55.harapan yang pupus

68 11 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

[usahakan follow dulu sebelum baca]
🌷
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!
Rekomendasiin cerita ini ketemen kalian juga ya
.....

"kau pernah mengatakan kepada ku bahwa kau akan menjagaku melalui do'a mu namun mengapa sekarang kau melenyapkan ku dalam do'a mu?"

-Athira Ardilla Putri-

"Hakikat manusia memang datang dan pergi,namun mengapa engkau pergi dari ku dengan cara yang menyakitkan?"

-Athira Ardilla Putri-

☘️☘️☘️

Hari-hari berlalu dengan begitu cepat. satu semester pun sudah berakhir,hari libur pun tiba.athira yang sudah kembali kerumahnya kini melakukan kebiasaan di rumahnya.

Pagi itu Athira sedang menjalankan sholat Dhuha seperti biasanya sebelum melakukan kegiatan yang lainnya.

Setelah selesai malaksanakan sholat Dhuha ia berniat untuk mengaji.ia beranjak dari tempat duduknya dan mendekat kearah Rak bukunya untuk mengambil Al-Qur'an nya.

Saat mengambil Al-Qur'an samar-samar ia mendengar suara seseorang di depan gerbang rumahnya mengucapkan salam.

Ucapan salam itu beberapa kali ia dengar ia pun berlari keluar kamar dengan Al-Qur'an yang ia pegang.

"Abang Ihkam!!"gedoran yang sangat kuat menghantam pintu kamar milik Ihkam.

"Abang ihkam ada orang di depan cepetan turun!!"ucapnya dengan nada yang tinggi agar dapat di dengar oleh ihkam.

"Dek Ira aja yang samperin,Banga lagi di kamar mandi!!"serunya dari arah dalam yang membuat Athira mau tidak mau turun kebawah dan menemui orang itu.

Abi dan ummi nya kemana?,Abi dan umminya sedang pergi karena ada urusan.hasna pun sekarang sedang menikmati tidurnya.

Ia membuka pintu itu dan kembali dengan jalan biasa tanpa lari-larian.

Terlihat di depan gerbang itu terdapat dua orang,yang tak terlalu asing di penglihatannya.

Ia membuka gerbang itu dan mendapati ustadzah Syafiya serta Idzam disana.perasaan kaget yang menghantam nya kini ia menepisnya sejauh mungkin.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.ustadzah ada urusan apa kemari?"ucapnya menyapa ustadzah Syafiya dengan nada yang ramah seperti biasanya.

"Saya mau kasi ini"Ustadzah Syafiya mengeluarkan satu buah undangan yang  sangat indah.athira mengambil alih undangan tersebut.

Betapa terkejutnya ia setelah melihat nama yang terpampang di dalam surat undangan pernikahan itu.

Di dalam undangan pernikahan itu terdapat nama Idzam dan Ustadzah Syafiya.

Ya nama mereka berdua,yang artinya ini adalah undangan pernikahan mereka.

Athira semakin terkejut dengan undangan itu.rasanya ia ingin menangis sekencang-kencangnya, dadanya sangat sakit.sungguh hatinya dan dirinya sekarang tak baik-baik saja.

Ia memandang keduanya dengan tersenyum simpul untuk menutupi rasa sedih dan sakit hatinya.

Athira menatap Idzam dengan tatapan tak percaya.Idzam juga memandang Athira serta Al-Qur'an yang berada di tangan Athira.

Ya Al-Qur'an yang di berikan Idzam sekarang sudah menjadi Al-Qur'an terfavorit nya.

"Maa sya Allah,semoga lancar sampai hari H nggih ustadzah" ucapnya dengan senyuman yang belum pudar,namun percayalah di dalamnya ada luka yang amat dalam.

Takdir Untuk Athira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang