Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
[usahakan follow dulu sebelum baca]
🌷
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!
Rekomendasiin cerita ini ketemen kalian juga ya
....."menaruh perasaan kepada manusia itu tidak selalu di balas dengan perasaan yang sama namun,jika menaruh perasaan pada Allah,mencintai Allah pasti kamu akan di balas dengan perasaan yang sama bahkan mungkin lebih"
-Takdir Untuk Athira-
☘️☘️☘️
Berminggu-minggu sudah berlalu,kini santriwati di sibukkan dengan persiapan untuk menempuh ujian sekolah, lebih-lebih lagi untuk yang kelas XII.Semuanya sebisa mungkin menggunakan waktunya dengan baik,tak ada lagi waktu untuk bermain-main dan berleha-leha.
Waktu sudah menunjukkan pukul 19:34,semua Santriwati menghentikan aktivitas mengajinya serta belajarnya,semuanya beranjak dari tempat duduk lalu menuju kamar mandi.
Malam itu sungguh sangatlah damai dan tak ada keributan sedikit pun,semuanya melakukan kewajibannya dengan baik.
Saatnya untuk melaksanakan shalat isya,semuanya sudah kembali dari tempat berwudhu.
***
Waktu telah berlalu,solat isya pun sudah selesai dilaksanakan.malam itu tidak ada kegiatan lagi setelah sholat isya.Semuanya berbondong-bondong Kemabli menuju kekamar asrama masing-masing,dengan Al-Qur'an serta sajadah di tangan kirinya.
"Ra,besok kalo udah lulus kamu mau kuliah di mana?"tanya Kinara,mulai membuka topik pembicaraan.
"In syaa Allah di MDQH(Ma'had Darul Qur'an wal Hadist)"balasnya dengan pandangan yang masih terarah ke depan.
"Wah sama dong,jadi kita bisa barengan lagi"ucapnya dengan riang namun Athira hanya membalasnya dengan anggukan.
Dengan beberapa basa basi akhirnya mereka sampai di kamar asrama mereka.athira dan Kinara pun bergegas masuk.
"Ra,kamu nggak belajar?"tanyanya.
"Nggak saya mau istirahat aja"balasnya lalu menutup seluruh badannya dengan selimut.
Kinara hanya mengangguk dengan balasnya dari Athira itu,ia beranjak dari tempat ia berdiri lalu bergabung dengan teman-teman yang lainya untuk belajar bersama.
***
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 03:24,Athira bergegas bangun dari tempat tidurnya sebelum mendengar bel yang membuat gendang telinganya hampir pecah.Ia melangkahkan kakinya keluar kamar dan menuju kekamar mandi.
Setelah selesai mengambil air wudhu,ia segera kembali menuju musholla,dengan keadaan ia yang berjalan sendiri.
Ia mengambil Qur'an miliknya, lalu menyenderkan tubuhnya pada dinding musholla.
Tring....Tring....
Suara bel yang sangat bising itu membuat Athira terkejut.hampir saja ia ingin lompat keluar dari mushola itu.
"Kamu kenapa Ra,kok mukanya kayak gitu sih?"tanya Kinara yang baru saja menginjakkan kakinya di musholla.
"Nggak papa,tadi ada kecoa aja"elaknya.
"Saya kira,kamu kaget karena bel tadi"balasnya dengan polosnya.
Padahal itulah jawaban dari pertanyaan tadi.Kinara,Kinara.
Tanpa mengatakan apapun Athira beranjak dari duduknya dan segera mendirikan sholat Sunnah tahajjud.
***
Kegiatan pagi sudah berakhir,kini saatnya untuk mengantri di kamar mandi.Athira yang memang sudah mandi pun turun menuju ruang makan dengan beberapa Santriwati lainnya yang memang sudah siap.
Saat menuruni tangga ia melihat dua insan sedang berkomunikasi di depan gerbang sana.
Dua orang itu terlihat tidak asing di penglihatannya.perempuan tadi terlihat mengecup punggung tangan laki-laki di depannya.
Tetapi Athira tak ingin terlalu menghiraukan interaksi antara kedua insan itu karena itu akan membuatnya sakit.
Ya itu akan benar-benar membuatnya sakit.
Bukankah sangat Sakit jika kita melihat seseorang yang pernah kita cintai bahkan mungkin sampai saat ini kita masih mencintainya sudah memiliki seseorang yang spesial dalam hidupnya dan itu bukan kamu.
Ia meneruskan langkahnya menuju ruang makan.namun seketika langkahnya terhenti saat ada seseorang yang memanggilnya.
"Athira!!"seru perempuan itu dari arah belakang,Athira pun membalikan bedanya lalu tersenyum.
"Assalamualaikum Ustadzah"sapa nya lalu segera mengecup punggung tangan perempuan itu.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"
"Tumben sekali ustadzah Syafiya datangnya pagi,biasanya nanti siang atau sore"
"Hehe iya,soalnya lagi nggak ada urusan terus,suami saya juga ada urusan nanti siang,jadi saya di antar sekarang"jelasnya,seraya tersenyum.
Athira hanya mengangguk,sedikit rasa kesal yang terlintas saat ustadzah Syafiya mengatakan suami.namun ia bisa?,bukankah Syafiya memiliki hak untuk memanggil Idzam dengan sebutan suami,lagi pula meraka juga sudah menjadi pasangan yang halal.
"Ya udah Ustadzah saya mau ke ruang makan dulu"
"Ya udah ayok kita samaan aja,saya juga mau kesana"
Tanpa menjawab apapun Athira melanjutkan langkahnya dengan Ustadzah Syafiya yang berjalan di sampingnya.
Mencintai seseorang yang sama sekali tak ada rasa kepada kita dan hanya memberikan harapan kepada kita bukankah itu sangat sakit?,lalu mengapa kau lakukan itu kepada tuhanmu, engkau memberikan harapan kepadanya bahwa engkau akan menjadi lebih baik,tidak akan melakukan hal yang menjerumuskan kepada sesuatu yang menimbulkan dosa,namun apa yang kau lakukan di hari esoknya?,sedikit pun kata-kata yang kau keluarkan dari bibirmu tak ada yang terwujud.
Berangan-angan untuk menjadi lebih baik namun,tak ada satupun yang terwujud.
Bukankah dengan mengatakan itu engkau kau telah mengkhianati di mu sendiri dan tuhanmu?
Lalu manakah yang lebih sakit?
Jangan lupa bersyukur untuk hari ini
Sholawat nya juga jangan lupa ok!!!
*•اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ*
See u🙌
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Untuk Athira [END]
Ficção Adolescente[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] kisah seorang santriwati yang berumur 17 tahun yang cantik,baik hati, lembut tutur katanya ,namun tutur katanya akan tegas dan judes ketika berhadapan dengan yang bukan mahramnya ,dan tentunya sangat Sholehah Sebenarnya i...