Petikan gitar akuistik mulai terdengar di telinga semua para undangan. Freya menatap ke arah Arka sebelum mengeluarkan suara emasnya. Arka yang tengah duduk di sampingnya juga melihat ke arahnya mengisyaratkan kapan Freya mulai bernyanyi. Mereka sama-sama tersenyum. Hal ini bahkan tak pernah terbayangkan oleh Freya. Baginya Arka memang takdir untuknya. Semakin dekat dan semakin dekat. Hal itu bisa dirasakan oleh Freya.
Semua siswa perhatiaannya terpusat pada panggung kecil yang kini Arka dan Freya duduk bersebelahan.
"Ternyata dia memang lagi ngegebet kembaran lo, Fen," ucap Erik geleng-geleng kepala sebagai salah satu dari penonton.
"Memangnya Arka menyukai Freya?" tanya Rina heran pada Fenita. Padahal dia pikir Arka menyukai teman sebangkunya karna cowok itu sering menggoda Fenita. Semoga saja Rina tidak berpikir buruk untuk menghakimi sikap playboy Arka.
"Entahlah, kalau gue rasa sih begitu. Lagian gue nggak peduli, mereka sama-sama gilanya. Cocok lah!" cibir Fenita.
Freya pun mulai bernyanyi menyenandungkan lagu berjudul Hujan dari Utopia. Sepertinya lagu itu juga sangat cocok untuknya saat menyanyikannya di samping Arka. Semua siswa pun takjub melihat mereka berdua. Apalagi permainan gitar Arka yang cukup lihai. Untung saja Arka tahu lagu yang dinyanyikan Freya, jadi dia tak perlu latihan. Itu pun dia yang meminta Freya untuk menyanyikan lagu itu. Arka jadi menyukai lagu itu ketika Freya menyanyikannya untuk pertama kalinya di kantin waktu itu.
Tirai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu
Tatapan Freya masih jatuh di iris Arka yang juga menatapnya. Semua siswa hampir merasakan begitu dalam tatapan mata keduanya.
"Yakin romantis banget!" seru Indah duduk di kursinya, merangkul kedua tangannya sendiri.
Eka hanya melongo. "Kok bisa ya?"
"BTW, sejak kapan mereka dekat?" tanya Indah, tapi tidak dijawab oleh Eka. Mereka berdua lebih kaget. Pasalnya Freya tidak begitu dekat dengan cowok. Cewek itu terlalu polos untuk berteman dekat dengan cowok.
Aku selalu bahagia saat hujan turun
Karena aku dapat mengenangmu
Untukku sendiri..ooohh..ooo
Freya mulai mengingat kejadian kemarin saat Arka menemukan dirinya yang ketakutan setiap kali hujan turun. Dia ingin sekali mengatakannya bahwa dia begitu senang saat itu.
Ketika dia refleks memeluk Arka, ketika Arka meminjamkan jaket padanya, lalu rasanya ketika dibonceng dia atas motor berduaan dengan cowok itu.
Selalu ada cerita tersimpan di hatiku
Tentang kau dan hujan
Tentang cinta kita
Yang mengalir seperti air
Seandainya Arka tahu, kalau sekarang perasaan Freya sedang campur aduk berdua dengannya di atas panggung dan menjadi pusat perhatian semua orang. Dia yang sudah terbiasa bernyanyi di atas panggung, namun malam ini adalah persembahannya yang paling istimewa.
Aku bisa tersenyum sepanjang hari
karna hujan pernah menahanmu di sini untukku
Semua bertepuk tangan saat Freya selesai bernyanyi. Arka lalu tersenyum pada Freya. Freya lantas tersenyum padanya. Tiba-tiba Arka mengambil microfon yang Freya pegang dengan sopan. "Makasih untuk semua, terutama untuk Freya yang sudah bersedia menemaniku di sini," ucap Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Hear Is Raindrops [END]✔
Teen Fiction"Aku bisa mendengar rintik hujan yang damai hanya dengan memejamkan mata." Arka El Raffi Arham, candu dengan rintik hujan. Anehnya di hari itu, bayangan masa lalu yang selalu menghantuinya tiap kali hujan turun tiba-tiba sirna. - - -- - Arka mulai...