PART 85

6.9K 843 119
                                    

saat ini Zee tengah berdiam diri di kursi panjang yang berada di taman rumahnya ia terdiam melamun di sana membiarkan pikiran berkeliaran . tanpa sadar ia kembali meneteskan air matanya

Zee tak memperdulikan itu ia hanya menatap kosong ke arah depan yang dimana di sana ada kolam ikan milik adik kesayangannya , Zee membayangkan bahwa Christy sedang bermain di dekat kolam itu bersama ikan kesayangannya . tanpa sadar sudut bibir terangkat dengan sendirinya

" lucu banget sih toy , awas kamu nyemplung " tanpa sadar Zee mengucapkan kata itu saat melihat kolam ikan yang tak ada satupun orang di dekatnya

Zee terkekeh kecil dengan pandangan yang sama , jika ada seseorang di sana mungkin orang itu bisa melihat bahwa mata zee terlihat kosong tak ada binar di dalamnya

" kenapa ? , kok sedih ? . abis ya makanan ikannya ? , mau aku ambilin gak toy ? "

lagi lagi Zee berucap tanpa ada lawan bicaranya . ia terkekeh kecil , tersenyum sembari membenarkan rambutnya yang berantakan di terpa hembusan angin

" Christy jangan lari lari , nanti jatoh . tuh kan jatoh " teriak Zee , ekspresi Zee yang tadi gembira berubah menjadi khawatir

Zee pun bangkit dari duduknya dan perlahan ia melangkahkan kakinya
" baru juga ngomong awas jatoh , kan jadi berdarah tuh lutut " zee berjongkok  deket kolam renang tanpa ada satupun orang di sana kecuali dirinya

" jangan nangis , sakit ya ? . bentar aku ambilin kotak P3K ya , tahan sebentar ya " ucap Zee dan langsung lari kedalam rumahnya

sesampainya di dalam rumah , Zee segera mengambil kotak P3K yang tak jauh dari ruang tamu , Shani yang melihat itu segera mendekati Zee

" Zee , kenapa kok bawa kotak itu ? " tanya Shani

" oh ini . ini buat Toya mah , dia jatoh di taman Deket kolam . aku bilang kan jangan lari lari tapi ngeyel terus lututnya berdarah , jadi aku mau ngobatin dia " ucap Zee membuat Shani terdiam

"sampai kapan kamu gini terus Zee... " batin Shani

" udah dulu ya mah , Zee di tungguin Toya di taman . Babay " ucap Zee dan langsung lari , Shani yang melihat itu langsung mengikuti Zee ke taman rumahnya

" Toya aku dat-" ucap Zee terpotong saat tak melihat siapah siapah di sana

" toy . kamu dimana , Toya " teriak Zee

" Christy kak Zee Dateng nih , ayo kita obatin dulu kakinya nanti infeksi . Christy " teriak Zee sembari melirik sana sini mencari orang yang ia cari

Shani yang sudah berada di belakang Zee hanya terdiam dengan mata berkaca-kaca , dadanya terasa sesak saat melihat Zee seperti itu

"Zee " panggil Shani , Zee pun membalikan badannya dan tersenyum pada Shani

" sadar sayang " ucap Shani sembari mengusap pipi Zee

" sadar ? , maksudnya ? . ini Zee sadar mah , emang Zee kenapa ? " tanya Zee bingung

" loh mamah kenapa nangis ? , kenapa ? " timpalnya

Shani tak menjawabnya ia segera memeluk Zee dengan erat , karna hal ini bukan sekali dua kali Zee halusinasi seperti ini . ia seperti ini semenjak mengetahui bawah Christy kecelakaan dan sampai sekarang belum di ketahui keberadaannya

" Zee , dengerin mamah ya... , k-kamu harus sadar k-kalo adek kamu belum bisa kita temuin , kamu hanya halusinasi sayang " ucap Shani yang begitu lembut sembari mengusap punggung Zee

" enggak mah , Zee tadi lagi duduk terus liat Christy lagi main ikan , enggak mungkin dia kecelakaan . dia ada mah..." Jawab Zee

" susstt tenang ya , sabar . mamah tau ini berat buat kamu , tapi emang kenyataannya Zee . kalo adek sama sekali belum kita temui . jangan gini kak , mamah sedih liat kamu gini " ucap Shani

Zee terdiam di dalam dekapan Shani , ia tak membalas pelukan itu hanya menaruh kepalanya di pundak Shani dan pandangannya mengarah ke bawah ia menatap , tanah .

beberapa detik ia terdiam dengan posisi dan pandangan yang sama . tapi sedetik kemudian perhatiannya beralih pada bayangan melewati dirinya membuat Zee langsung menegakkan kepalanya dan melirik sana sini dengan wajah bingungnya

Shani yang merasa Zee seperti orang bingung pun melepaskan pelukannya dan memegang kedua pipi Zee dan mengarahkan wajahnya untuk menatap dirinya tapi , matanya Sama sekali tidak menatap dirinya melainkan kesebuah tempat yang tak jauh dari mereka berdiri

" woy Toya !! . k-kenapa main petak umpet ? , ih bandel banget . aku bilang kan apah diam di sini bukan malah di sana . bandel dasar " ucap Zee membuat Shani sedikit ketakutan

" hey . Azizi . Azizi denger mamah " ucap Shani tapi zee tak memperdulikan itu

" Christoy sini " teriak Zee

" Azizi , Zee . Zee denger Mama kan sayang " ucap Shani sembari menepuk pelan pipi Zee

" jangan tengil Toya . sini jangan ngeselin " ucap Zee, ia tak membalas ucapan Shani melainkan berbicara sendiri

" Azizi , istighfar Sayang , sadar sayang , ayo istighfar " ucap Shani dengan mata berkaca-kaca

" d-darah... " lirih zee dengan wajah paniknya dengan arah pandang yang sama , Shani yang mendengar itu segera melihat kemana arah mata Zee tertuju

" astagfirullah ya Allah " batin Shani sembari memejamkan matanya kala melihat Zee yang semakin tak karuan

" hikss hikss t-toy , k-kamu . d-darah... " tiba tiba Zee menangis membuat Shani semakin takut melihat itu

" Bi! , bi tolong saya bi " teriak Shani pada anggota artnya

" BI inah , bi Sri . tolong saya " teriak Shani tak lama kemudian mereka berdua pun datang

" kenapa nyonya " wajah panik dan bingung menjadi satu bagi Sri dan Inah

" a-azizi . bantu saya " ucap Shani dengan pelan

" non Zee , non kenapa gini lagi non . non hey liat bibi " ucap bi inah tapi Zee hanya menangis

" hiksss . k-kamu Kenapa... hikss " tangis Zee

" Azizi , liat bibi sayang . hey , ayo jangan gini terus , Zee . Zee denger bibi kan ? " ucap bi Inah . hal yang lama tak terjadi kali ini terjadi kembali , bi Inah kembali memanggil Zee dengan namanya tanpa mengunakan kata 'non' di dalamnya

" b-bi , c-christy... , k-kepalanya hiksss... " ucap Zee terbata bata

" Zee . istighfar , ayo sadar . inget kalo adek belum ketemu , ayo jangan gini terus " ucap bi Inah sembari mengusap dada Zee untuk memberikan sedikit ketenangan

Zee terdiam sembari terisak , sedetik kemudian ia mengarahkan langkahnya membuat mereka bertiga terdiam , Zee berjalan menuju tempat dance , tapi pertengahan jalan Zee berhenti lalu mengangkat kedua tangannya

" hikss hikss . k-kamu kenapa gini ? hikss hiks , j-jangan g-gila dek hikss , k-kita kerumah sakit ya... " ucap Zee

Shani dan Inah serta Sri saling memandang dan kembali menatap Zee yang tengah menangis dengan tangan terangkat seolah-olah ia sedang menyentuh seseorang

" hiks hikss k-kepala... , k-kamu... , d-darah . darah kamu sampe kena tangan aku dek , b-bertahan ya kita kerumah sakit " lirih Zee sembari melihat tangannya yang bersih tapi ia berkata-kata bahwa tangannya berdarah

" k-kitty... a-aku sayang kamu , jangan tinggalin aku bertahan ya kita kerumah sakit " Shani , Inah , Sri mendengar hal itu sama sekali tak bersuara , mereka melihat Zee seperti sedang memeluk seseorang tapi kenyataannya zee hanya memeluk angin bukan , Christy

" t-toya... , where are you ? . Christy... " teriak Zee sembari melihat posisi tangannya saat ini yang kosong tak ada Christy di dalam dekapannya

" kamu kok ilang ? , t-toy , k-kembali toy... c-christy!!! , jangan tinggalin aku... jang-"

BRUGH

" AZIZI !!! "


























JANGAN LUPA VOTE DAN COMEND

step sister (CH²)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang