Chapter 17 🍉

15.1K 1K 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


••🌻••

Di sebuah cafe nampak sosok gadis dengan rambut di cepol itu tengah melamun memikirkan kehidupan keduanya ini .
Banyak yang Annes tidak dapatkan di kehidupan sebelumnnya kasih sayang dari kedua orang tua , kakak laki - laki dan teman-temannya .
Kalau dulu ekonominya sangat kurang sekarang malah lebih dari cukup Annes sangat bersyukur akan hal itu hingga lamunannya pun terusik___

" banyak banget beban hidup lo gue liat "

Annes menghela nafas jengah ketenangannya terusik oleh kedatangan jelangkung dihadapannya ini yang sekarang duduk dihadapannya .

" gue tau gue ganteng santai aja dong ngeliatnya ampe mau lepas noh bola mata "

" lo jelangkung apa gimana nongol dadakan "

" naik ke genteng bawa daun keladi "

" cakepp!!! "

Annes menyahuti saat Nata memulai pantunnya .

" iya tau gue cakep " ujar nata seraya menyugar rambutnya membuat Annes mendelik tajam

" gue kira lo mau mantun dasar kampret ! "

" Oke oke serius nih ekhem!!! "

" naik ke genteng bawa daun keladi !! "

" ngapain bawa daun keladi emang ?? "

" bangsat !!!! " umpat Nata geram udah serius mau mantun malah Annes buat kacau ni bocah kampret emang .

" sendiri aja ?? cowo lo mana ? " tanya Nata celingak celinguk mencari keberadaan Altra .

" buta lo kalo gue sendiri " Nata merespons dengan cengengesan

Annes yang sekarang jauh berbeda dari yang dia kenal dulu jika sekarang Annes bar - bar maka dulu Annes hanyalah gadis yang hanya tau mengejar cintanya Altra bahkan sampai merendahkan harga dirinya.

" woy ngapain lo ngelamaun !? Kesambet baru tau "

Nata tersadar dari lamunannya menatap Annes mengejek .

" yang ada kena mental setan ama gue "

" tangan ku siap untuk menamparmu wahai anak setan "

Annes menyodorkan telapak tangannya .

" sirik aja lo sempak "

ALTRANESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang