48.nomor telpon

67 9 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

[usahakan follow dulu sebelum baca]
🌷
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!
Rekomendasiin cerita ini ketemen kalian juga ya
.....

Malam itu Athira dan ihkam sedang berada di ruang keluarga sedang sibuk memasangkan kartu SIM pada handphone Athira.

"Alhamdulillah akhirnya!!"seru ihkam setelah berhasil memasangkan kartu SIM itu.

"Nih"ia kembali memberikan handphone tersebut kepada sang pemiliknya.

"Makasih"

"Hm, sama-sama"

"Abang udah masukin nomernya Abang disitu nomer nya Abi sama ummi juga"ucapnya dan di balas dengan anggukan oleh Athira.

Athira kembali memainkan handphone nya yah walaupun tak ada aplikasi apapun di handphone nya tersebut.

Namanya juga punya handphone baru.jadi maklumi saja.

Ihkam yang tak di lawan bicara oleh Athira pun beralih memegang handphone nya juga.

Ia membuka aplikasi berwana hijau.

~ustadz Gibran(vokalis Hadroh)

👤:Dek Ira

Itu kontak nya dek Ira

Jangan sekarang       
Belum saatnya

                   kenapa?

Tunggu dia halal buat
saya dulu

Ya deh saya do'ain kalian
berjodoh

Dan cepet Halal

Sat set bangat bang tunggu
lulus sekolah dulu lah

Terserah deh

Setelah mengetik itu ihkam memfokuskan pandangannya menuju ke televisi.

***
Sang penerang bumi telah menampakan dirinya. Cahaya matahari mengenai athira yang kini sedang berada di dalam kamarnya menyetrika baju.

Dengan cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan kamarnya membuat Athira sedikit gerah.

Dengan cahaya matahari yang masuk dapat membuat penglihatannya sedikit silau.hal itu membuat Athira tidak fokus dan membuat jari nya terkena oleh panas nya setrika.

Ia meringis kesakitan,ia menghentikan kegiatannya dan duduk di tepi ranjangnya.

Ia mengambil handphone nya dan segera menelpon Abang nya yang kebetulan sedang berada di luar bersama Hasna dan umminya.

Ia memencet kontak tersebut asal-asalan tanpa melihat namanya.lagi pula di handphone nya tidak ada nomor telepon siapa-siapa selain keluarga.

Tut..Tut...

Deringan panggilan itu berbunyi dan tak lama panggilan itu terhubung.

"Assalamualaikum"ucapnya dengan nada yang terburu-buru.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

Setelah mendengar suara lelaki dari seberang sana ia pun menjawab.

"Bang ihkam dimana!!,tolong cepetan pulang!!,"

"Nanti kalo pulang sekalian bawa obat soalnya tangan Ira kena setrika,bawa aja obat apa-apa biar sakitnya hilang."ia terus saja menyerocos.

Takdir Untuk Athira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang