62.pentingnya adab

66 9 0
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

[usahakan follow dulu sebelum baca]
🌷
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!
Rekomendasiin cerita ini ketemen kalian juga ya
.....

"ilmu tanpa ada itu seperti apa tanpa kayu,sedangkan adab tanpa ilmu itu bagaikan jasad tanpa ruh"

-Abu Zakaria Al-anbari-

☘️☘️☘️

Tak terasa ternyata hati ini adalah hari terakhir Athira dan teman-temannya menempuh ujian.

Akhirnya setelah berjuang selama tiga tahun,hasil dari lelah mereka akan segera terbayarkan.hari di mana mereka  lulus dan akan menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Siang itu setelah ujian selesai semuanya keluar dari ruang ujian lalu menuju lapangan untuk berdoa bersama sebelum pulang.

"Ra,gimana ujian tadi?"tanyanya kepada Athira yang sedang ikut serta berdoa.

"Gimana ujian tadi?,sulit nggak?"tanyanya kembali Karena tak kunjung dapat jawaban dari Athira.

Athira mengangguk saat Kinara melontarkan pertanyaan itu.namun Kinara ingin jawaban melalui lisan bukan anggukan.

Berkali-kali ia mengulang pertanyaan namun Athira tak kunjung menjawab.karena sudah lelah bertanya ia pun memilih untuk diam dan memalingkan wajahnya dari Athira.

Akhirnya mereka sudah selesai membaca doa,semuanya beranjak dari tempat duduknya dan berbondong-bondong menuju gerbang sekolah.

Sesekali ketika bertemu dengan guru mereka bersalaman serta menunduk.

Athira yang melihat Kinara tak menunduk sama sekali bahkan ia masih memperlihatkan tampang biasa saja,dengan segera Athira menariknya dan menyuruhnya untuk menunduk.

Karena sekolah dan asrama mereka sebelah bahkan bisa di bilang dalam satu gedung,Athira dan Kinara memilih untuk   pulang dengan jalan yang agak jauh.katanya sih biar terasa aja gitu vibes baru pulang sekolahnya.

Perjalanan pulang Athira dan Kinara kini ditemani oleh hening.salah satu pun diantara mereka tak ada yang bersuara.

"Kinara,Athira!!"seru seseorang dari belakang,Athira dan Kinara yang  terpanggil pun sontak membalikkan badannya.

Terlihat Nayra yang berlari dengan cepat kearah mereka berdua.

"Kenapa kalian tinggalin saya?"tanyanya setalah Samapi di hadapan Athira dan Kinara dengan nada yang ngos-ngosan.

"Maaf,maaf.."balas Athira seraya cengengesan.

"Nay,lain kalian kalo manggil itu jangan jangan dari jauh apa lagi teriak-teriak kayak tadi nggak baik kurang sopan juga"ucap Athira berbisik kepada nayra.nayra pun membalasnya dengan anggukan.

Nayra menyenggol lengan Athira,lalu mengarahkan pandangannya kearah Kinara.seolah-olah bertanya mengapa Kinara hanya diam saja.

"Nggak tau,ane"balas Athira dengan nada yang bercanda.

"Antum kenape, Maimunah?"tanyanya kepada kinara.

"Diem-diem Bae"lanjutnya bercanda.

Kini mereka sudah sampai di asrama bahkan mereka sudah di kamar asrama milik Athira dan Kinara.

"Hei,Maimunah jangan begitu atuh"ucap Nayra melanjutkan candaannya yang tadi.

"Apa sih Jamilah!!,berisik amat"Kinara mulai tak tahan dengan semua kalimat yang keluar dari lisan Athira dan Nayra.

"Si Maimunah mulai marah nih"ledek Athira.

"Apa sih Aisyah,jangan ngikut-ngikut."balasnya lagi tak mau kalah.

"Nanti Muhammad nya marah loh,lihat Aisyah ngeledekin temannya kayak gini"lanjutnya lagi.

"Eh, Maimunah ente juga jangan ngelawan gitu apa lagi ngambekkan nanti di kena marah sama Muhammad baru tau rasa"

Ya sepertinya ini adalah gambaran ketika istri-istri nabi bertengkar,yaa salam...

"Ente kenapa diem Jamilah?"tanya Athira ketika melihat Nayra mulai terdiam.

"Ente nggak punya Muhammad ya?"lanjutnya.

"Haha,kasian nggak punya Muhammad"ledek Kinara.

"Kita doang punya Muhammad"lanjutnya.

"Muhammad,Muhammad"

"Orang calonya aja nggak ada"lanjutnya kesal

"Ya one day,ya nggak Aisyah"

"Ya,kalo itu mah.ane juga bakalan punya juga kali"

"Emang ente doang yang punya?"tanyanya.

"Hehehe,ya juga sih"Kinara menggaruk tengkuk kepalanya seraya cengengesan.

"Heh Maimunah,ente kenapa diem aja tadi?"tanya Athira.

"Ane kesel sama ente"

"Kesel kenapa?"tanya Nayra yang mulai serius tak ingin bercanda lagi.

"Ya orang tadi ane tanya si Aisyah, tapi si Aisyah nya nggak jawab-jawab."balasnya.

"Ya elah, Maimunah mainunah.kan tadi ane jawab pake anggukan"

"Lagian ente orang lagi doa malah ngajak ane buat ngobrol,"lanjutnya.

"Kan ane pengen nanya"

"Emang nggak bisa ya ente tunggu waktu yang tepat?"

"Nggak mungkin kan ane,potong nanti doanya malah kepotong lagi"

"Ya udah deh,maafin ane"ucap Athira mengalah.

Kinara masih saja terdiam,tanpa
menjawab apapun.

"Heh, Maimunah seharunya ane yang marah sama ente"

"Lah ente kenapa?"tanya Nayra yang mulai ikut me-nimbrung.

Terdengar suara adzan tiga wanita itu menghentikan percakapannya dan memilih untuk mengambil air wudhu dan menuju musholla.

Semua santriwati berlarian menuju musholla.

Setelah solat ashar ini Kinara dan Athira akan menyetor kan hafalan,sedangkan Nayra akan pulang.

***
Setelah sholat isya kegiatan mereka sudah tidak ada,semua santriwati pun kembali menuju asrama.

Athira dan Kinara kini sudah berada di dalam kamar mereka hanya berdua saja sedangkan,teman sekamar mereka yang lainya masih berada di luar.

"Na,kalo ketemu sama guru itu.kinta harus memperlihatkan ke ta'ziman"

"Kamu jangan kayak tadi,ada ustadzah lewat malah biasa aja,senyum aja nggak"

"Ingat Na,adab itu lebih tinggi dari pada ilmu"

"Ilmu tanpa ada itu seperti api tanpa kayu,sedangkan adab tanpa ilmu itu seperti jasad tanpa ruh (Abu Zakaria Al-anbari)"

"Percuma kamu cerdas,memiliki wawasan yang luas namun kamu tak memiliki adab"lanjutnya.kinara hanya diam mendengar ucapan athira.

"Ya udah jangan di ulangi lagi,ya"Athira mengakhiri nya.

Jangan lupa bersyukur untuk hari ini

Sholawat nya juga jangan lupa ok!!!

*•اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ*

See u🙌

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🖤

Takdir Untuk Athira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang