito, Ndah!Indah Lemot:
Mati kejet gua kalo ngelihat gaun yg gue suka di Mall tanpa bisa Gw bawa pulang.Kang Jail:
Gw ngajak Freya aja lah, ribet lo, Ndah!Indah Lemot:
Gua mau diajak jg lah...Kang Jail:
Gk usah banyak komen ya! Nanti kita beli bando kembar gitooo, yg itu gw traktir! Kan murah wkwkwk.Indah Lemot:
Baek sekaleee sobat gua yg cukup perhitungan ini.Kang Jail:
Woi, @freya lo jangan diread doank dong!Freya terkekeh sendiri membaca seluruh pesan temannya. Padahal dia tidur dari pagi, tapi matanya masih terlihat ngantuk.
Anda:
Masih nyamuk pembahasan kalean!Freya mendengus pelan melihat pesannya salah ketik.
Anda:
Nyimak*
Gasss dech gue! Ikut ja manunya kalen!Hadeh, salah ketiknya makin parah! Freya pun bangun dari tidurnya. Memfokuskan pandangannya dengan duduk di ujung ranjang. Dia melihat pantulan wajahnya sendiri dari cermin yang ada di depannya. Rambutnya yang terurai membuatnya mirip dengan Fenita. Tidak juga. Fenita selalu berpenampilan rapi meski tak pernah menguncir rambut. Sedangkan rambutnya sekarang sangat berantakan. Liburan minggu ketiga malah membuat tampangnya seperti gembel.
Indah Lemot:
Berangkat jam brp woi!Suara notifikasi grup WhatsApp langsung Freya beri balasan
Anda:
Tuh Eka!Kang Jail:
14.00 TENGGG!!Terakhir Indah memberikan pesan berupa emoji. Freya sudah mematikan ponselnya duluan. Dia lalu mengambil sisir dan gunting untuk mengembalikan poninya kembali. Setelahnya dia menguncir rambutnya. Pelan-pelan tapi pasti, Freya memotong setengah ikatan rambutnya. Sampai ketika dia menyibakkan kuncirnya, dia melihat potongan sebahu yang sempurna.
☔☔☔
"Cih, kebesaran tuh!" cibir Indah pada Eka. "Kayaknya kaki lo nggak ada ukurannya dech, Ka. Panjang gitu!"
Dengan dengusan panjang, Eka mengembalikannya ke rak sepatu. "Selalu begini! Padahal gue suka mereknya, tapi itu udah ukuran jumbo," gerutunya. Risiko punya tubuh yang tinggi, kakinya juga ikut memanjang.
Indah pun memasang wajah lelah karna sejak datang ke mall, mereka sudah menghabiskan satu jam hanya untuk mencari sepatu yang cocok untuk Eka.
Freya berlari kecil membawa sepatu yang ditunjukkan oleh kariyawan stand sepatu mall. "Nih bagus sih, kayaknya ukurannya agak panjang juga." Ia pun memberikannya pada Eka yang terlihat menyukai model sepatu tersebut.
"Huah, pas gaesss!" serunya saat menjajal sepatu yang akhirnya cocok pada kakinya.
"Dari tadi kenapa?!" gerutu Indah tersenyum legah. "Freya emang terbaek kalo soal pilih barang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Hear Is Raindrops [END]✔
Teen Fiction"Aku bisa mendengar rintik hujan yang damai hanya dengan memejamkan mata." Arka El Raffi Arham, candu dengan rintik hujan. Anehnya di hari itu, bayangan masa lalu yang selalu menghantuinya tiap kali hujan turun tiba-tiba sirna. - - -- - Arka mulai...