45.segumpal kertas

80 10 5
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

[usahakan follow dulu sebelum baca]
🌷
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!
Rekomendasiin cerita ini ketemen kalian juga ya
.....

Malam itu tepatnya pada malam Selasa Athira dan ihkam pergi menghadiri sholawatan Akbar yang memang rutin di laksanakan setiap malam Selasa.

Namun bedanya di acara ini yang akan bersholawat bukan lah tim Hadroh tempat ihkam sekolah dulu melainkan dari kakak Ma'had.

Mereka berdua berjalan bersamaan seperti biasa.kali ini Hasna tidak ikut bersama mereka karena takutnya nanti Hasna bosan dan mengantuk.

Sebenarnya Athira malas ikut karena pasti banyak sekali kaum Adam di sana,tetapi karena ini adalah suatu yang baik dan ia juga sungkan untuk menolak ajakan ihkam maka dia ikut.

Tak terasa mereka sudah sampai ke tempat tujuan.saatnya untuk mereka berdua berpisah.

Acara sholawatan itu berjalan dengan lancar dan semestinya.namun sayangnya Athira sangat terganggu di sini, bagaimana tidak dari pertama ia datang semua mata tertuju kepada nya dan desas-desus dari Banin mulai terdengar.

"Eh eh itu tuh anak sekolah sebelah"

"Adiknya bang ihkam?"

"Yang kayak gini ya Allah"

"Maa sya Allah calon saya"

Ya kira-kira begitulah desas-desus dari mereka.

Dan satu hal lagi yang Athira tidak sukai semenjak dia duduk,dia mulai di lempari oleh kertas-kertas entah apa maksudnya.namun yang melempar adalah Banin(untuk laki-laki) bukan Banat(untuk perempuan).

Athira yang sudah lelah ia pun menyenderkan kepalanya di pembatas antara Banin dan Banat,yang terbuat dari kayu triplek.

Saat ia menyenderkan kepalanya sayup-sayup terdengar suara lelaki yang sedang ikut serta melantunkan sholawat,saat mendengar itu ia merasa sangat tenang rasanya.bagaimana tidak suaranya itu sangat merdu.

"Maa sya Allah"ia bergumam sambil tersenyum di dalam hati.Karena tidak mungkin ia menampakan senyuman tanpa ada sesuatu takutnya nanti ia di kira sebagai orang gila.

Sampai acara itu akan selesai pun Athira tetap saja menyenderkan kepalanya disana.karena ia sudah merasa nyaman dengan posisinya yang sekarang.

Ya walaupun begitu kertas demi kertas tetap saja menemui nya,entah itu melalui bawah pembatas itu ataupun dari atas yang di lemparkan.

Namun seolah-olah mereka mengetahui Athira sedang menyenderkan kepalanya di pembatas itu mereka semua beralih mengirim kertas melalui bawah pembatas itu.

Akhirnya acara itu pun selesai dengan mood Athira yang sudah tidak baik karena kertas-kertas tersebut.

Kini mereka semua yang menghadiri acar itu berdiri untuk memberikan penghormatan kepada seorang ustadz di sana yang memang memberikan materi juga.

"Ihtirom...."ucap pembawa acara.

Semuanya berdiri dan tentunya antara Banin dan Banat dapat saling lihat jika tidak menjaga pandangan.

Semuanya menunduk dan sedikit membungkukkan badan nya .

"Hayyu..."

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"setelah semuanya mengucapkan itu semuanya pun kembali duduk.

Athira yang memang sedari tadi penasaran melihat seseorang yang ia lihat melalui ekor matanya,ia pun melihat orang tersebut.dan ternyata itu Gibran.

Iya itu Gibran, orang yang katanya mencintai nya.

Takdir Untuk Athira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang