Chapter 37 🍉

5.9K 442 43
                                    

H a p p y R e a d i n g

••🌻••

" Bang !! "

Bintang menghentikan langkahnya saat mendengar teriakan adiknya yang cukup kencang .

" Hm "

" Om Devano ngapain kesini tadi " sudah dibilang Annes tuh kepo sebenarnya terlebih dia tidak melihat Bajingan itu kemana kah gerangan .

" Napa ?? Lo berharap Altra yang datang " Sahut Nata yang asik dengan Lato - Latonya

" gue nanya bang Bintang bukan Lo , lagian sejak kapan Lo ganti nama heh "

" Gue cuman jawab wleee " Nata menjulurkan lidahnya mengejek yang langsung dihadiahi Lemparan sendal Bulu - bulu Anjing milik Annes .

Bintang menghela nafasnya tolong siapapun angkut dua bocah perusuh ini dia ikhlas lahir batin , kepalanya sudah pusing menghadapi kerjaan yang beberapa hari ini sangat banyak ditambah lagi kelakuan dua anak setan ini benar-benar membuatnya kesal sungguh .

" Bang Bin Jawab !!! " tarikan Annes yang lumayan kencang pada lengan Bintang hampir membuat pemuda itu jatuh terjengkang kebelakang , untuk kesekian kalinya Bintang mengusap dadanya sabar dan terkejut tidak lucu jika dia mati muda mana tergelinding dari tangga tidak..tidak...tidak... Dia belum nikah tolong lah .

Baru hendak menjawab Nata sudah duluan memotong ucapannya .

" Altra mau Lamar Lo dek "

" ISS...ANAK ANJING EMANG !! GUE NANYA BANG BINTANG BANGSAT..!! "

" BANG PARAH LO DIBILANG BANGSAT SAMA ANAK MONYET "

"OASU... L.."

" UDAH YA UDAH !!! " bentak Bintang jengah

" Nih Beli susu kotak , Abang banyak kerjaan jangan ganggu "

Bintang memberikan dua lembar uang kertas berwarna merah itu kepada Annes , dia lelah , pusing jangan sampe dia gila mengurus dua bocah itu cukup pekerjaannya saja yang membuatnya gila.

" Kalian bedua kalo mau betimpasan pake linggis juga gak masalah "

Dan setelahnya Bintang menghilang di balik pintu kamarnya , Annes menatap uang di tangannya...

Srekk

" BANG NATANJING !! BALIKIN UANG GUE !! "

Nata sudah berlari menjauh meninggalkan Annes yang mengejarnya .

" Lumayan buat beli Lato-Lato Baru nih " gumam Nata pada uang seratus ribu ditangannya .

Dari balkon Bintang hanya bisa memijat pangkal hidungnya lelah menghadapi kelakuan dua bocah sama-sama tidak waras itu .

••🌻••

Pemuda yang tengah berkutat dengan laptopnya itu mengalihkan pandangannya pada seseorang yang baru saja memasuki ruangannya .

" Papah udah ketemu Sakiel " ucap pria itu duduk di sofa ruangan

" Hm "

ALTRANESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang