Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
.
.
.[Usahakan follow dulu sebelum baca]
🌷
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!
Rekomendasiin cerita ini ketemen kalian juga ya
.....Sore Senin Athira dan semua santriwati kini ditemani oleh rintikan hujan.namun meski pun begitu semangat santriwati untuk menghafal tidak berkurang.
Seperti yang biasa dilakukan oleh para santriwati menyetor hafalan dan memuroja'ah hafalan, Athira dan Kinara yang Sedang duduk di tepian teras mushola dan tentunya Sedang menghafal.
Athira yang sangat senang sekali dengan hujan sambil menghafal ia mengarahkan tangannya ke arah dimana air hujan jatuh,ia sangat senang melakukan hal tersebut.
"Na,mandi hujan yuk nanti selesai hafalan"ajak Athira
"Mandi hujan?,emang ada izin dari pengurus dan anggota keamanan?"tanyanya ragu karena ia masih teringat tentang waktu dimana ia dihukum karena telat datang sholat Dzuhur berjamaah lebih tepatnya ia takut dihukum lagi.
"Ya... Nanti izin lah"ucapnya enteng
"Emang kamu berani minta izin?,nanti kena marah baru tau"
"Ya beranilah"
"Nggak mungkin lah ustadzah marah"lanjutnya
"Yayaya"
"Nambah hafalan aja belum selesai, selesaiin dulu hafalannya baru nanti mandi hujan"
"Yaya"
Athira pun melanjutkan hafalannya yang tentunya disimak oleh Kinara terlebih dahulu sebelum menyetor hafalan.
***
"Ustadzah kan saya sama Kinara udah selesai nyetor hafalannya"ucap Athira kepada ustadzah Nafisa."Lalu?"tanya ustadzah Nafisa.
"Boleh nggak kalau saya dan Kinara hujan-hujanan?"tanyanya kembali.
"Nggak boleh,kalian nggak liat jam apa. ini tuh udah jam lima sore bentar lagi mau magrib,lebih baik kalian mandi terus siap-siap buat solat magrib nanti"ucap ustadzah Nafisa dengan nada yang tak biasa nya,yang mampu membuat Athira dan Kinara menciut tak berani meminta izin untuk hujan-hujanan lagi .
"N-nggih ustadzah"ucapnya gugup
"Ya udah ustadzah izin balik kekamar, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"ucapnya berpamitan dan mencium punggung tangan ustadzah Nafisa.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"
Athira dan kinara pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju koridor asrama dan pergi ke kamar nya.
"Tuh kan saya udah bilang pasti ustadzah nggak kasi kita hujan-hujanan"
"Jadi nya kan kita dimarah"
Athira hanya terdiam mendengar ucapan Kinara tanpa menjawab apapun.
Athira dan Kinara sampai diambang pintu asrama.Athira yang melihat jendela asrama terbuka pun langsung beranjak mendekati jendela karena takutnya nanti air hujan muncrat masuk kedalam kamar asrama.namun Athira bukan nya menutup jendela ia malah duduk didekat jendela tersebut dan mengarahkan tangannya kearah luar sambil merasakan rintikan hujan yang jatuh.
Setidaknya rasa kesal Athira yang tadi tidak diberi izin untuk hujan-hujanan terobati sedikit.
Kinara yang melihat Athira duduk didekat jendela pun menghampiri Athira dan ikut serta memainkan air hujan yang turun di luar bangunan tersebut.
"Ra,gimana persiapan kamu buat lomba udah berapa persen persiapan kamu?"tanya Kinara membuka topik
"Alhamdulillah udah hampir sempurna, tinggal dinilai sama ustadzah aja sih nanti malam" ucapnya sambil melihat rintikan hujan yang turun
"Alhamdulillah deh kalo kayak gitu,semoga nanti pas dites sama ustadzah lancar ya dan lancar juga nanti pas waktu lomba"
"Aamiin"ucap Athira mengaminkan ucapan athira
***
Kini para santriwati telah selesai melaksanakan shalat magrib berjamaah seperti biasa saatnya mendengar ceramah atau pun arahan dari pengurus asrama,namun kali ini bukan saatnya untuk mendengar ceramah dari ustadz dan ustadzah melainkan mendengar pidato serta bacaan Qur'an dari utusan yang akan mengikuti lomba."Eh na,kok saya gugup ya?,berasa kek mau disuntik waktu SD dulu"ucap Athira.
"Emang gimana rasanya pada saat kamu disuntik?"
"Ya sakitlah ya kali nggak sakit"balas Athira geram.
"Lah,tapi kata guru saya dulu kek rasanya digigit semut"
"Ya sih kayak rasanya digigit semut,terus pegel banget kan?"
"Hah?!,saya nggak inget"
"Kinara, Kinara"
"Kan bener ya kali saya inget terus gimana rasanya saya disuntik pas SD"
"Ya nggak gitu juga"
"Terus gimana?"
"Terserah"
Kinara yang mendengar jawaban itu pun terdiam.kok mereka jadi bahas suntik-suntik ya?,saya pun tidak tahu.
***
Tak terasa kini sudah menunjukkan pukul 20:15,para santriwati dan ustadzah pun mengakhiri kegiatan malam ini walaupun masih ada yang belum dilihat penampilannya termasuk Athira."Alhamdulillah kegiatan malam ini kita selesaikan sampai disini dulu ya,untuk yang belum memperlihatkan penampilannya sekarang besok"
"Sekarang waktunya untuk sholat isya,buat yang wudhu nya sudah batal atau yang belum berwudhu silahkan berwudhu terlebih dahulu"lanjutnya
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
Para santriwati pun menuju tempat wudhu untuk mengambil air wudhu.
"Na,kamu udah wudhu?"tanya Athira
"Belum nih saya wudhu dulu,kamu udah wudhu?"
"Belum"
"Ya udah yuk samaan"
Athira dan Kinara pun melangkahkan kakinya menuju tempat wudhu
"Hati-hati Na, lantainya licin nanti kamu jatuh"
"Nggak mungkin jatuh lah"ucapnya menyepelekan sambil berjalan menghadap kebelakang
"Lagian aku udah profesional.kalo jatuh pun nggak bakal sakit"lanjutnya
Tanpa ia sadari kakinya masuk kedalam sebuah ember yang berisi air, keseimbangannya pun hilang ia pun terjatuh.kinara meringis sambil memegangi pantat nya yang sakit karena benturan tadi.
athira yang melihat itu hanya menggeleng dan menertawakannya.
Untuk chepter kali ini sampai sini dulu
Maafkan jika ada kesalahan
Jangan lupa follow,vote dan komen ya
Menurut kalian cerita kali ini gimana ?
Mungkin ada saran tambahan buat cerita kali ini?
Dan makasih juga buat kalian yang udah luangin waktu untuk membaca cerita ini
Jangan lupa bersyukur untuk hari ini
Sholawat nya juga jangan lupa ok!!!
Semoga kalian nggak bosen sama cerita ini ya!!
See u🙌
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Untuk Athira [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] kisah seorang santriwati yang berumur 17 tahun yang cantik,baik hati, lembut tutur katanya ,namun tutur katanya akan tegas dan judes ketika berhadapan dengan yang bukan mahramnya ,dan tentunya sangat Sholehah Sebenarnya i...