PART 82

7.1K 908 176
                                    

keesokan harinya di pagi hari Christy terusik oleh sinar matahari pagi yang masuk kedalam kamarnya . dengan perlahan Christy membuka matanya dan ia terdiam sejenak untuk mengumpulkan nyawanya

di rasa cukup , ia menegakkan badannya dan melihat dirinya yang sedang terduduk di lantai dengan memeluk bingkai foto . perhatian Christy beralih pada lumuran darah yang sudah mengering di lantai dan di pergelangan tangannya serta telapak tangannya

" berantakan banget kaya hidup gue " ucap Christy saat melihat sekeliling kamarnya yang berserakan karna kejadian semalem

" morning mih , maaf ya mih fotonya jadi ada darahnya nanti Christy bersihin " ucap Christy lalu ia menaruh kembali foto itu di atas nakas

Christy pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang berlumuran darah

skip

selesai mandi , Christy tak berniat untuk merapihkan kamarnya  melainkan ia memilih mengambil kotak P3K di dekat meja belajarnya

lalu ia duduk di kasurnya dan segera mengobati lukanya yang masih mengeluarkan darah walaupun tak sebanyak semalam

" Tara... pinter kan aku mih , bisa ngobatin diri sendiri . tapi anehnya aku gak bisa ngobatin mental aku " ucap Christy terdiam sejenak lalu menaruh kotak itu kembali pada tempatnya

" ah.. males banget harus bersihin itu . gua butuh ketenangan " ucap Christy

tanpa pikir panjang Christy segera mengambil hodie hitamnya dan kacamata hitamnya , tak lupa juga ia membawa handphone dan dompet kecilnya , segera keluar tanpa memperdulikan kamarnya yang berantakan dan kotor oleh darahnya

Christy terdiam sejenak di depan kamarnya lalu memakai kacamatanya hitamnya dengan hodienya yang ia pegang . Dengan segera ia berjalan menuruni anak tangga saat sudah di lantai bawah pandangan Christy tertuju pada keluarganya yang tengah melaksanakan sarapan bersama tanpa ada dirinya di dalam sana

Christy terdiam sembari tertawa kecil
" sungguh keluar yang harmonis , bukan ? " pikir Christy sembari mengalihkan pandangannya

Christy kembali berjalan melewati meja makan . Shani yang melihat itu segera bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Christy

" sayang tunggu " ucap Shani membuat Christy berhenti dari langkahnya dan menengok ke samping

" iya mah " ucap Christy

" kamu mau kemana dek ? , masih pagi . sarapan dulu ya cantik " ucap Shani sembari membenarkan rambutnya Christy

" e-enggak makasih . aku ada urusan " ucap Christy

" makan dul-" ucap Shani terpotong saat matanya tak sengaja menatap banyak perban di tangan Christy . Shani terkejut melihat itu dan segera menarik pelan tangan Christy

" k-kamu ngapain semalem dek ? . kenapa bisa gini , kenapa sebanyak ini " ucap Shani

Christy yang mendengar itu tersenyum walaupun matanya sudah berkaca-kaca . Christy menarik kembali tangannya dan menaruh tangannya di pundak Shani

" mamah gak usah khawatir Christy gappa . buktinya aku masih hidup kan ? ,  jadi aku gak bakal Kenapa kenapa . mamah gak usah banyak pikiran apah lagi mikirin aku , kasian bayinya nanti sedih kalo tau mamahnya lagi banyak pikiran " ucap Christy

"  kamu mau kemana ? , kenapa serba item gini ? " tanya Shani binggung

" cari udah segar mah . udah ah ngapain khawatir gini ? , aku bakal pulang kok " ucap Christy

" k-kenapa perasaanku enggak enak gini ya ? " batin Shani

" mamah minta kamu jangan pergi ya . jangan . kita di sini ajah ngabisin hari Minggu bersama keluarga " ucap Shani sembari mengusap pipi Christy

step sister (CH²)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang