72.cemburu?

119 11 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

[usahakan follow dulu sebelum baca]
🌷
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!
Rekomendasiin cerita ini ketemen kalian juga ya
.....

Sore itu setelah Athira dan Gibran selesai mengajar anak-anak mengaji,Athira dan Gibran langsung bergegas pulang karena malam ini akan ada sholawat akbar.

"Sayang,nanti mampir beli cilok dulu ya"bisik athira.

setelah Athira mengatakan itu Athira diam sejenak lalu kembali fokus melihat jalanan,namun sedikitpun tidak ada jawaban dari Gibran.karena tak kunjung dapat jawaban dari Gibran Athira pun menoel-noel pundak Gibran.

"Kenapa?"tanya Gibran dengan pandangan yang masih fokus kejalan.

"Mau beli cilok!!"ucap ya dengan nada sedikit tinggi agar Gibran dapat mendengar nya.

"Kenapa bilang sekarang?,ini kita udah masuk ke gang rumah loh"

Setelah mendengar ucapan Gibran Athira sedikit pun tak mengucapakan apapun setelah itu ia memilih diam bahkan saat Samali di rumah ia langsung masuk kedalam tanpa mengucapkan apapun.

"Ya Allah,gini banget punya istri yang harus di turuti kayak anak kecil"keluh Gibran lalu kembali menyalakan motor nya.

Ya Gibran pergi lagi untuk membelikan Athira cilok yang ia inginkan.

***
"Nih cilok nya jangan ngambek lagi"Gibran meletakan kantong plastik berisikan cilok tersebut diatas meja.

Ia mendudukkan dirinya di sofa tepat didekat Athira sedang duduk sambil menonton tv"Nggak enak tau di diemin gitu,ya walaupun cuma sebentar".

"Udahlah jangan diem mulu,"gibran membuka bungkus cilok itu lalu menusuknya"nih makan.saya tau kok kamu itu malu-malu tapi mau"Gibran memasukkan yang ia tusuk tadi lalu memasukkan nya kedalam mulut Athira.

Athira memukul tangan Gibran yang memasukan cilok dengan paksa kedalam mulutnya.

"Udahlah,kamu itu nggak cocok ngambek kayak gitu"ia menarik Athira lalu membawanya kedalam dekapannya.

"Dasar kamu!!"kesal Athira.

Bukanya melepaskan dekapannya Gibran malah mengecup kening Athira.Athira yang mendapat perlakuan seperti itupun salah tingkah dan pipinya pun mulai memerah.

***
Malam itu Athira sangat sibuk dengan persiapan Gibran yang akan pergi sholawatan Akbar.

"Ini pecinya"Athira memasangkan peci itu ke kepala Gibran."sorbannya juga nih"

"Dan jangan lupa kecup kening juga"lanjut Gibran lalu mengecup kening Athira dan berlari keluar kamar,menghindari amukan sang istri.

"Gibran!!"teriak Athira dari arah dalam.sedangkan Gibran di luar senyum-senyum sendiri.

Tak lama kemudian Athira keluar namun  ekspresi wajah marahnya tak terlihat kerena cadarnya.

"Maa sya Allah istrinya siapa sih ini kok cantik banget"pujinya kepada Athira yang baru saja keluar membawa tas selempang.

"Istrinya si vokalis Hadroh nyebelin."balasnya lalu berjalan lebih dulu.

Gibran mengejar langkah Athira"nama vokalisnya siapa?"tanyanya kepada Athira yang masih fokus berjalan"MUHAMMAD GIBRAN AL-FATIH".

Gibran terbungkam mendengar jawaban Athira,ia menahan salah tingkah nya,dan tak berbicara lagi.

***
Acara malam ini sudah selesai,kini Athira sedang menunggu Gibran yang masih berbincang dengan teman-temannya di tempat acara tadi.ia menunggu Gibran di tempat duduk yang tak jauh dari tempat acar tadi seraya mengotak atik handphone nya.

"Ustadzah,jangan duduk sendirian kayak gitu ustadzah"Serua seorang lelaki dari arah seberang seraya tersenyum kearah Athira.

"Lagi nunggu siapa ustadzah?"tanya teman disebelah lelaki itu.

"Boleh kenalan nggak ustadzah?"tanya lelaki tadi lagi.

Sedangkan athira disana hanya mendengarkan ocehan dari dua lelaki itu dengan handphone yang masih dia pegang di tangannya berusaha untuk menenangkan dirinya yang kini merasa ketakutan dan berharap Gibran datang dengan cepat.

"Humaira!!"seru Gibran dari arah tempat acara.

"Yuk,saya udah selesai nih"Gibran menarik tangan Athira untuk berdiri dan mulai berjalan berdua.

"Namanya Humaira"bisik-bisik dari dua lelaki itu yang masih bisa didengar oleh Gibran saat mereka melewati dua lelaki itu.

"Humaira!!"seru kedua lelaki itu dengan lantangnya.tak tahu saja itu akan membuat Gibran sangat marah.

Benar saja Gibran membalikan badannya dengan wajah yang memerah.

"Berani ya kamu manggil istri saya dengan sebutan yang saya gunakan untuk memanggil dia"Gibran melempar sepasang sendalnya dengan sekuat tenaga dan lemparan sendal itu mengenai kedua lelaki itu.

Dua lelaki itu hanya diam saja karena kejadian tadi sedangkan Gibran dan Athira kini melanjutkan jalannya dengan Gibran yang menggandeng tangan Athira dan Athira hanya tertawa aja mengingat perilaku suaminya itu.

"Eh tunggu-tunggu.sendal kamu"ucap Athira mengehentikan langkah Gibran.

"Udah nggak papa,nanti kita beli lagi.lagian itu cuma sendal jepit doang"balasnya lalu kembali melangkahkan kakinya.

Ya Gibran pulang dengan keadaan kaki tidak menggunakan sendal.untung saja jarak rumahnya dan tempat itu tak terlalu jauh.

Jangan lupa bersyukur untuk hari ini

Sholawat nya juga jangan lupa ok!!!

*•اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ*

See u🙌

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🖤

Takdir Untuk Athira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang