PART 87

7.3K 858 82
                                    

saat ini sudah menjelang malam , Chika baru sajah memasuki rumahnya dengan wajah datarnya , ia berjalan perlahan dengan tubuh yang lemas , lemas kala mendengar penjelasan dari suster yang kerja di rumah sakit itu

langkah Chika berhenti saat ia tak sengaja menabrak Zee membuat mereka berdua terhuyung ke belakang . Chika menatap sendu Zee , Zee yang tengah di tatap hanya terdiam ia bisa melihat bahwa mata coklat itu tengah menahan genangan air di dalamnya

Zee mengerutkan keningnya menatap heran ke arah Chika , saat ia akan membuka suara , tiba tiba Chika memeluknya dengan erat membuat Zee  terkejut , ia kembali kebingungan saat ia mendengar suara isakan dari arah samping yang berasal dari arah sang Kaka

Zee masih terpaku tak membuka suara sedikitpun , tapi tangannya terangkat untuk membalas pelukannya dan mengusap pelan punggung Chika

" hikss z-zee hikss " tangis Chika

"  why ? . kak... " akhirnya Zee pun membuka suaranya sembari mengusap punggung Chika

Chika tak membalasnya ia terus sajah melontarkan isakannya , ia merasa bahwa mulutnya kaku untuk menjelaskan apah yang terjadi saat sore itu

" kak , Kaka kenapa ?  , jangan bikin aku panik " ucap Zee sembari mencoba melepaskan pelukannya tapi Chika menahannya dengan erat

" hikssss hikss a-aku b-butuh kamu... " lirih Chika Zee makin di buat bingung oleh ucapan Chika

Zee kembali terdiam , ia merasa bahwa perasaannya mulai tak enak  , tapi dengan cepat Zee menepis pikiran buruk itu . lalu kembali berucap

" kita duduk dulu ya , tenangin diri Kaka dulu " ucap Zee Chika hanya mengikuti kemana Zee akan membawa dirinya

Zee dan chika sudah duduk di sofa ruang tamu , mereka saling terdiam , Chika yang menatap kedepan dengan tatapan sendu sedangkan Zee tengah menatap Chika yang penuh pertanyaan di otaknya

" kak Chika tenangin dulu , nanti kita ngobrol " ucap Zee pelan sembari mengenggam tangan sang Kaka , Chika yg merasa tangannya di genggam langsung melirik kearah tangannya dan menatap Zee

" udah ? " ucap Zee dan Chika mengangguk kecil

" Zee maafin aku ya " ucap Chika pelan dengan suara sesegukan

" maaf ? , untuk ? " tanya Zee sembari mengerutkan keningnya

"  hikss k-kitty... " ucap Chika membuat Zee terdiam kala mendengar nama itu kembali , yang ia tangisi selama 1 Minggu lamanya

" dek maafin aku... , hiks hikss k-karna aku kamu j-jadi... " Chika memberikan jeda sejenak untuk melanjutkan ucapannya

" kak... , Kaka udah ketemu sama Toya ? , Diman kak ? , kasih tau aku kak , apapun keadaannya aku mohon kasih tau aku kak... , aku mohon.... " ucap Zee dengan mata berkaca-kaca

Chika memejamkan matanya saat Zee memohon untuk dirinya memberi tau keberadaan Christy . ia ingin memberi tau tapi rasanya sulit apa lagi Christy belum jelas di temukan

" kaa.... jangan diam ajah , kasih tau Zee sekarang... " ucap Zee 

" Zee... k-kitty u-udah gak ada.. " ucap Chika sembari menggenggam erat tangan Zee

"kak plis deh kak , jangan bercanda , ini bukan saatnya kita bercanda . aku bener bener pengen ketemu adek aku kak " ucap Zee dan Chika menggelengkan kepalanya

" enggak Zee , aku gak bercanda . k-kitty gak ada Zee ga ada . kecelakaan itu udah merenggut nyawa k-kitty "

setelah ucapan itu selesai mereka berdua  meneteskan air matanya secara bersamaan . Zee yang mendengar itu masih belum percaya akan penjelasan Chika ia menggeleng-gelengkan kepalanya dengan jatuhnya air mata

step sister (CH²)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang