1 Minggu kemudian
hari telah berganti hari . hari Dimana perpisahan kelas 12 segera di laksanakan saat ini juga , banyak sekali siswa/ i yang bersiap siap untuk penampilan mereka yang akan di persembahkan kepada Kaka kelasnya dan dewan guru serta orang tua para murid
acaranya terlihat besar dan mewah terlihat menyenangkan tapi tidak dengan Chika , ia Sedari tadi terlihat sedih pasalnya ia tengah melihat semua murid yang tengah berkumpul bersama anggota keluarga tanpa kurang satu pun
sedangkan ia ? , kehilangan satu anggota keluarganya , satu orang yang mampu membuat Chika merasa nyaman akan kehadirannya , satu orang yang selalu peka pada dirinya , satu orang yang mampu membuat dirinya bahagia , dan satu orang yang selalu ada saat ia membutuhkannya . tapi sekarang ? , orang itu sudah tak ada lagi di sini , orang itu sudah menyelesaikan tugasnya dengan ending yang menyedihkan
Chika terduduk di satu kursi yang tak jauh dari gedung acara perpisahannya . Chika menyenderkan kepalanya ke dinding di belakangnya , ia menghela nafasnya panjang-panjang dan menghembuskan nafasnya pelan
Chika terdiam sembari menatap kedepan rasanya ia ingin sekali menangis sekencang mungkin dan berteriak memanggil nama Christy . tapi ia kembali mengurungkan niatnya karna ia tau saat ini waktunya tidak pas jika ia melakukan hal itu kembali
" k-kamu p-pergi gitu ajah... , tanpa datang ke acara perpisahan aku dek . acara perpisahan Kaka kelas kamu yang dari dulu kamu kejar-kejar buat kamu bisa jadi adek aku "
Chika memejamkan matanya merasakan sesak yang bersarang di dadanya , terasa sakit jika ia mengucapkan kata itu , Chika menyerka air matanya dan kembali membuka matanya
" k-kamu b-bilang sama aku dulu , kamu bakal selalu ada buat aku Christy hikss . bakal menghadiri acara perpisahan aku walaupun di situ aku masih gak perduli sama kamu . a-apa boleh aku nagih semua ucapan kamu sekarang ? , aku pengen egois , lagi , aku pengen kamu kembali lagi aku mohon.... " lirih Chika
tanpa sadar Sedari tadi ada orang yang tengah memperhatikan dirinya dari jarak yang tak terlalu jauh dari dirinya . orang itu saling menatap dan kembali memperhatikan Chika yang tengah menangis seorang diri di tempat tersebut
" kenapa harus nangis ? , padahal ini acara dia , acara dimana dia harus bahagia karna kelulusannya sudah di depan mata , tapi dia malah nangis di sini sendirian "
orang yang berada di sampingnya seketika langsung menatap dirinya yang telah berucap , ia terkekeh kecil kala melihat tingkah bodoh orang di sampingnya itu
" dia nangis karna sedih keluarganya gak lengkap , dia pengen merayakan hari kelulusannya bersama semua anggota keluarganya tapi yang hanya datang cuma 3 orang bukan empat , dia pengen keluarganya lengkap ada di sini memberikan ucapan selamat pada dia "
" keluarga dia masih lengkap tanpa kehilangan satu orang pun "
" jika iya . kapan kamu menginginkan semua ini berakhir ? , apah masih nyaman dengan situasi seperti ini ?
" aku tidak pernah meminta untuk berada di situasi seperti ini , aku pun enggak pernah berharap setelah saat itu aku bisa kembali hidup . aku hanya berharap bahwa aku bisa hilang dari dunia ini tapi Tuhan berkehendak lain . yang memulai itu kamu dan kamu lah yang harus mengakhiri ini semua bersamaku "
" aku akan bertanggung jawab atas semua ini . aku melakukan ini demi kebaikanmu , jika aku telat melakukan itu aku gak bakal bisa membayangkan bagaimana hancurnya aku , termasuk mamah aku sendiri "
" makasih " ia mendapatkan anggukan serta sebuah pelukan hangat
" jadi... gimana ? "
" apahnya ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
step sister (CH²)
Roman pour Adolescentsgak jago bikin deskripsi jadi baca ajah langsung