35.pengakuan dan perasaan Gibran

104 12 3
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

[usahakan follow dulu sebelum baca]
🌷
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!
Rekomendasiin cerita ini ketemen kalian juga ya
.....

Pagi itu Athira dan ihkam sedang dalam perjalanan menuju makam,ya mereka akan berziarah makam kerena mumpung libur dan hari Jumat juga.

Pagi ini jalanan sangat sepi hampir tak ada pejalan kaki dan pengendara motor yang berlalu lalang di jalan raya.ya seperti biasa jika bulan puasa pasti kebanyakan orang jika sudah selesai solat subuh atau sahur lebih memilih untuk tidur.--eits tapi tidur setelah subuh itu nggak baik ya lebih baik di hindari ok!!--

Tak terasa akhirnya mereka sampai di depan makam tak lupa mereka berdua melepas sendal dulu sebelum masuk.

"Kak ihkam!!"Athira kenal sekali dengan suara itu ia masuk kedalam makan terlebih dahulu untuk menjauh dari sang pemilik suara itu.

Ihkam menoleh dan melihat Gibran di sana.

"Maa sya Allah kesini juga"ucap ihkam menyapa sambil menepuk pundak Gibran.

"Hehehe ya"

"Kamu sendiri aja"

" Ya Sendiri aja soalnya ummi lagi ke pasar sama Abi"

"Oh ya udah yuk"

Mereka berdua berjalan memasuki area makam tersebut sebelum masuk kedalam makan tersebut tak lupa mereka mengucapkan salam dan membaca do'a.

Athira dan ihkam kesini untuk berziarah dan ingin menambah hafalan serta memuroja'ah hafalannya.--di sekitar area makam tersebut terdapat satu Mushola dan mushola tersebut di jadikan sebagai tempat proses pembelajaran,hiziban akbar,shalawatan Akbar, halaqah,kajian serta kegiatan keagamaan lainnya.--

"Kakak sama Athira kesini?"bisik Gibran kepada ihkam.jarena ia melihat keberadaan Athira di tempat area wanita.

"Iya,kenapa?"tanya ihkam

"Nggak ada cuma nanya doang"ucapannya itu hanya di angguki oleh ihkam.

***
Kini Athira yang sudah selesai terlebih dahulu,sebelum keluar ia berdoa dulu untuk guru besarnya.setelah selesai berdoa ia keluar terlebih dahulu tanpa menunggu ihkam keluar.

Ia duduk di mushola dekat makam itu sambil mengotak-atik ponsel milik ihkam  yang di pegang olehnya.

Ia membuka aplikasi berwarna hijau itu dan chat paling atas di sana ia lah kontak Gibran yang tertulis kan "ustadz Gibran(vokalis Hadroh)".

Ia membuka chat tersebut,sebenarnya ia hanya penasaran apa saja sih yang bicarakan atau yang di bahas dalam chat dan apa saja yang di bicarakan oleh lelaki.--sebelumnya ihkam tak pernah membatasi Athira dalam memegang ponsel nya Athira ingin membuka apa saja dalam ponsel ihkam tak apa Karena tak ada yang di sembunyikan juga--

Ia membaca teks yang paling awal atau yang paling atas dahulu.ya seperti biasa awalnya perkenalan lalu meminta save, pembicaraan antara ihkam dan Gibran terbilang umum dan masih dalam keadaan aman serta bagi Athira mereka membicarakan sesuatu yang bermanfaat.ya perbicangan mereka seperti bertanya tentang sholawatan Akbar,kajian, pelajaran,dan lain sebagainya.

Namun sampai pada satu pembahasan yang menurut Athira itu mulai tak aman,dimana dalam chat itu ia menemui foto yang dikirimkan oleh Gibran,ya itu foto sebuah surat,iya surat itu surat yang sebelumnya Gibran didapatkan dari seorang perempuan yang bernama Liya.

"Oh ada juga yang suka sama dia"gumam Athira sambil menyengir.

Ia menelah isi surat itu dengan hati-hati ia membacanya.

Takdir Untuk Athira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang